BENTENGSUMBAR. COM - Yordania mendesak Uni Eropa untuk mengakui al-Quds Timur sebagai ibu kota Palestina, di mana ini adalah prasyarat untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Desakan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi pada pertemuan dengan para duta besar negara-negara Uni Eropa di Amman pada hari Rabu, 16 Mei 2018.
Seperti dilansir Xinhua mengutip kantor berita Petra, Safadi menyerukan tindakan segera untuk mendukung pembentukan komite internasional guna menyelidiki pembantaian warga Palestina oleh pasukan Israel.
"Tindak lanjut kejahatan yang dilakukan oleh Israel tanpa respon internasional akan mengarah ke siklus kekerasan baru yang akan mempengaruhi kawasan, Eropa dan seluruh dunia. Stabilitas Timur Tengah sangat penting untuk stabilitas internasional," tegasnya.
Menlu Yordania mengatakan, praktek-praktek Israel dan kurangnya solusi untuk konflik memperburuk situasi dan meningkatkan keputusasaan, di mana ini akan menimbulkan lebih banyak kekerasan dan ekstremisme.
Safadi menyerukan komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab hukum dan moral untuk melindungi rakyat Palestina.
Dia juga memperingatkan konsekuensi serius dari tindakan sepihak Israel yang berusaha memaksakan realitas baru di lapangan, dan merusak upaya perdamaian serta mengubah identitas Arab al-Quds.
Menlu Yordania menuturkan, al-Quds adalah kunci untuk perdamaian dan mewujudkan hak-hak sah rakyat Palestina dan Yordania akan mengerahkan seluruh upaya untuk melindungi situs-situs suci di al-Quds.
Dalam Pawai Akbar Hak untuk Kembali Palestina di Gaza pada hari Senin, 14 Mei 2018, lebih dari 60 warga Palestina gugur syahid dan sekitar 3.000 lainnya terluka akibat brutalitas pasukan rezim Zionis.
(Sumber: parstoday.com)
Desakan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi pada pertemuan dengan para duta besar negara-negara Uni Eropa di Amman pada hari Rabu, 16 Mei 2018.
Seperti dilansir Xinhua mengutip kantor berita Petra, Safadi menyerukan tindakan segera untuk mendukung pembentukan komite internasional guna menyelidiki pembantaian warga Palestina oleh pasukan Israel.
"Tindak lanjut kejahatan yang dilakukan oleh Israel tanpa respon internasional akan mengarah ke siklus kekerasan baru yang akan mempengaruhi kawasan, Eropa dan seluruh dunia. Stabilitas Timur Tengah sangat penting untuk stabilitas internasional," tegasnya.
Menlu Yordania mengatakan, praktek-praktek Israel dan kurangnya solusi untuk konflik memperburuk situasi dan meningkatkan keputusasaan, di mana ini akan menimbulkan lebih banyak kekerasan dan ekstremisme.
Safadi menyerukan komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab hukum dan moral untuk melindungi rakyat Palestina.
Dia juga memperingatkan konsekuensi serius dari tindakan sepihak Israel yang berusaha memaksakan realitas baru di lapangan, dan merusak upaya perdamaian serta mengubah identitas Arab al-Quds.
Menlu Yordania menuturkan, al-Quds adalah kunci untuk perdamaian dan mewujudkan hak-hak sah rakyat Palestina dan Yordania akan mengerahkan seluruh upaya untuk melindungi situs-situs suci di al-Quds.
Dalam Pawai Akbar Hak untuk Kembali Palestina di Gaza pada hari Senin, 14 Mei 2018, lebih dari 60 warga Palestina gugur syahid dan sekitar 3.000 lainnya terluka akibat brutalitas pasukan rezim Zionis.
(Sumber: parstoday.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »