BENTENGSUMBAR. COM - Aksi #2019GantiPresiden yang digelar di depan warung martabak Markobar milik Gibran Rakabuming di Solo, Minggu, 1 Juli 2018 kemarin, mendapat sorotan publik. Ada pihak mendukung aksi tersebut namun tak sedikit yang mengkritiknya.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mempertanyakan motif aksi di depan warung Markobar.
"Apakah memang tempat itu sesuatu yang lazim dipakai untuk kegiatan-kegiatan aksi. Pertanyaan ini perlu diungkapkan untuk melihat korelasi logis dan objektif antara titik aksi dengan aksi itu sendiri," ujar Ray dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Senin, 2 Juli 2018.
Ray menuturkan aksi itu tak patut dilakukan jika tidak ditemukan alasan yang logis mengapa digelar di depan warung martabak Markobar.
"Tindakan itu dapat dimaknai sebagai minusnya etika dalam berdemokrasi, khususnya bagi aksi tagar ganti presiden," kata dia.
Gibran, pemilik warung martabak Markobar, adalah anak sulung Presiden Joko Widodo. Ray menyebut jika aksi #2019GantiPresiden di depan warung Markobar dimaksudkan untuk mengkritik Jokowi, tak seharusnya dihubungkan dengan keluarganya.
Para peserta aksi, lanjut dia, semestinya bisa membedakan urusan negara dengan urusan keluarga.
"Kecuali jika memang ditemukan kaitan negatif antara keterlibatan keluarga dalam hal pengelolaan negara. Sejauh ini, anak-anak Presiden Jokowi tidak pernah dikenal dilibatkan atau mau terlibat urusan kepresidenan," tutur Ray.
Ray meminta jawaban dari para peserta atas motif menggelar aksi #2019GantiPresiden di depan warung martabak Markobar. Sebab menurut dia, tanpa ada jawaban rasional, objektif dan logis, maka aksi itu hanya akan merusak semangat kebebasan dan demokrasi.
"Para pengusung tagar ganti presiden, sebaiknya tetap dalam semangat mencari yang terbaik untuk Indonesia. Jangan perbedaan politik, pandangan dan ide dalam bernegara membuat kita menghalalkan segala cara untuk menyatakan penolakannya," kata Ray.
"Politik harus tetap dikelola dalam semangat menjaga yang baik," ujar dia melanjutkan.
Respons beragam juga datang dari warganet, khususnya pengguna twitter.
Akun @PicakG menyebut aksi 32019GantiPresiden hanya akan menguntungkan Gibran selaku pemilik Markobar.
"Demo #2019GantiPresiden di depan gerai @markobar1996 itu jadi promosi gratis. Orang-orang yang pro maupun yang kontra dengan tagar itu ingatnya ya markobar. Yang belum tahu jadi tahu," tulis @PicalG.
Sementara akun @suraoriginal memilih menyikapi santai aksi yang melibatkan Neno Warisman itu.
"Oposisi saja tau martabak manis yang enak," kata dia.
(Sumber: cnnindonesia.com)
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mempertanyakan motif aksi di depan warung Markobar.
"Apakah memang tempat itu sesuatu yang lazim dipakai untuk kegiatan-kegiatan aksi. Pertanyaan ini perlu diungkapkan untuk melihat korelasi logis dan objektif antara titik aksi dengan aksi itu sendiri," ujar Ray dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Senin, 2 Juli 2018.
Ray menuturkan aksi itu tak patut dilakukan jika tidak ditemukan alasan yang logis mengapa digelar di depan warung martabak Markobar.
"Tindakan itu dapat dimaknai sebagai minusnya etika dalam berdemokrasi, khususnya bagi aksi tagar ganti presiden," kata dia.
Gibran, pemilik warung martabak Markobar, adalah anak sulung Presiden Joko Widodo. Ray menyebut jika aksi #2019GantiPresiden di depan warung Markobar dimaksudkan untuk mengkritik Jokowi, tak seharusnya dihubungkan dengan keluarganya.
Para peserta aksi, lanjut dia, semestinya bisa membedakan urusan negara dengan urusan keluarga.
"Kecuali jika memang ditemukan kaitan negatif antara keterlibatan keluarga dalam hal pengelolaan negara. Sejauh ini, anak-anak Presiden Jokowi tidak pernah dikenal dilibatkan atau mau terlibat urusan kepresidenan," tutur Ray.
Ray meminta jawaban dari para peserta atas motif menggelar aksi #2019GantiPresiden di depan warung martabak Markobar. Sebab menurut dia, tanpa ada jawaban rasional, objektif dan logis, maka aksi itu hanya akan merusak semangat kebebasan dan demokrasi.
"Para pengusung tagar ganti presiden, sebaiknya tetap dalam semangat mencari yang terbaik untuk Indonesia. Jangan perbedaan politik, pandangan dan ide dalam bernegara membuat kita menghalalkan segala cara untuk menyatakan penolakannya," kata Ray.
"Politik harus tetap dikelola dalam semangat menjaga yang baik," ujar dia melanjutkan.
Respons beragam juga datang dari warganet, khususnya pengguna twitter.
Akun @PicakG menyebut aksi 32019GantiPresiden hanya akan menguntungkan Gibran selaku pemilik Markobar.
"Demo #2019GantiPresiden di depan gerai @markobar1996 itu jadi promosi gratis. Orang-orang yang pro maupun yang kontra dengan tagar itu ingatnya ya markobar. Yang belum tahu jadi tahu," tulis @PicalG.
Sementara akun @suraoriginal memilih menyikapi santai aksi yang melibatkan Neno Warisman itu.
"Oposisi saja tau martabak manis yang enak," kata dia.
(Sumber: cnnindonesia.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »