Ini Menteri Wanita Termuda Malaysia yang Melawan Mitos Soal Menikah

Ini Menteri Wanita Termuda Malaysia yang Melawan Mitos Soal Menikah
BENTENGSUMBAR. COM - Mahatir Muhammad boleh jadi Perdana Menteri tertua di dunia. Namun pemimpin Malaysia tersebut mempercayai anak-anak muda untuk menjabat di pemerintahannya. 

Selain Syed Saddiq, ada pemuda lain yang ditunjuk untuk menjadi menteri dan wakil menteri. Adalah Yeo Bee Yin yang terpilih menjadi Menteri Tenaga, Teknologi, Sains, Perubahan Iklim dan Alam Sekitar. Sosoknya menarik karena ia adalah wanita termuda yang duduk di kabinet Mahatir. 

Energi hingga perubahan iklim tentu bukan bidang yang mudah. Tapi di usia muda, Yeo Bee Jin sudah dipercaya untuk memimpin kementerian. Untuk membantunya, ditunjuklah Isnaraissah Munirah Majilis yang juga masih muda yakni berusia 36 tahun.

Sebelum jadi menteri, Yeo Bee Jin merupakan anggota parlemen untuk wilayah Bakri, Johor. Dalam politik, ia pun pernah menjadi National Assistant Publicity Secretary Democratic Action Party (DAP) dan Wakil Ketua Pemuda Pakatan Harapan.

Yeo Bee Jin pun memang ahli dalam bidang sains. Ia adalah lulusan Teknik Kimia di Universiti Teknologi Petronas. Wanita itu melanjutkan S2 di jurusan yang sama di Cambridge University, Inggris melalui program beasiswa Gates Cambridge Scholarship. 

Sedangkan wakilnya Isnaraissah terjun ke dunia politik sejak berusia 29 tahun dan punya latar belakang pendidikan Teknik Elektro.

Pasangan menteri dan wakil menteri ini pun patut dijadikan inspirasi. Keduanya bisa memanfaatkan masa muda dengan maksimal dan berhasil memegang jabatan tinggi di pemerintahan di usia 30an. 

"Saya percaya bahwa menjadi muda dan belum menikah tidak akan menjadi halangan bagi Inaraissah Munirah untuk memikul tanggung jawab seorang wakil menteri," kata ayah Isnaraissah, Majilis Tanggau yang merupakan seorang petani. 

Yeo Bee Yin sendiri sebelumnya pernah meragukan diri untuk bisa terjun ke politik. Ia pikir wanita harus menikah dengan orang politik dulu baru bisa memasuki dunia tersebut. 

"Ini sesuatu yang memalukan. Ketika itu, saya tahu politik penting demi kepentingan negara. Saya pun besar di sebuah kota kecil, maka saya pikir, biarlah saya kawin dengan seorang ahli politik. Ketika itu wanita masih kurang keluar. Tapi setelah itu saya sadar wanita boleh membawa perubahan secara sendiri," ungkapnya kepada Astro awani. 

"Tidak semestinya seseorang wanita itu harus menjadi anak perempuan dari ahli politik atau kawin dengan ahli politik saja. Kita mampu membawa perubahan dengan prinsip dan tindakan yang kita perjuangkan. Jadi, itu adalah inspirasi kita sebagai wanita," lanjut wanita yang mulai jadi wakil rakyat di usia 30.

(Sumber: detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »