Hasto: Pak Kapitra Ampera Gagah Perkasa Seperti Bung Karno

Hasto: Pak Kapitra Ampera Gagah Perkasa Seperti Bung Karno
BENTENGSUMBAR. COM - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenalkan Kapitra Ampera selaku bacaleg kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi tersenyum lebar saat Kapitra dikenalkan.

Momen ini tertangkap saat Hasto mengenalkan bacaleg dari PDIP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Agustus 2018. 

Bacaleg pertama yang dikenalkan kepada Jokowi yakni Kapitra.

Kapitra berdiri saat diperkenalkan dan sempat melempar salam kepada Jokowi. Jokowi yang berdiri persis di depan Kapitra tersenyum lebar.

Bacaleg-bacaleg lainnya juga diperkenalkan oleh Hasto. Acara kemudian berlangsung tertutup.

Sebelumnya, Hasto sempat memperkenalkan Kapitra di awal acara. Kapitra merupakan pengacara Habib Rizieq Syihab.

"Kemudian ada kelompok, ada tokoh agama, Pak Kapitra Ampera gagah perkasa seperti Bung Karno," ucap Hasto.

Dapat Tugas Khusus

Dia mengaku mendapat tugas khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Pesan Bu Mega, dia welcome sama saya. Artinya bagaimana saya bisa juga menjadi jembatan, informasikan ke luar, apa yang sesungguhnya. Ibu Mega tidak pernah melarang-melarang saya," kata Kapitra ditemui sela-sela pembekalan caleg DPR RI PDIP.

Kemeja Berwarna Merah

Kapitra mengenakan kemeja berwarna merah khas PDIP. Tak hanya itu, sepatu yang dikenakannya pun juga berwarna senada.

Warna tali jam tangannya pun sedikit beraksen merah. Ia juga mengenakan kartu pengenal bagi para bacaleg dari PDIP.

PDIP Bukan Musuh Islam

Ia mengutarakan, stigma bahwa PDIP musuh Islam tak terlihat dalam acara tersebut, "Stigma di luar bahwa PDIP itu musuhnya islam kok tidak kelihatan ya," ujar Kapitra.

Ia memaparkan, semisal saat Ketua DPP non-aktif PDIP, Puan Maharani memaparkan arahan di depan para bacaleg, "Itu kaya Mba Puan, kata-kata Insha Allah, kata-kata Assalamu'alaikum, ini kan' melekat sebagai seorang muslimah," tuturnya.

Kapitra juga tak melihat adanya stigma bahwa PDIP merupakan PKI, "Kalau di luar ini dikatakan partai PKI, jauh betul ya," katanya.

Ia pun merasa stigma yang beredar di masyarakat, yakni bahwa PDIP anti-Islam tidak benar. Sebab, saat acara berlangsung para bacaleg memanjatkan doa Islam.

"Ini kan suatu yang spontanitas, suatu yang benar, tidak dibuat-buat, setiap kata setiap harapan ada Insha Allah-nya, ada Alhamdulillah, ada simbol-simbol Islam. Saya pikir kalau PDIO ini anti-Islam, loh kok orang orangnya doa Islam," ucap Kapitra.

Ia pun dengan tegas menyampaikan, stigma yang mengatakan PDIP adalah PKI merupakan stigma yang tidak benar, "PDIP adalah PKI itu adalah stigma yang menyesatkan, itu stigma haram," ucapnya.

Sempat Diwarnai Drama

Bergabungnya Kapitra ke PDIP sempat diwarnai drama. Ia sempat membantahnya meski tak tegas. Kapitra beralasan belum pernah bertemu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Namun, saat PDIP mengumumkan nama bacalegnya, nama Kapitra sempat dipresentasikan. Belakangan Kapitra bertemu dengan pihak PDIP dan menyatakan bergabung ke PDIP.

Kapitra pernah menjadi salah satu motor gerakan 212 yang menuntut proses hukum pada Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

(Sumber: detik.com/liputan6.com/tribunnews.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »