BENTENGSUMBAR. COM - Aktivis Neno Warisman hingga malam ini masih terjebak dalam mobil BMW warna putih bernopol B 1352 AFK. Sudah lebih 6 jam Neno tak keluar.
Pantauan detikcom, mobil yang ditumpangi Neno tak bisa bergerak. Sudah lebih dari 6 jam, Neno tak keluar dari mobilnya.
Neno dihadang karena akan menghadiri acara deklarasi #2019gantipresiden di Pekanbaru. Kedatangannya Sabtu, 25 Agustus 2018 pukul 15.00 WIB tertahan di pintu keluar.
Sejak tertahan, Neno tetap berada dalam mobil. Dia belum tampak ke luar. Mobilnya belum bisa bergerak menjauh karena di sekitarnya dipasangi garis polisi pada radius 50 meter melingkari badan jalan.
Aparat keamanan malam ini masih terus berjaga-jaga. Polri dan TNI terus berjaga di depan pintu masuk.
Neno tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau sekitar pukul 15.05 WIB. Kedatangannya disambut penolakan oleh warga.
Mobil yang membawa Neno dihadang massa setelah keluar dari pintu tempat bayar tiket kendaraan. Sejak sore hingga malam ini, mobil tersebut tidak bisa bergerak ke mana-mana.
Fadli Zon Minta Kapolda Dicopot
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik Polda Riau terkait adanya penghadangan terhadap Neno Warisman oleh sekolompok orang di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Fadli bahkan menyarankan agar Kapolda Riau Kapolda Riau Brigjen Eko Widodo Prihastopo dicopot.
Fadli mengunggah video pernyataannya terkait adanya penghadangan terhadap Neno Warisman di Bandara SSK II, Pekanbaru. Dia mengaku ditelepon Neno yang mengeluhkan persoalan tersebut.
"Saya baru saja mendapat telepon dari Mbak Neno Warisman dan kawan-kawan. Mereka bermaksud untuk mendeklarasikan #2019GantiPresiden di Riau. Setelah mendarat di bandara di Riau, kemudian tiba-tiba ada yang menghadang," kata Fadli lewat akun Twitter-nya @fadlizon, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Fadli mengatakan adanya penghadangan itu jelas merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM) dan hak warga negara yang diatur dalam konstitusi. Dia menegaskan, di Indonesia tidak boleh ada satu pun pihak yang melarang kebebasan berpendapat baik lisan maupun tulisan karena dijamin UUD 1945.
"Apalagi KPU dan Bawaslu sudah menyatakan bahwa hastag #2019GantiPresiden bukan merupakan kampanye," ucapnya.
"Karena itu kami mengimbau kepada aparat dan juga masyarakat untuk memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada siapapun dari kelompok masyarakat untuk menyampaikan pendapat. Jangan lagi kita tarik mundur demokrasi kita. Jangan lagi ada diskriminasi, dan jangan pula ada upaya-upaya yang berusaha untuk berpihak kepada pihak tertentu dari aparat keamanan kita," sambungnya.
Fadli dalam cuitannya juga mengkritik Polda Riau yang dia nilai melakukan pembiaran terhadap adanya penghadangan Neno Warisman. "Sebaiknya Kapolda Riau dicopot, tdk becus mengurus keamanan bandara n keamanan warga negara (Mb Neno dkk). Membiarkan persekusi," tulisnya.
(Sumber: detik.com)
Pantauan detikcom, mobil yang ditumpangi Neno tak bisa bergerak. Sudah lebih dari 6 jam, Neno tak keluar dari mobilnya.
Neno dihadang karena akan menghadiri acara deklarasi #2019gantipresiden di Pekanbaru. Kedatangannya Sabtu, 25 Agustus 2018 pukul 15.00 WIB tertahan di pintu keluar.
Sejak tertahan, Neno tetap berada dalam mobil. Dia belum tampak ke luar. Mobilnya belum bisa bergerak menjauh karena di sekitarnya dipasangi garis polisi pada radius 50 meter melingkari badan jalan.
Aparat keamanan malam ini masih terus berjaga-jaga. Polri dan TNI terus berjaga di depan pintu masuk.
Neno tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau sekitar pukul 15.05 WIB. Kedatangannya disambut penolakan oleh warga.
Mobil yang membawa Neno dihadang massa setelah keluar dari pintu tempat bayar tiket kendaraan. Sejak sore hingga malam ini, mobil tersebut tidak bisa bergerak ke mana-mana.
Fadli Zon Minta Kapolda Dicopot
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik Polda Riau terkait adanya penghadangan terhadap Neno Warisman oleh sekolompok orang di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Fadli bahkan menyarankan agar Kapolda Riau Kapolda Riau Brigjen Eko Widodo Prihastopo dicopot.
Fadli mengunggah video pernyataannya terkait adanya penghadangan terhadap Neno Warisman di Bandara SSK II, Pekanbaru. Dia mengaku ditelepon Neno yang mengeluhkan persoalan tersebut.
"Saya baru saja mendapat telepon dari Mbak Neno Warisman dan kawan-kawan. Mereka bermaksud untuk mendeklarasikan #2019GantiPresiden di Riau. Setelah mendarat di bandara di Riau, kemudian tiba-tiba ada yang menghadang," kata Fadli lewat akun Twitter-nya @fadlizon, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Fadli mengatakan adanya penghadangan itu jelas merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM) dan hak warga negara yang diatur dalam konstitusi. Dia menegaskan, di Indonesia tidak boleh ada satu pun pihak yang melarang kebebasan berpendapat baik lisan maupun tulisan karena dijamin UUD 1945.
"Apalagi KPU dan Bawaslu sudah menyatakan bahwa hastag #2019GantiPresiden bukan merupakan kampanye," ucapnya.
"Karena itu kami mengimbau kepada aparat dan juga masyarakat untuk memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada siapapun dari kelompok masyarakat untuk menyampaikan pendapat. Jangan lagi kita tarik mundur demokrasi kita. Jangan lagi ada diskriminasi, dan jangan pula ada upaya-upaya yang berusaha untuk berpihak kepada pihak tertentu dari aparat keamanan kita," sambungnya.
Fadli dalam cuitannya juga mengkritik Polda Riau yang dia nilai melakukan pembiaran terhadap adanya penghadangan Neno Warisman. "Sebaiknya Kapolda Riau dicopot, tdk becus mengurus keamanan bandara n keamanan warga negara (Mb Neno dkk). Membiarkan persekusi," tulisnya.
(Sumber: detik.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »