BENTENGSUMBAR. COM - Kasus dugaan mahar politik Sandiaga Uno untuk jadi cawapres Prabowo Subianto memasuki babak baru.
Kasus tersebut diungkap Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief sekaligus menyeret Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut Sandi memberikan masing-masing Rp500 miliar kepada PKS dan PAN.
Uang itu disebutnya untuk ‘pelicin’ agar dirinya diterimsa jadi pedamping mantan menantu Presiden Soeharto itu.
Terbaru, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengorek informasi tersebut kepada PKS dan PAN yang akhirnya batal.
Pasalnya, tak ada Andi Arief yang menjadi tokoh utama dalam pembeberan dugaan kasus tersebut.
Mendengar hal itu, Andi Arief langsung bercuit melalui akun twitter miliknya, Senin (20/8/2018).
Ia menyatakan, dirinya tidak mengetahui ada surat panggilan Bawaslu RI atas dirinya.
“Surat dari Bawaslu baru sampai rumah saya katanya tadi pagi. Kabarnya dikirim ke DPP Demojrat sabtu hari libur,” tulisnya.
Akan tetapi, dirinya saat ini tengah tidak berada di Jakarta melainkan di Bali untuk menghadiri pernikahan salah seorang rekannya.
Karena itu, ia berjanji akan memenuhi panggilan Bawaslu RI akhir pekan ini.
“Setelah Iedul Qurban saya akan hadir dan saya harus baca dulu surat panggilannya sebagai apa,” lanjutnya.
Selain itu, ia membantah bahwa telepon selular miliknya dalam kondisi mati.
“TELP saya 24 jam gak mati2. Wartawan menghubungi selalu saya jawab,” ujarnya.
“Jadi gak bener kalay kata Bawaslu mereka menghub saya dalan keadaan alat komunikasi saya off,” tegasnya.
Untuk diketahui, Bawaslu RI sendiri telah menerima laporan terkait tudingan Andi Arief soal mahar politik Rp1 triliun kepada PKS dan PAN itu.
Sandiaga dituding memberikan uang tersebut ke PKS dan PAN untuk penentuan cawapres Prabowo Subianto.
Hari ini rencananya Bawaslu meminta informasi dari tiga orang saksi.
Anggota Bawaslu Fritz Edward memastikan dua orang saksi dari pelapor hadir memenuhi panggilan, sementara satu saksi lainnya atas nama Andi Arief tidak hadir.
(Sumber: pojoksatu.id)
Kasus tersebut diungkap Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief sekaligus menyeret Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut Sandi memberikan masing-masing Rp500 miliar kepada PKS dan PAN.
Uang itu disebutnya untuk ‘pelicin’ agar dirinya diterimsa jadi pedamping mantan menantu Presiden Soeharto itu.
Terbaru, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengorek informasi tersebut kepada PKS dan PAN yang akhirnya batal.
Pasalnya, tak ada Andi Arief yang menjadi tokoh utama dalam pembeberan dugaan kasus tersebut.
Mendengar hal itu, Andi Arief langsung bercuit melalui akun twitter miliknya, Senin (20/8/2018).
Ia menyatakan, dirinya tidak mengetahui ada surat panggilan Bawaslu RI atas dirinya.
“Surat dari Bawaslu baru sampai rumah saya katanya tadi pagi. Kabarnya dikirim ke DPP Demojrat sabtu hari libur,” tulisnya.
Akan tetapi, dirinya saat ini tengah tidak berada di Jakarta melainkan di Bali untuk menghadiri pernikahan salah seorang rekannya.
Karena itu, ia berjanji akan memenuhi panggilan Bawaslu RI akhir pekan ini.
“Setelah Iedul Qurban saya akan hadir dan saya harus baca dulu surat panggilannya sebagai apa,” lanjutnya.
Selain itu, ia membantah bahwa telepon selular miliknya dalam kondisi mati.
“TELP saya 24 jam gak mati2. Wartawan menghubungi selalu saya jawab,” ujarnya.
“Jadi gak bener kalay kata Bawaslu mereka menghub saya dalan keadaan alat komunikasi saya off,” tegasnya.
Untuk diketahui, Bawaslu RI sendiri telah menerima laporan terkait tudingan Andi Arief soal mahar politik Rp1 triliun kepada PKS dan PAN itu.
Sandiaga dituding memberikan uang tersebut ke PKS dan PAN untuk penentuan cawapres Prabowo Subianto.
Hari ini rencananya Bawaslu meminta informasi dari tiga orang saksi.
Anggota Bawaslu Fritz Edward memastikan dua orang saksi dari pelapor hadir memenuhi panggilan, sementara satu saksi lainnya atas nama Andi Arief tidak hadir.
(Sumber: pojoksatu.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »