BENTENGSUMBAR. COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung pembicaraannya dengan dua elite partai lain saat deklarasi sebagai calon presiden pada Kamis malam, 9 Agustus 2018. Dua elite yang disebut Prabowo adalah Ketua Bidang Politik dan Keamanan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (nonaktif) Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.
Prabowo mengatakan, pertemuannya dengan Puan dan SBY sebelumnya adalah untuk membangun koalisi yang besar di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. "Saya ketemu Mbak Puan, saya ketemu senior saya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saya terus berusaha membangun suatu koalisi yang besar untuk memberi solusi kepada kesulitan-kesulitan rakyat Indonesia," kata Prabowo saat deklarasi di depan rumahnya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis malam, 9 Agustus 2018.
Prabowo bertemu Puan pada Selasa, 17 Juli lalu. Pertemuan itu berlangsung tertutup di kawasan Jakarta Selatan. Prabowo saat itu berujar, pertemuannya dengan Puan merupakan pertemuan persahabatan. Adapun dengan SBY, Prabowo tampak kerap berkomunikasi. Senin, 30 Juli lalu, SBY menyampaikan partainya akan berkoalisi dengan Gerindra.
Prabowo telah resmi menyatakan maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sandiaga, yang Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, akan mundur dari dua jabatan itu seiring dengan pencalonannya sebagai cawapres.
Dalam deklarasinya Prabowo juga mengumumkan bangunan koalisi yang terdiri dari tiga partai, yakni Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional. Adapun Partai Demokrat tak turut dalam deklarasi itu.
Prabowo mengatakan hingga sebelum deklarasi dia masih terus berunding dengan tokoh-tokoh PAN, PKS, dan Demokrat. Dia mengakui tidak mudah membangun koalisi lantaran banyaknya kepentingan yang harus dipertemukan.
Namun, Prabowo mengingatkan sejak awal dia sudah menyebut koalisi Gerindra, PAN, dan PKS sudah de facto. Prabowo mengatakan koalisi de facto ketiga partai ini bukan baru saja terbentuk, tetapi teruji melewati berbagai pengalaman koalisi di tingkat pemilihan kepala daerah. "Dimulai sejak tanggung jawab bersama kami menghadapi berbagai masalah yang pelik dan rawan, terutama dalam pilkada gubernur DKI tahun 2017 yang lalu," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan dia ingin koalisi di Pilpres 2019 akan menghasilkan solusi terbaik untuk mengatasi masalah bangsa. Prabowo, seperti biasanya, menyinggung soal ketimpangan ekonomi, pemerataan kekayaan, dan eksploitasi sumber daya alam untuk diekspor ke luar negeri.
(Sumber: tempo.co)
Prabowo mengatakan, pertemuannya dengan Puan dan SBY sebelumnya adalah untuk membangun koalisi yang besar di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. "Saya ketemu Mbak Puan, saya ketemu senior saya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saya terus berusaha membangun suatu koalisi yang besar untuk memberi solusi kepada kesulitan-kesulitan rakyat Indonesia," kata Prabowo saat deklarasi di depan rumahnya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis malam, 9 Agustus 2018.
Prabowo bertemu Puan pada Selasa, 17 Juli lalu. Pertemuan itu berlangsung tertutup di kawasan Jakarta Selatan. Prabowo saat itu berujar, pertemuannya dengan Puan merupakan pertemuan persahabatan. Adapun dengan SBY, Prabowo tampak kerap berkomunikasi. Senin, 30 Juli lalu, SBY menyampaikan partainya akan berkoalisi dengan Gerindra.
Prabowo telah resmi menyatakan maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sandiaga, yang Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, akan mundur dari dua jabatan itu seiring dengan pencalonannya sebagai cawapres.
Dalam deklarasinya Prabowo juga mengumumkan bangunan koalisi yang terdiri dari tiga partai, yakni Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional. Adapun Partai Demokrat tak turut dalam deklarasi itu.
Prabowo mengatakan hingga sebelum deklarasi dia masih terus berunding dengan tokoh-tokoh PAN, PKS, dan Demokrat. Dia mengakui tidak mudah membangun koalisi lantaran banyaknya kepentingan yang harus dipertemukan.
Namun, Prabowo mengingatkan sejak awal dia sudah menyebut koalisi Gerindra, PAN, dan PKS sudah de facto. Prabowo mengatakan koalisi de facto ketiga partai ini bukan baru saja terbentuk, tetapi teruji melewati berbagai pengalaman koalisi di tingkat pemilihan kepala daerah. "Dimulai sejak tanggung jawab bersama kami menghadapi berbagai masalah yang pelik dan rawan, terutama dalam pilkada gubernur DKI tahun 2017 yang lalu," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan dia ingin koalisi di Pilpres 2019 akan menghasilkan solusi terbaik untuk mengatasi masalah bangsa. Prabowo, seperti biasanya, menyinggung soal ketimpangan ekonomi, pemerataan kekayaan, dan eksploitasi sumber daya alam untuk diekspor ke luar negeri.
(Sumber: tempo.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »