BENTENGSUMBAR. COM - Direktur Eksekutif Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan ada 3 kunci kemenangan pada Pilpres 2019. Pertama, pemilih Jawa Sumatera (Jasuma), kedua pemilih muda (generasi Z dan milenial), dan ketiga pemilih muslim.
Pada survei yang dilakukannya terhadap tiga pemilih tersebut, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul di pemilih Jawa, pemilih muda, dan pemilih muslim. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya unggul di pemilih Sumatera.
Survei dilakukan pada 12-18 Agustus 2018. Survei dilakukan pada 1.500 responden berusia 17 tahun ke atas. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Margin of error 2,53 persen.
Sampel diambil di seluruh Provinsi di Indonesia. Dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk.
Hasanuddin dalam pemaparannya menyampaikan, pemilih Jasuma merupakan lumbung suara terbesar pada Pilpres 2019 dengan suara 78,5%. Hal inilah yang kemudian menentukan signifikansi suara pemilih di Jawa dan Sumatera.
"Hasil sementara, Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di Sumatera dengan 48,9%, Jokowi-Ma'ruf 41%. Sedangkan, Joko Widodo KH Ma'ruf Amin unggul di Jawa dengan 61,7% sementara Prabowo-Sandiaga hanya 27,6%," ujarnya.
Untuk pemilih muda, Hasanuddin mengatakan, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di semua kelompok usia. Namun, pada pemilih generasi Z perolehan suara kedua Paslon tak terpaut jauh.
"45 banding 40 selisih Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi. Sedangkan untuk Milenial, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 52,3% sementara Prabowo-Sandiaga 36,3%," kata Hasanuddin.
Sama halnya dengan pemilih muslim sebesar 87,6%, Hasanuddin mengatakan, meski Jokowi-Ma'ruf lebih unggul, namun selisih kedua perolehan suara dari pemilih muslim pada kedua paslon tak terpaut jauh. Dari perspektif ini, kata Hasanuddin, soliditas pemilih NU akan cukup menentukan kunci suara pemilih muslim.
"Jokowi-Ma'ruf 52,2%, sedangkan Prabowo-Sandiaga 36,3%. Kalau kita lihat secara keormasan, kita melihat margin Jokowi-Ma'ruf itu lebih tinggi di pemilih NU ketimbang Muhammadiyah. Kalau kita lihat dari sisi dukungan, ini penting karena salah satu cawapres adala berbasis ormas," katanya.
Hasanuddin mengatakan, dengan selisih tipis perolehan suara dari tiga pemilih kunci tersebut, kedua paslon harus mempersiapkan strategi yang lebih tepat untuk menggaet suara dari ketiganya.
"Untuk membidik ceruk pemilih Jawa Sumatera, pemilih muda, dan pemilih muslim," ujar Hasanuddin.
Berikut hasil surveinya:
Pemilih Jasuma
Jawa
Jokowi-Ma'ruf: 61,7%
Prabowo-Sandiaga: 27,5%
Sumatera
Jokowi-Ma'ruf: 41%
Prabowo-Sandiaga: 48,9%
Pemilih muda
Gen Z
Jokowi-Ma'ruf: 45,9%
Prabowo-Sandiaga: 40,1%
Milenial
Jokowi-Ma'ruf: 52,3%
Prabowo-Sandiaga: 36,3%
Gen X
Jokowi-Ma'ruf: 58,1%
Prabowo-Sandiaga: 32,7%
Baby Boomers
Jokowi-Ma'ruf: 53,9%
Prabowo-Sandiaga: 36,7%
Pemilih muslim
Jokowi-Ma'ruf: 52,2%
Prabowo-Sandiaga: 36,3%
Non muslim
Jokowi-Ma'ruf: 68,1%
Prabowo-Sandiaga: 23%
(Sumber: detik.com)
Pada survei yang dilakukannya terhadap tiga pemilih tersebut, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul di pemilih Jawa, pemilih muda, dan pemilih muslim. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya unggul di pemilih Sumatera.
Survei dilakukan pada 12-18 Agustus 2018. Survei dilakukan pada 1.500 responden berusia 17 tahun ke atas. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Margin of error 2,53 persen.
Sampel diambil di seluruh Provinsi di Indonesia. Dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk.
Hasanuddin dalam pemaparannya menyampaikan, pemilih Jasuma merupakan lumbung suara terbesar pada Pilpres 2019 dengan suara 78,5%. Hal inilah yang kemudian menentukan signifikansi suara pemilih di Jawa dan Sumatera.
"Hasil sementara, Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di Sumatera dengan 48,9%, Jokowi-Ma'ruf 41%. Sedangkan, Joko Widodo KH Ma'ruf Amin unggul di Jawa dengan 61,7% sementara Prabowo-Sandiaga hanya 27,6%," ujarnya.
Untuk pemilih muda, Hasanuddin mengatakan, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di semua kelompok usia. Namun, pada pemilih generasi Z perolehan suara kedua Paslon tak terpaut jauh.
"45 banding 40 selisih Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi. Sedangkan untuk Milenial, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 52,3% sementara Prabowo-Sandiaga 36,3%," kata Hasanuddin.
Sama halnya dengan pemilih muslim sebesar 87,6%, Hasanuddin mengatakan, meski Jokowi-Ma'ruf lebih unggul, namun selisih kedua perolehan suara dari pemilih muslim pada kedua paslon tak terpaut jauh. Dari perspektif ini, kata Hasanuddin, soliditas pemilih NU akan cukup menentukan kunci suara pemilih muslim.
"Jokowi-Ma'ruf 52,2%, sedangkan Prabowo-Sandiaga 36,3%. Kalau kita lihat secara keormasan, kita melihat margin Jokowi-Ma'ruf itu lebih tinggi di pemilih NU ketimbang Muhammadiyah. Kalau kita lihat dari sisi dukungan, ini penting karena salah satu cawapres adala berbasis ormas," katanya.
Hasanuddin mengatakan, dengan selisih tipis perolehan suara dari tiga pemilih kunci tersebut, kedua paslon harus mempersiapkan strategi yang lebih tepat untuk menggaet suara dari ketiganya.
"Untuk membidik ceruk pemilih Jawa Sumatera, pemilih muda, dan pemilih muslim," ujar Hasanuddin.
Berikut hasil surveinya:
Pemilih Jasuma
Jawa
Jokowi-Ma'ruf: 61,7%
Prabowo-Sandiaga: 27,5%
Sumatera
Jokowi-Ma'ruf: 41%
Prabowo-Sandiaga: 48,9%
Pemilih muda
Gen Z
Jokowi-Ma'ruf: 45,9%
Prabowo-Sandiaga: 40,1%
Milenial
Jokowi-Ma'ruf: 52,3%
Prabowo-Sandiaga: 36,3%
Gen X
Jokowi-Ma'ruf: 58,1%
Prabowo-Sandiaga: 32,7%
Baby Boomers
Jokowi-Ma'ruf: 53,9%
Prabowo-Sandiaga: 36,7%
Pemilih muslim
Jokowi-Ma'ruf: 52,2%
Prabowo-Sandiaga: 36,3%
Non muslim
Jokowi-Ma'ruf: 68,1%
Prabowo-Sandiaga: 23%
(Sumber: detik.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »