BENTENGSUMBAR. COM - Kasus dugaan mahar politik Sandiaga Uno untuk jadi cawapres Prabowo Subianto memasuki babak baru.
Kasus tersebut diungkap Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief sekaligus menyeret Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut Sandi memberikan masing-masing Rp500 miliar kepada PKS dan PAN.
Uang itu disebutnya untuk ‘pelicin’ agar dirinya diterimsa jadi pedamping mantan menantu Presiden Soeharto itu.
Terbaru, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengorek informasi tersebut kepada PKS dan PAN yang akhirnya batal.
Pasalnya, tak ada Andi Arief yang menjadi tokoh utama dalam pembeberan dugaan kasus tersebut.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku kesal dengan sikap Andi Arief.
Kekesalannya itu karena Andi terus bersuara tapi menolak memenuhi panggilan Bawaslu RI untuk bersaksi hari ini.
Menurut Arief, Andi Arief hanya mengulur-ulur waktu karena tak punya cukup bukti mahar politik Sandiaga ke PAN dan PKS.
Bahkan, celotehan politisi yang akrab disapa AA itu ia anggap cenderung mengarah fitnah.
Demikian disampaikan Arief Poyuono kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin, 20 Agustus 2018.
“Biar saja, itu haknya Andi Arief ngotot. Biar sampai bosan dia,” katanya.
Mantan anak buah Megawati Soekarnoputri itu mengibaratkan sosok AA dalam peribahasa.
“Layaknya anjing mengonggong, kafilah berlalu,” lanjutnya.
Sementara, terkait sikap diam Ketua Umum Demokrat, bukan berarti SBY melakukan pembiaran terhadap Andi.
Menurutnya, SBY mempunyai sikap politik yang sangat menjunjung tinggi tata krama.
“Lebih kepada the art of politic,” jelas Arief.
Sebelumnya, Andi Arief melalui akun twitter miliknya bercuit mengemukakan alasan ketidakhadirannya di Bawaslu tersebut.
Ia menyatakan, dirinya tidak mengetahui ada surat panggilan Bawaslu RI atas dirinya.
“Surat dari Bawaslu baru sampai rumah saya katanya tadi pagi. Kabarnya dikirim ke DPP Demojrat sabtu hari libur,” tulisnya.
Akan tetapi, dirinya saat ini tengah tidak berada di Jakarta melainkan di Bali untuk menghadiri pernikahan salah seorang rekannya.
Karena itu, ia berjanji akan memenuhi panggilan Bawaslu RI akhir pekan ini.
“Setelah Iedul Qurban saya akan hadir dan saya harus baca dulu surat panggilannya sebagai apa,” lanjutnya.
Selain itu, ia membantah bahwa telepon selular miliknya dalam kondisi mati.
“TELP saya 24 jam gak mati2. Wartawan menghubungi selalu saya jawab,”
“Jadi gak bener kalay kata Bawaslu mereka menghub saya dalan keadaan alat komunikasi saya off,” tegasnya.
(Sumber: pojoksatu.id)
Kasus tersebut diungkap Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief sekaligus menyeret Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut Sandi memberikan masing-masing Rp500 miliar kepada PKS dan PAN.
Uang itu disebutnya untuk ‘pelicin’ agar dirinya diterimsa jadi pedamping mantan menantu Presiden Soeharto itu.
Terbaru, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengorek informasi tersebut kepada PKS dan PAN yang akhirnya batal.
Pasalnya, tak ada Andi Arief yang menjadi tokoh utama dalam pembeberan dugaan kasus tersebut.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku kesal dengan sikap Andi Arief.
Kekesalannya itu karena Andi terus bersuara tapi menolak memenuhi panggilan Bawaslu RI untuk bersaksi hari ini.
Menurut Arief, Andi Arief hanya mengulur-ulur waktu karena tak punya cukup bukti mahar politik Sandiaga ke PAN dan PKS.
Bahkan, celotehan politisi yang akrab disapa AA itu ia anggap cenderung mengarah fitnah.
Demikian disampaikan Arief Poyuono kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin, 20 Agustus 2018.
“Biar saja, itu haknya Andi Arief ngotot. Biar sampai bosan dia,” katanya.
Mantan anak buah Megawati Soekarnoputri itu mengibaratkan sosok AA dalam peribahasa.
“Layaknya anjing mengonggong, kafilah berlalu,” lanjutnya.
Sementara, terkait sikap diam Ketua Umum Demokrat, bukan berarti SBY melakukan pembiaran terhadap Andi.
Menurutnya, SBY mempunyai sikap politik yang sangat menjunjung tinggi tata krama.
“Lebih kepada the art of politic,” jelas Arief.
Sebelumnya, Andi Arief melalui akun twitter miliknya bercuit mengemukakan alasan ketidakhadirannya di Bawaslu tersebut.
Ia menyatakan, dirinya tidak mengetahui ada surat panggilan Bawaslu RI atas dirinya.
“Surat dari Bawaslu baru sampai rumah saya katanya tadi pagi. Kabarnya dikirim ke DPP Demojrat sabtu hari libur,” tulisnya.
Akan tetapi, dirinya saat ini tengah tidak berada di Jakarta melainkan di Bali untuk menghadiri pernikahan salah seorang rekannya.
Karena itu, ia berjanji akan memenuhi panggilan Bawaslu RI akhir pekan ini.
“Setelah Iedul Qurban saya akan hadir dan saya harus baca dulu surat panggilannya sebagai apa,” lanjutnya.
Selain itu, ia membantah bahwa telepon selular miliknya dalam kondisi mati.
“TELP saya 24 jam gak mati2. Wartawan menghubungi selalu saya jawab,”
“Jadi gak bener kalay kata Bawaslu mereka menghub saya dalan keadaan alat komunikasi saya off,” tegasnya.
(Sumber: pojoksatu.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »