BENTENGSUMBAR. COM - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diisukan bakal menjadi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambangg Yudhoyono (SBY) itu sedianya akan mendampingi calon Ketua TKN kubu koalisi oposisi, Djoko Santoso.
Anehnya, wacana itu ditolak Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief.
Sebaliknya, ia malah memastikan bahwa Kogasma Partai Demokrat itu akan diproyeksikan sebagai salah satu juru kampanye nasional Prabowo-Sandi.
Alasannya, AHY dinilainya memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menempati jabatan tersebut.
Demikian disampaikan Andi Arief di kediaman SBY, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 9 September 2018.
“Untuk mencari coat tail effect suara milenial, maka (AHY) harus jadi jurkamnas,” katanya.
Pembeber kasus dugaan mahar politik Sandiaga Uno yang juga menyeret PAN dan PKS itu menegaskan, dirinya tak setuju jika AHY diposisikan sebagai tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Dia berpendapat, jika ingin menarik suara milenial, maka harus menempatkan AHY pada juru kampanye.
“Bukan di struktur. Sama halnya dengan Erick Thohir. Kalau Jokowi mau cari coat tail effect milenial, dia harus jadi jurkam bukan jadi ketua tim,” ungkapnya.
Selain AHY, lnjutnya, partai berlambang bintang mercy itu akan menerjungkan sejumlah kader terbaiknya di dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi.
“Jubir ada banyak nama. Di tempat kita ada Riko, ada Rachland, Dede Yusuf,” bebernya.
Sementara, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean keberatan kader Demokrat dicatut dan diklaim masuk dalam tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf.
Ferdinand mengklaim, pihaknya sudah mengonfirmasi hal itu kepada masing-masing personal.
Menurut Ferdinand, aksi catut dan klaim atas kader partai berlambang bintang mercy itu menandakan bahwa kubu petahana tengah mengalami krisi kader.
“Mungkin di sana itu tidak punya figur yang mumpuni seperti di Demokrat, sehingga mereka harus menarik-narik dan membajak kader partai Demokrat,” sindirnya.
Ferdinand berpendapat, saat ini partainya memiliki banyak kader-kader yang memiliki kemampuan luar biasa.
“Memang Demokrat ini luar biasa kader-kadernya, mereka tidak punya kader sehebat partai Demokrat,” ujar dia.
Bahkan, ia sesumbar bahwa dirinya merupakan salah satu kader yang bisa membuat seluruh tim dari kubu petahana kewalahan.
“Orang saya sendiri saja bikin pusing mereka (kubu petahana) semua kok,” pungkasnya.
(Sumber: pojoksatu.id)
Putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambangg Yudhoyono (SBY) itu sedianya akan mendampingi calon Ketua TKN kubu koalisi oposisi, Djoko Santoso.
Anehnya, wacana itu ditolak Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief.
Sebaliknya, ia malah memastikan bahwa Kogasma Partai Demokrat itu akan diproyeksikan sebagai salah satu juru kampanye nasional Prabowo-Sandi.
Alasannya, AHY dinilainya memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menempati jabatan tersebut.
Demikian disampaikan Andi Arief di kediaman SBY, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 9 September 2018.
“Untuk mencari coat tail effect suara milenial, maka (AHY) harus jadi jurkamnas,” katanya.
Pembeber kasus dugaan mahar politik Sandiaga Uno yang juga menyeret PAN dan PKS itu menegaskan, dirinya tak setuju jika AHY diposisikan sebagai tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Dia berpendapat, jika ingin menarik suara milenial, maka harus menempatkan AHY pada juru kampanye.
“Bukan di struktur. Sama halnya dengan Erick Thohir. Kalau Jokowi mau cari coat tail effect milenial, dia harus jadi jurkam bukan jadi ketua tim,” ungkapnya.
Selain AHY, lnjutnya, partai berlambang bintang mercy itu akan menerjungkan sejumlah kader terbaiknya di dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi.
“Jubir ada banyak nama. Di tempat kita ada Riko, ada Rachland, Dede Yusuf,” bebernya.
Sementara, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean keberatan kader Demokrat dicatut dan diklaim masuk dalam tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf.
Ferdinand mengklaim, pihaknya sudah mengonfirmasi hal itu kepada masing-masing personal.
Menurut Ferdinand, aksi catut dan klaim atas kader partai berlambang bintang mercy itu menandakan bahwa kubu petahana tengah mengalami krisi kader.
“Mungkin di sana itu tidak punya figur yang mumpuni seperti di Demokrat, sehingga mereka harus menarik-narik dan membajak kader partai Demokrat,” sindirnya.
Ferdinand berpendapat, saat ini partainya memiliki banyak kader-kader yang memiliki kemampuan luar biasa.
“Memang Demokrat ini luar biasa kader-kadernya, mereka tidak punya kader sehebat partai Demokrat,” ujar dia.
Bahkan, ia sesumbar bahwa dirinya merupakan salah satu kader yang bisa membuat seluruh tim dari kubu petahana kewalahan.
“Orang saya sendiri saja bikin pusing mereka (kubu petahana) semua kok,” pungkasnya.
(Sumber: pojoksatu.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »