BENTENGSUMBAR. COM - Waketum Gerindra Fadli Zon memposting video yang seolah meneruskan nyanyian politik 'Potong Bebek Angsa'. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan mengkaji secara hukum karena dalam video nyanyian itu memuat tudingan soal PKI.
Video yang diposting Fadli menampilkan 3 pria dan 6 perempuan berhijab memakai seragam biru dan hitam serta topeng pinguin. Mereka membentuk formasi tarian.
Mereka berjoget diiringi lagu yang berisi sindiran politik tajam. Sepotong lirik lagu itu diambil dari editan lirik lagu 'Potong Bebek Angsa' ala Fadli Zon.
Secara keseluruhan lagu itu memuat lirik berisi sindiran tajam kepada lawan politik Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun ada lirik 'ternyata mereka lah yang PKI'.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, menyatakan pihaknya akan mengkaji video itu dari sisi hukum. Namun ia belum bisa memastikan apakah akan melaporkan video tersebut ke pihak kepolisian.
"Ngomong gitu ya? Itu biar dikaji tim hukum nanti ya. Ya nanti tahu. Kan ada tim hukumnya," ujar Karding di Kantor Bareskrim, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat, 21 September 2018.
Meski video itu terkesan menyudutkan Jokowi-Ma'ruf, Karding mengaku pihaknya tak khawatir. TKN Jokowi-Ma'ruf punya strategi untuk menghadapi serangan bernada black campaign.
"Kita harus dari kita sendiri memberi contoh. Menyampaikan campaign yang positif," kata Karding.
Dihubungi lebih lanjut, Karding menyebut pelesetan lagu Potong Bebek Angsa itu berpotensi menuduh kelompok tertentu. Bila terus disebarkan, menurut Sekjen PKB ini, akan mengundang reaksi dari banyak pihak.
"Bisa memecah persaudaran kita sebagai sebuah bangsa. Tuduhan bahwa mereka PKI itu upaya membangun politik identitas, politik yang tidak harus dikembangkan dan menjadi kesepahaman, kesepakatan di negeri ini demi kesejukan dan kedamaian pilpres," ucap Karding.
Anggota Komisi III DPR ini mengimbau Fadli Zon untuk bisa menahan diri meski tengah memperjuangkan jagoannya, Prabowo-Sandiaga. Karding mengajak Fadli untuk berpolitik sejuk.
"Saya berharap sahabat saya Fadli Zon untuk menahan diri dan bijak menyampaikan pernyataan dan postingan yang bisa saja memberi dampak kita sebut kampanye," tuturnya.
Hati-hati
NasDem meminta Fadli berhati-hati mengeluarkan pernyataan.
"Hati-hati nuduh orang tanpa bukti! Mulutmu harimaumu," kata Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Jumat, 21 September 2018.
Menurut Irma, definisi 'PKI' yang sebenar-benarnya adalah yang meraih kemenangan dengan segala cara. Dia mencontohkan isu jualan agama dan penyebaran fitnah.
Karena itu, Irma mengaku heran Fadli justru menuding pihak lain sebagai PKI.
"Yang gunakan segala cara untuk menang itu justru pakai cara-cara PKI. Siapa ya? Dari jualan agama, hoax, sampai fitnah. Masih mampu tuding-tuding orang lain?" tutur jubir timses Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu.
Dia kemudian menyinggung foto viral Fadli yang sedang berpose di depan makam tokoh komunis Karl Marx. Irma meminta Fadli tidak 'lempar batu sembunyi tangan'.
"Yang foto depan makam Karl Marx siapa ya? Yang kagum dengan Karl Marx siapa ya? Jangan lempar batu sembunyi tanganlah," tegas Irma.
Fadli men-pinned postingan yang dimaksud di akun Twitternya. Dia mengaku mendapat video itu dari WhatsApp.
"Sekedar info, sy terima video tsb via WA, kreatif sekali. Sy namakan sj video kraetif itu "Goyang Bebek Angsa". #pilpresgembira," cuit Fadli soal video tersebut.
Ditelusuri lebih jauh, video itu sebenarnya video lama yang beberapa kali diupload di Youtube. Salah satu penguploadnya adalah akun 'racinka official'.
DiYoutube, video itu diberi judul 'Goyang Pinguin'. Musik pengiringnya adalah lagu 'Levan Polka'. Tak ada lirik politis tajam di video aslinya.
Sengaja Berziarah
Pada Pilpres 2014, foto Fadli Zon berpose di makam Karl Marx beredar luas. Waketum Gerindra ini pada waktu itu mengaku memang pernah berpose di depan makam bapak komunisme Karl Marx.
Fadli Zon mengaku sengaja berziarah ke makam mbahnya faham komunis itu tahun 2003 silam, namun menegaskan tak menganut komunis. Apa alasannya?
"Enggak. Saya ingin belajar semua ideologi, dari komunisme, fasisme, kapitalisme. Kan kita harus tau ideologi-ideologi besar. Saya juga dosen kebetulan. Tapi secara pribadi saya kontra komunisme," kata Fadli kepada detikcom di Hotel Mercure, Palu, Jumat, 27 Juni 2014.
Menurut Fadli komunisme adalah ideologi yang gagal. Selain itu juga telah menimbulkan banyak korban. "Sampai lebih dari 100 juta orang di dalam sejarah dunia," jelas Sekretaris Tim Sukses Prabowo-Hatta ini.
Fadli tak memungkiri foto dirinya berpose di makam Karl Marx beredar setelah sindiran tajamnya ke Jokowi. Yakni bahwa revolusi mental yang digaungkan Jokowi dekat dengan komunis.
"Ya nggak apa-apa. Tidak ada yang kita rahasiakan. Dan itu menurut saya ya memang waktu itu saya ziarah kok. Dan tidak ada salahnya kan saya menziarahi. Saya ziarahi juga nabi-nabi dan wali-wali hampir lengkap semuanya. Hobby sih itu. Saya tidak ada yang dirahasiakan. Saya juga bukan orang yang munafik," katanya.
Namun Fadli bakal berkicau di twitter soal foto kontroversial tersebut. Apalagi elite PDIP sudah menyindir Fadli yang lebih dekat dengan komunis.
"Saya akan upload foto-foto saya ziarah ke tempat-tempat makam lain. Karena kita sudah enggak bisa ketemu orangnya ya (ke makamnya). Walau gimana pun kita harus baca ideologi-ideologi besar supaya tahu apa yang terjadi di dunia ini," pungkasnya.
(Sumber: detik.com)
Video yang diposting Fadli menampilkan 3 pria dan 6 perempuan berhijab memakai seragam biru dan hitam serta topeng pinguin. Mereka membentuk formasi tarian.
Mereka berjoget diiringi lagu yang berisi sindiran politik tajam. Sepotong lirik lagu itu diambil dari editan lirik lagu 'Potong Bebek Angsa' ala Fadli Zon.
Secara keseluruhan lagu itu memuat lirik berisi sindiran tajam kepada lawan politik Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun ada lirik 'ternyata mereka lah yang PKI'.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, menyatakan pihaknya akan mengkaji video itu dari sisi hukum. Namun ia belum bisa memastikan apakah akan melaporkan video tersebut ke pihak kepolisian.
"Ngomong gitu ya? Itu biar dikaji tim hukum nanti ya. Ya nanti tahu. Kan ada tim hukumnya," ujar Karding di Kantor Bareskrim, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat, 21 September 2018.
Meski video itu terkesan menyudutkan Jokowi-Ma'ruf, Karding mengaku pihaknya tak khawatir. TKN Jokowi-Ma'ruf punya strategi untuk menghadapi serangan bernada black campaign.
"Kita harus dari kita sendiri memberi contoh. Menyampaikan campaign yang positif," kata Karding.
Dihubungi lebih lanjut, Karding menyebut pelesetan lagu Potong Bebek Angsa itu berpotensi menuduh kelompok tertentu. Bila terus disebarkan, menurut Sekjen PKB ini, akan mengundang reaksi dari banyak pihak.
"Bisa memecah persaudaran kita sebagai sebuah bangsa. Tuduhan bahwa mereka PKI itu upaya membangun politik identitas, politik yang tidak harus dikembangkan dan menjadi kesepahaman, kesepakatan di negeri ini demi kesejukan dan kedamaian pilpres," ucap Karding.
Anggota Komisi III DPR ini mengimbau Fadli Zon untuk bisa menahan diri meski tengah memperjuangkan jagoannya, Prabowo-Sandiaga. Karding mengajak Fadli untuk berpolitik sejuk.
"Saya berharap sahabat saya Fadli Zon untuk menahan diri dan bijak menyampaikan pernyataan dan postingan yang bisa saja memberi dampak kita sebut kampanye," tuturnya.
Hati-hati
NasDem meminta Fadli berhati-hati mengeluarkan pernyataan.
"Hati-hati nuduh orang tanpa bukti! Mulutmu harimaumu," kata Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Jumat, 21 September 2018.
Menurut Irma, definisi 'PKI' yang sebenar-benarnya adalah yang meraih kemenangan dengan segala cara. Dia mencontohkan isu jualan agama dan penyebaran fitnah.
Karena itu, Irma mengaku heran Fadli justru menuding pihak lain sebagai PKI.
"Yang gunakan segala cara untuk menang itu justru pakai cara-cara PKI. Siapa ya? Dari jualan agama, hoax, sampai fitnah. Masih mampu tuding-tuding orang lain?" tutur jubir timses Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu.
Dia kemudian menyinggung foto viral Fadli yang sedang berpose di depan makam tokoh komunis Karl Marx. Irma meminta Fadli tidak 'lempar batu sembunyi tangan'.
"Yang foto depan makam Karl Marx siapa ya? Yang kagum dengan Karl Marx siapa ya? Jangan lempar batu sembunyi tanganlah," tegas Irma.
Fadli men-pinned postingan yang dimaksud di akun Twitternya. Dia mengaku mendapat video itu dari WhatsApp.
"Sekedar info, sy terima video tsb via WA, kreatif sekali. Sy namakan sj video kraetif itu "Goyang Bebek Angsa". #pilpresgembira," cuit Fadli soal video tersebut.
Ditelusuri lebih jauh, video itu sebenarnya video lama yang beberapa kali diupload di Youtube. Salah satu penguploadnya adalah akun 'racinka official'.
DiYoutube, video itu diberi judul 'Goyang Pinguin'. Musik pengiringnya adalah lagu 'Levan Polka'. Tak ada lirik politis tajam di video aslinya.
Sengaja Berziarah
Pada Pilpres 2014, foto Fadli Zon berpose di makam Karl Marx beredar luas. Waketum Gerindra ini pada waktu itu mengaku memang pernah berpose di depan makam bapak komunisme Karl Marx.
Fadli Zon mengaku sengaja berziarah ke makam mbahnya faham komunis itu tahun 2003 silam, namun menegaskan tak menganut komunis. Apa alasannya?
"Enggak. Saya ingin belajar semua ideologi, dari komunisme, fasisme, kapitalisme. Kan kita harus tau ideologi-ideologi besar. Saya juga dosen kebetulan. Tapi secara pribadi saya kontra komunisme," kata Fadli kepada detikcom di Hotel Mercure, Palu, Jumat, 27 Juni 2014.
Menurut Fadli komunisme adalah ideologi yang gagal. Selain itu juga telah menimbulkan banyak korban. "Sampai lebih dari 100 juta orang di dalam sejarah dunia," jelas Sekretaris Tim Sukses Prabowo-Hatta ini.
Fadli tak memungkiri foto dirinya berpose di makam Karl Marx beredar setelah sindiran tajamnya ke Jokowi. Yakni bahwa revolusi mental yang digaungkan Jokowi dekat dengan komunis.
"Ya nggak apa-apa. Tidak ada yang kita rahasiakan. Dan itu menurut saya ya memang waktu itu saya ziarah kok. Dan tidak ada salahnya kan saya menziarahi. Saya ziarahi juga nabi-nabi dan wali-wali hampir lengkap semuanya. Hobby sih itu. Saya tidak ada yang dirahasiakan. Saya juga bukan orang yang munafik," katanya.
Namun Fadli bakal berkicau di twitter soal foto kontroversial tersebut. Apalagi elite PDIP sudah menyindir Fadli yang lebih dekat dengan komunis.
"Saya akan upload foto-foto saya ziarah ke tempat-tempat makam lain. Karena kita sudah enggak bisa ketemu orangnya ya (ke makamnya). Walau gimana pun kita harus baca ideologi-ideologi besar supaya tahu apa yang terjadi di dunia ini," pungkasnya.
(Sumber: detik.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »