BENTENGSUMBAR. COM - Juru bicara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengomentari masuknya Neno Warisman di tim sukses (timses) pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Menurut Ace, dengan masuknya Neno di timses semakin menunjukan bahwa arah #2019GantiPresiden memang untuk menjadikan Prabowo sebagai Presiden.
"Itu kan semakin terbuka kedoknya, tagar 2019GantiPresiden itu kan intinya adalah 2019 Prabowo," kata Ace saat dihubungi, Jumat, 21 September 2018.
Ace sedikit mengingatkan awalnya para tokoh tersebut menyatakan gerakan #2019GantiPresiden bukan untuk Prabowo. Namun, sekarang terbukti tagar tersebut memang untuk mantan Danjen Kopassus itu.
"Sekarang terbukti bahwa sebetulnya dibalik ganti 2019 itu adalah orang yang selama ini adalah Prabowo, dengan mengatakan ini bukan kampanye, itu kampanye dan sekarang terbuka lah kedoknya," ungkapnya.
Politikus Partai Golkar ini juga menilai gerakan #2019GantiPresiden adalah salah satu cara manipulatif dukungan. Dia menyebut tagar itu juga bagian dari kampanye.
"Dan itu adalah bentuk lain dari kampanye, walaupun mereka mengatakan bukan kampanye, bukan partai. Ujung-ujungnya kan kelihatan, saya juga enggak kaget bahwa mereka mendukung Prabowo," ucapnya.
Sebelumnya, Neno Warisman ditunjuk menjadi wakil ketua timses kampanye bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Neno ditunjuk usai perwakilan parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga melakukan rapat finalisasi timses pada Rabu, 19 September 2018 malam.
Sandiaga mengatakan, Neno menjadi wakil ketua timses karena ditunjuk langsung oleh Prabowo. Menurutnya, nantinya Neno akan menyerukan Prabowo-Sandi presiden bukan lagi #2019GantiPresiden.
"Kalau Neno sudah diminta langsung pak Prabowo. Karena walaupun mbak Neno sudah mulai hastag #2019GantiPresiden, sekarang kan penetapan nih, kalau penetapan itu kan ganti presidennya Prabowo-Sandi," kata Sandi usai mengisi acara Opening Program MRUF ENVOY X, Class with Sandi Uno di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2018.
(Sumber: merdeka.com)
"Itu kan semakin terbuka kedoknya, tagar 2019GantiPresiden itu kan intinya adalah 2019 Prabowo," kata Ace saat dihubungi, Jumat, 21 September 2018.
Ace sedikit mengingatkan awalnya para tokoh tersebut menyatakan gerakan #2019GantiPresiden bukan untuk Prabowo. Namun, sekarang terbukti tagar tersebut memang untuk mantan Danjen Kopassus itu.
"Sekarang terbukti bahwa sebetulnya dibalik ganti 2019 itu adalah orang yang selama ini adalah Prabowo, dengan mengatakan ini bukan kampanye, itu kampanye dan sekarang terbuka lah kedoknya," ungkapnya.
Politikus Partai Golkar ini juga menilai gerakan #2019GantiPresiden adalah salah satu cara manipulatif dukungan. Dia menyebut tagar itu juga bagian dari kampanye.
"Dan itu adalah bentuk lain dari kampanye, walaupun mereka mengatakan bukan kampanye, bukan partai. Ujung-ujungnya kan kelihatan, saya juga enggak kaget bahwa mereka mendukung Prabowo," ucapnya.
Sebelumnya, Neno Warisman ditunjuk menjadi wakil ketua timses kampanye bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Neno ditunjuk usai perwakilan parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga melakukan rapat finalisasi timses pada Rabu, 19 September 2018 malam.
Sandiaga mengatakan, Neno menjadi wakil ketua timses karena ditunjuk langsung oleh Prabowo. Menurutnya, nantinya Neno akan menyerukan Prabowo-Sandi presiden bukan lagi #2019GantiPresiden.
"Kalau Neno sudah diminta langsung pak Prabowo. Karena walaupun mbak Neno sudah mulai hastag #2019GantiPresiden, sekarang kan penetapan nih, kalau penetapan itu kan ganti presidennya Prabowo-Sandi," kata Sandi usai mengisi acara Opening Program MRUF ENVOY X, Class with Sandi Uno di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2018.
(Sumber: merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »