Amien Rais Minta Tito Karnavian Dicopot, Ini Kata Presiden Jokowi

BENTENGSUMBAR. COM -  Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tiba di Polda Metro Jaya Rabu pagi, 10 Oktober 2018. Kedatangan Amien adalah untuk memenuhi panggilan penyidik kasus berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet. Amien diperiksa sebagai saksi.

Sebelum memasuki ruang pemeriksaan, Amien yang dikawal massa Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) sempat menyinggung soal kasus dugaan korupsi yang akan dia bongkar. Amien mengaku, fakta itu terkait kasus korupsi yang telah mengendap lama di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia akan mulai membuka perlahan kasus dugaan korupsi dimaksud.

Bahkan kali ini dia menyebut nama petinggi Polri.

"Saya tahu Anda semua ingin tahu soal KPK, saya minta pada Pak Jokowi supaya Pak Kapolri Tito Karnavian segera dicopot alasannya pelajari sendiri," kata Amien.

Menurut dia, masih banyak figur polisi jujur dan mengabdi pada bangsa serta negara untuk menjadi pimpinan Polri. "Saya yakin kepemimpinan Polri yang jujur dan mengabdi bangsa dan negara masih banyak untuk mengganti Tito Karnavian. Polisi tulang punggung keamanan nasional."

'Ancaman' mengungkap kasus korupsi oleh Amien itu pun menjadi liar. Muncul pertanyaan, andai dia memiliki bukti dan fakta soal kasus mengendap, mengapa baru ia akan bongkar setelah dirinya akan diperiksa oleh polisi dalam kasus Ratna Sarumpaet. Bahkan, pada kasus yang sama, Amien pun menjadi salah satu pihak yang dilaporkan.

Dugaan perusakan bukti kasus korupsi di KPK diungkap lewat pemberitaan jaringan media Indonesialeaks. Pihak Mabes Polri telah membantah investigasi tersebut.

Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal yang diklarifikasi saat masih menjabat Kepala Biro Penerangan Masyakarat Mabes Polri menilai tak ada yang keliru dengan keputusan Polri soal Roland dan Harun. 

"Pemeriksaan internal Kepolisian telah mengklarifikasi data dan alat bukti yang diserahkan PI (Pengawas Internal KPK)," katanya.

Menurut Iqbal, pemulangan Roland dan Harun tak terkait dengan dugaan pengrusakan barang bukti. Polri menganggap masa dinas mereka sebagai penyidik telah cukup. 

"Kedua penyidik dikembalikan ke Polri karena masa dinasnya hampir selesai," ujarnya.

Tak Mau Intervensi

Presiden Joko Widodo menegaskan tidak akan ikut campur dalam permasalahan dugaan perusakan barang bukti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang disebut melibatkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Itu wilayahnya KPK, hukum. Saya tidak mau intervensi ya," kata Jokowi di Pondok Gede, Rabu, 10 Oktober 2018.

Kasus ini awalnya diungkap Indonesialeaks. Jaringan media investigasi itu mengulas sebuah buku bersampul merah yang diduga berisi catatan aliran dana pengusaha Basuki Hariman kepada sejumlah pejabat negara.

Indonesialeaks menuliskan dua penyidik KPK asal Polri, Ronald Rolandy dan Harun mengoyakkan beberapa lembar dari buku itu karena terdapat nama petinggi Polri.

Jokowi tak mau berkomentar lebih lanjut mengenai hal itu. Ia kembali menyatakan tak akan pernah mengintervensi proses hukum.

Presiden mengaku telah menjali pertemuan tertutup dengan Tito kemarin di Istana Bogor. Namun ia tak menjelaskan pertemuan guna mengonfirmasi dugaan aliran dana ke lulusan terbaik akpol 1987 ini.

"Biasa bertemu. Enggak sekali, dua kali," tuturnya sambil tersenyum.

Jokowi juga tak mau mengomentari desakan sejumlah pihak agar Tito dicopot dari jabatannya, termasuk desakan yang disampaikan Amien Rais.

"Desakan ya biasa," kata Jokowi.

(Sumber: cnnindonesia.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »