BENTENGSUMBAR. COM - Goenawan Muhammad viralkan kicau Hanum Rais sebut kapasitas sebagai dokter benarkan Ratna Sarumpaet korban pukulan. "Mana tanggungjawab profesionalmu? "
Ratna Sarumpaet memang sudah meminta maaf sekaligus mengakui bahwa dirinya sudah bohong soal kabar penganiayaan/ pemukulan lewat jumpa pers yang digelar Rabu 3 Oktober 2018 di Jakarta.
Namun jejak digital mereka yang pernah membenarkan Ratna Sarumpaet sebagai korban pemukulan atau penganiayaan malah makin viral, apalagi kalau kapasitas dia sebagai dokter.
Kicau Twitter Hanum Rais yang menyebut kapasitasnya sebagai dokter, meyakini Ratna Sarumpaet sebagai korban pemukulan 'digugat' oleh Goenawan Mohamad.
Goenawan Mohamad memviralkan kicau Twitter Hanum Rais yang menggunakan kapasitasnya sebagai dokter dan membenarkan Ratna Sarumpaet / RS sebagai korban penganiayaan digugat pertanggungjawabannya oleh kolumnis kondang yang biasa dipanggil GM tersebut.
Pantauan TribunStyle.com, jejak digital kicau Hanum Rais yang digugat GM tersebut berbunyi .....
"Saya juga dokter ... saya melihat, meraba dan memeriksa luka Bu Ratna kemarin. Saya bisa membedakan mana gurat pascaoperasi & pasca dihujani tendangan, pukulan," kicau Hanum Rais.
"Hinalah mereka yang menganggap sebagai berita bohong. Karena mereka takut, kebohongan yang mereka harapkan, sirna oleh kebenaran," kicau Hanum lewat akun Twitter @hanumrais yang diviralkan Goenawan Mohamad lewat jejaring media sosial Facebook pada Kamis siang 4 Oktober 2018.
Nah, kata-kata "Saya juga dokter..." itu benar-benar digugat oleh GM pertanggungjawaban profesinya ketika ternyata Ratna Sarumpaet mengaku telah berbohong, meminta maaf dan menyesal sembari menyebut kabar penganiayaan/ pemukulan tersebut tak pernah ada.
Apalagi, Hanum Rais menyebut mereka yang meragukan kabar RS dianiaya sebagai hina.
Persisnya lewat kalimat "Hinalah mereka yang menganggap sebagai berita bohong."
Nah, kini GM lewat status Facabooknya menggugat pertanggungjawaban profesi Hanum Rais sebagai dokter.
Berikut ini kalimat 'gugatan" GM pada Hanum Rais, seperti TribunStyle.com kutip dari status Facebook GM, Kamis 4 Oktober 2018:
Saya juga dokter”, kata Hanum binti Amien Rais. Dan dengan kalimat itu, ia menegaskan keahliannya — sesuai profesi — untuk membenarkan bahwa Ratna Sarumpaet telah disiksa; parasnya yang membawa bekas bukan karena operasi plastik.
Kemudian diketahui, dan diakui Ratna Sarumpaet sendiri, bahwa penyiksaan itu tak pernah terjadi. Ratna mengaku berbohong: sebenarnya ia menjalani operasi plastik.
Bagaimana kini dokter Hanum mempertanggungjawabkan kesimpulannya yang sama sekali salah?
Dia kemudian memberi kesan, ia telah diperdaya Ratna.
Tapi bukankah ia semula begitu yakin,bahwa keahliannya sebagai dokter bisa membuktikan Ratna disiksa?
Bahwa ia ternyata salah, menunjukkan bahwa ia dokter yang tak jujur, atau ia dokter yang tak memenuhi syarat profesional.
Pertanyaannya: mengapa ia begitu yakin hingga mempertaruhkan keahliannya?
Dugaan saya: ia antusias sekali menemukan satu senjata untuk memukul lawan politiknya. Begitu antusias hingga ia tak menggunakan prosedur profesinya dengan serius.
Begitulah: ketika pertimbangan politik menentukan semuanya, kebenaran ilmiah dianggap bukan nomor satu. PKI dulu bersemboyan, “Politik Sebagai Panglima”. Itu yang terjadi dengan kasus ini.
Menyedihkan sebenarnya. Kita kehilangan dorongan ke kebenaran.
Ratna Sarumpaet Bohong, Hanum Rais Ikut Pun Minta Maaf
Sehari sebelumnya, Hanum Rais telah meminta maaf sekaligus mengakui dirinya telah ceroboh dalam mengunggah kabar RS dianiaya tanpa chross check yang mencukupi.
"Memohon maaf adalah ajaran besar dalam Islam ketika kita berbuat keliru.
Saya secara pribadi mohon maaf atas kecerobohan dlm mengunggah berita meski telah bertabayyun pada ibu Ratna S langsung, hinggapada akhirnya yang bersangkutan telah mengaku berbohong. #KebohonganRatna," kicau Hanum pada Rabu 3 Oktober 2018.
Hingga tulisan ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Hanum Rais atas kritik dari Goenawan Mohamad yang menggugat pertanggungjawab profesional Hanum Rais sebagai dokter.
Yang pasti, gugatan pertanggungjawaban profesi yang dilancarkan GM di Facebook banjir respon.
Pantauan TribunStyle.com, hingga Kamis petang 4 Oktober 2018 jam 19.00 WIB, status GM sudah dibanjiri 578 komentar.
Lagu diviralkan sebanyak 1.100 kali share.
Berikut transkrip lengkap Ratna Sarumpaet mengaku bohong & meminta maaf atas pengakuan dianiaya/ dipukuli, kini minta maaf pada Prabowo dan Amien Rais, serta masyarakat luas yang sudah dibikin heboh beberapa hari terakhir....
Video, foto dan transkrip lengkap Ratna Sarumpaet mengaku berbohong soal penganiayaan hingga berujung minta maaf banyak dicari orang.
Bagaimana pernyataan utuh Ratna Sarumpaet soal penganiayaan / pemukulan yang ternyata hoaks sehingga memaksa politikus Rachel Maryam dan Hanum Rais ikutan repot meminta maaf?
Bahkan Ratna Sarumpaet sendiri harus ungkapkan penyesalan sekaligus minta maaf pada Prabowo Subianto dan Amien Rais yang dia sebut membela habis-habisan dirinya dengan pengakuan dianiaya tersebut.
Dalam jumpa pers di kediamannnya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Oktober 2018, Ratna menyampaikan klarifikasinya.
Berikut transkrip lengkap pernyataan Ratna Sarumpaet yang disampaikan dengan berurai air mata penyesalan :
Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran kawan-kawan wartawan.
Pada saat saya merasa telah melakukan kesalahan, kalian tidak menjauh.
Saya mohon apa pun yang saya sampaikan hari ini sesuatu yang berguna yang membuat kegaduhan dalam dua hari terakhir ini mereda dan membuat kita semua bisa saling memaafkan.
Tanggal 21, saya mendatangi rumah sakit khusus bedah, menemui dokter Sidik Mihardja, ahli bedah plastik.
Kedatangan saya ke situ karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di pipi kiri-kanan saya.
Dokter Sidik adalah dokter ahli bedah plastik yang saya percaya, saya sudah tiga-empat kali ke sana.
Tetapi setelah operasi dijalankan pada tanggal 21, tanggal 22 pagi saya bangun saya melihat muka saya lebam-lebam secara berlebihan, atau secara tidak seperti yang saya alami biasanya.
Waktu dokter Sidik visit, saya tanya ini kenapa begini, dia bilang itu biasa.
Intinya begitu, jadi apa yang saya katakan ini akan menyanggah bahwa ada penganiayaan, oke.
Bahwa betul saya ada di dokter Sidik pada hari itu, dan ketika saya dijadwalkan pulang, lebam-lebam di muka saya masih ada, seperti ada kebodohan yang saya enggak pernah bayangkan bisa saya lakukan dalam hidup saya.
Saya pulang seperti membutuhkan alasan pada anak saya di rumah, kenapa muka saya lebam-lebam dan memang saya ditanya kenapa, dan saya jawab dipukul orang.
Jawaban pendek itu dalam satu minggu ke depannya akan terus dikorek, namanya juga anak lihat muka ibunya lebam-lebam kenapa, dan saya enggak tahu kenapa dan saya enggak pernah membayangkan terjebak dalam kebodohan seperti ini.
Saya terus mengembangkan ide pemukulan itu dengan beberapa cerita seperti yang diceritakan.
Ada kebenarannya dengan apa yang saya katakan kepada anak-anak saya.
Jadi selama seminggu lebih cerita itu hanya berputar-putar di keluarga saya dan hanya untuk kepentingan saya berhadapan dengan anak anak saya,
Tidak ada hubungannya dengan politik, tidak ada hubungannya untuk luar.
Tapi setelah sakit di kepala saya mereda dan saya mulai berhubungan dengan pihak luar, saya enggak tahu bagaimana saya memaafkan ini kelak, kepada diri saya.
Tapi saya kembali dengan kesalahan itu bahwa saya dipukuli. Jangan dikira saya mencari pembenaran, enggak, ini salah.
Apa yang saya lakukan sesuatu yang salah.
Ketika sampai ketemu Fadli Zon datang ke sini, cerita itu yang sampai ke dia.
Iqbal saya panggil ke sini, cerita itu juga yang berkembang dalam percakapan. Dan hari Selasa, tahu-tahu foto saya sudah beredar di seluruh media sosial, saya enggak sanggup baca itu,
Ada beberapa peristiwa yang membawa saya ke Pak Djoksan (Djoko Santoso), membawa saya ke Pak Prabowo, bahkan di depan Pak Prabowo, orang yang saya perjuangkan, orang yang saya cita-citakan memimpin bangsa ini ke depan, mengorek apa yang terjadi pada saya.
Saya juga masih melakukan kebohongan itu, sampai kita keluar dari lapangan polo kemarin, saya tetap diam.
Saya biarkan semua bergulir dengan cerita itu. (Di) lapangan polo, saya merasa betul ini salah.
Waktu saya berpisah dengan Pak Prabowo, Amien Rais, saya tahu dalam hati ini saya salah, tetapi saya enggak mencegat mereka, itu yang terjadi.
Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya, dan berkembang seperti itu.
Saya tidak sanggup melihat bagaimana Pak Prabowo membela saya dalam sebuah jumpa pers, saya enggak sanggup melihat sahabat-sahabat saya membela saya dalam pertemuan yang digelar di Cikini.
Saya shalat malam tadi malam berulang kali dan tadi pagi saya mengatakan kepada diri saya, setop.
Saya panggil anak-anak saya, saya minta maaf kepada anak-anak saya, saya meminta maaf kepada orang-orang yang membantu saya di rumah ini yang selama sekian hari ini saya selalu bohongi.
Bohong itu perbuatan yang salah dan saya tidak punya jawaban bagaimana mengatasi kebohongan kecuali mengakui dan memperbaikinya.
Mudah-mudahan dengan itu, semua pihak yang terdampak dengan perbuatan saya ini mau menerima bahwa saya hanya manusia biasa, perempuan yang dikagumi banyak orang itu juga bisa tergelincir, untuk itu melalui forum ini juga saya dengan sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo terutama, kepada Pak Prabowo Subianto yang kemarin dengan tulis membela saya.
Membela kebohongan yang saya buat.
Saya tidak tahu apa rencana Tuhan dari semua ini, tetapi saya berjanji akan memperbaiki semua ini, dan memulihkan perjuangan kami yang sekarang ini sedang terhenyak.
Saya mohon maaf kepada Bapak Amien Rais yang juga dengan sabar mendengar kebohongan saya kemarin dan ikut jumpa pers, saya minta maaf kepada teman-teman seperjuangan di koalisi 02,
Sekarang ini saya melukai hati kalian, saya ini membuat kalian marah, demi Allah saya tidak berniat seperti itu dan saya berharap Tuhan memberi saya kekuatan kepada kita semua agar kejadian ini tidak mempengaruhi perjuangan kita.
Saya juga minta maaf kepada ibu-ibu, emak-emak, yang selalu menyebut nama saya di dalam perjuangannya.
Aku tahu kalian kecewa, tetapi begitulah hidup kita lihat, bukan bagaimana Anda melihat aku, tetapi bagaimana kita melihat rakyat. Saya ingin tetap emak-emak berjuang di garis itu. Ratna could be somebody, could be nobody, tetapi kalian adalah emak-emak Indonesia yang terus berjuang.
Aku juga meminta maaf kepada semua pihak, semua yang terkena dampak dari apa yang saya lakukan, saya juga meminta maaf kepada semua pihak yang selama ini mungkin dengan suara keras saya kritik, kali ini berbalik ke saya. Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan sebuah negeri.
Mari kita semua mengambil pelajaran dari semua ini, bangsa kita ini sedang dalam keadaan tidak baik. Seperti yang saya lakukan ini, seperti yang kita hebohkan selama ini, adalah sesuatu yang tidak penting, mari kita hentikan.
Saya minta maaf saya tidak akan memberikan kesempatan tanya-jawab karena sensitifnya persoalan ini dan saya takut kita jadi salah mengerti.
Saya sudah memberikan pernyataan, tolong itu diterima dengan baik. Dengan adanya klarifikasi ini, saya meminta agar tidak ada lagi polemik setelah hari ini.
(Sumber: tribunnews.com)
Ratna Sarumpaet memang sudah meminta maaf sekaligus mengakui bahwa dirinya sudah bohong soal kabar penganiayaan/ pemukulan lewat jumpa pers yang digelar Rabu 3 Oktober 2018 di Jakarta.
Namun jejak digital mereka yang pernah membenarkan Ratna Sarumpaet sebagai korban pemukulan atau penganiayaan malah makin viral, apalagi kalau kapasitas dia sebagai dokter.
Kicau Twitter Hanum Rais yang menyebut kapasitasnya sebagai dokter, meyakini Ratna Sarumpaet sebagai korban pemukulan 'digugat' oleh Goenawan Mohamad.
Goenawan Mohamad memviralkan kicau Twitter Hanum Rais yang menggunakan kapasitasnya sebagai dokter dan membenarkan Ratna Sarumpaet / RS sebagai korban penganiayaan digugat pertanggungjawabannya oleh kolumnis kondang yang biasa dipanggil GM tersebut.
Pantauan TribunStyle.com, jejak digital kicau Hanum Rais yang digugat GM tersebut berbunyi .....
"Saya juga dokter ... saya melihat, meraba dan memeriksa luka Bu Ratna kemarin. Saya bisa membedakan mana gurat pascaoperasi & pasca dihujani tendangan, pukulan," kicau Hanum Rais.
"Hinalah mereka yang menganggap sebagai berita bohong. Karena mereka takut, kebohongan yang mereka harapkan, sirna oleh kebenaran," kicau Hanum lewat akun Twitter @hanumrais yang diviralkan Goenawan Mohamad lewat jejaring media sosial Facebook pada Kamis siang 4 Oktober 2018.
Nah, kata-kata "Saya juga dokter..." itu benar-benar digugat oleh GM pertanggungjawaban profesinya ketika ternyata Ratna Sarumpaet mengaku telah berbohong, meminta maaf dan menyesal sembari menyebut kabar penganiayaan/ pemukulan tersebut tak pernah ada.
Apalagi, Hanum Rais menyebut mereka yang meragukan kabar RS dianiaya sebagai hina.
Persisnya lewat kalimat "Hinalah mereka yang menganggap sebagai berita bohong."
Nah, kini GM lewat status Facabooknya menggugat pertanggungjawaban profesi Hanum Rais sebagai dokter.
Berikut ini kalimat 'gugatan" GM pada Hanum Rais, seperti TribunStyle.com kutip dari status Facebook GM, Kamis 4 Oktober 2018:
Saya juga dokter”, kata Hanum binti Amien Rais. Dan dengan kalimat itu, ia menegaskan keahliannya — sesuai profesi — untuk membenarkan bahwa Ratna Sarumpaet telah disiksa; parasnya yang membawa bekas bukan karena operasi plastik.
Kemudian diketahui, dan diakui Ratna Sarumpaet sendiri, bahwa penyiksaan itu tak pernah terjadi. Ratna mengaku berbohong: sebenarnya ia menjalani operasi plastik.
Bagaimana kini dokter Hanum mempertanggungjawabkan kesimpulannya yang sama sekali salah?
Dia kemudian memberi kesan, ia telah diperdaya Ratna.
Tapi bukankah ia semula begitu yakin,bahwa keahliannya sebagai dokter bisa membuktikan Ratna disiksa?
Bahwa ia ternyata salah, menunjukkan bahwa ia dokter yang tak jujur, atau ia dokter yang tak memenuhi syarat profesional.
Pertanyaannya: mengapa ia begitu yakin hingga mempertaruhkan keahliannya?
Dugaan saya: ia antusias sekali menemukan satu senjata untuk memukul lawan politiknya. Begitu antusias hingga ia tak menggunakan prosedur profesinya dengan serius.
Begitulah: ketika pertimbangan politik menentukan semuanya, kebenaran ilmiah dianggap bukan nomor satu. PKI dulu bersemboyan, “Politik Sebagai Panglima”. Itu yang terjadi dengan kasus ini.
Menyedihkan sebenarnya. Kita kehilangan dorongan ke kebenaran.
Ratna Sarumpaet Bohong, Hanum Rais Ikut Pun Minta Maaf
Sehari sebelumnya, Hanum Rais telah meminta maaf sekaligus mengakui dirinya telah ceroboh dalam mengunggah kabar RS dianiaya tanpa chross check yang mencukupi.
"Memohon maaf adalah ajaran besar dalam Islam ketika kita berbuat keliru.
Saya secara pribadi mohon maaf atas kecerobohan dlm mengunggah berita meski telah bertabayyun pada ibu Ratna S langsung, hinggapada akhirnya yang bersangkutan telah mengaku berbohong. #KebohonganRatna," kicau Hanum pada Rabu 3 Oktober 2018.
Hingga tulisan ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Hanum Rais atas kritik dari Goenawan Mohamad yang menggugat pertanggungjawab profesional Hanum Rais sebagai dokter.
Yang pasti, gugatan pertanggungjawaban profesi yang dilancarkan GM di Facebook banjir respon.
Pantauan TribunStyle.com, hingga Kamis petang 4 Oktober 2018 jam 19.00 WIB, status GM sudah dibanjiri 578 komentar.
Lagu diviralkan sebanyak 1.100 kali share.
Berikut transkrip lengkap Ratna Sarumpaet mengaku bohong & meminta maaf atas pengakuan dianiaya/ dipukuli, kini minta maaf pada Prabowo dan Amien Rais, serta masyarakat luas yang sudah dibikin heboh beberapa hari terakhir....
Video, foto dan transkrip lengkap Ratna Sarumpaet mengaku berbohong soal penganiayaan hingga berujung minta maaf banyak dicari orang.
Bagaimana pernyataan utuh Ratna Sarumpaet soal penganiayaan / pemukulan yang ternyata hoaks sehingga memaksa politikus Rachel Maryam dan Hanum Rais ikutan repot meminta maaf?
Bahkan Ratna Sarumpaet sendiri harus ungkapkan penyesalan sekaligus minta maaf pada Prabowo Subianto dan Amien Rais yang dia sebut membela habis-habisan dirinya dengan pengakuan dianiaya tersebut.
Dalam jumpa pers di kediamannnya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Oktober 2018, Ratna menyampaikan klarifikasinya.
Berikut transkrip lengkap pernyataan Ratna Sarumpaet yang disampaikan dengan berurai air mata penyesalan :
Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran kawan-kawan wartawan.
Pada saat saya merasa telah melakukan kesalahan, kalian tidak menjauh.
Saya mohon apa pun yang saya sampaikan hari ini sesuatu yang berguna yang membuat kegaduhan dalam dua hari terakhir ini mereda dan membuat kita semua bisa saling memaafkan.
Tanggal 21, saya mendatangi rumah sakit khusus bedah, menemui dokter Sidik Mihardja, ahli bedah plastik.
Kedatangan saya ke situ karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di pipi kiri-kanan saya.
Dokter Sidik adalah dokter ahli bedah plastik yang saya percaya, saya sudah tiga-empat kali ke sana.
Tetapi setelah operasi dijalankan pada tanggal 21, tanggal 22 pagi saya bangun saya melihat muka saya lebam-lebam secara berlebihan, atau secara tidak seperti yang saya alami biasanya.
Waktu dokter Sidik visit, saya tanya ini kenapa begini, dia bilang itu biasa.
Intinya begitu, jadi apa yang saya katakan ini akan menyanggah bahwa ada penganiayaan, oke.
Bahwa betul saya ada di dokter Sidik pada hari itu, dan ketika saya dijadwalkan pulang, lebam-lebam di muka saya masih ada, seperti ada kebodohan yang saya enggak pernah bayangkan bisa saya lakukan dalam hidup saya.
Saya pulang seperti membutuhkan alasan pada anak saya di rumah, kenapa muka saya lebam-lebam dan memang saya ditanya kenapa, dan saya jawab dipukul orang.
Jawaban pendek itu dalam satu minggu ke depannya akan terus dikorek, namanya juga anak lihat muka ibunya lebam-lebam kenapa, dan saya enggak tahu kenapa dan saya enggak pernah membayangkan terjebak dalam kebodohan seperti ini.
Saya terus mengembangkan ide pemukulan itu dengan beberapa cerita seperti yang diceritakan.
Ada kebenarannya dengan apa yang saya katakan kepada anak-anak saya.
Jadi selama seminggu lebih cerita itu hanya berputar-putar di keluarga saya dan hanya untuk kepentingan saya berhadapan dengan anak anak saya,
Tidak ada hubungannya dengan politik, tidak ada hubungannya untuk luar.
Tapi setelah sakit di kepala saya mereda dan saya mulai berhubungan dengan pihak luar, saya enggak tahu bagaimana saya memaafkan ini kelak, kepada diri saya.
Tapi saya kembali dengan kesalahan itu bahwa saya dipukuli. Jangan dikira saya mencari pembenaran, enggak, ini salah.
Apa yang saya lakukan sesuatu yang salah.
Ketika sampai ketemu Fadli Zon datang ke sini, cerita itu yang sampai ke dia.
Iqbal saya panggil ke sini, cerita itu juga yang berkembang dalam percakapan. Dan hari Selasa, tahu-tahu foto saya sudah beredar di seluruh media sosial, saya enggak sanggup baca itu,
Ada beberapa peristiwa yang membawa saya ke Pak Djoksan (Djoko Santoso), membawa saya ke Pak Prabowo, bahkan di depan Pak Prabowo, orang yang saya perjuangkan, orang yang saya cita-citakan memimpin bangsa ini ke depan, mengorek apa yang terjadi pada saya.
Saya juga masih melakukan kebohongan itu, sampai kita keluar dari lapangan polo kemarin, saya tetap diam.
Saya biarkan semua bergulir dengan cerita itu. (Di) lapangan polo, saya merasa betul ini salah.
Waktu saya berpisah dengan Pak Prabowo, Amien Rais, saya tahu dalam hati ini saya salah, tetapi saya enggak mencegat mereka, itu yang terjadi.
Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya, dan berkembang seperti itu.
Saya tidak sanggup melihat bagaimana Pak Prabowo membela saya dalam sebuah jumpa pers, saya enggak sanggup melihat sahabat-sahabat saya membela saya dalam pertemuan yang digelar di Cikini.
Saya shalat malam tadi malam berulang kali dan tadi pagi saya mengatakan kepada diri saya, setop.
Saya panggil anak-anak saya, saya minta maaf kepada anak-anak saya, saya meminta maaf kepada orang-orang yang membantu saya di rumah ini yang selama sekian hari ini saya selalu bohongi.
Bohong itu perbuatan yang salah dan saya tidak punya jawaban bagaimana mengatasi kebohongan kecuali mengakui dan memperbaikinya.
Mudah-mudahan dengan itu, semua pihak yang terdampak dengan perbuatan saya ini mau menerima bahwa saya hanya manusia biasa, perempuan yang dikagumi banyak orang itu juga bisa tergelincir, untuk itu melalui forum ini juga saya dengan sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo terutama, kepada Pak Prabowo Subianto yang kemarin dengan tulis membela saya.
Membela kebohongan yang saya buat.
Saya tidak tahu apa rencana Tuhan dari semua ini, tetapi saya berjanji akan memperbaiki semua ini, dan memulihkan perjuangan kami yang sekarang ini sedang terhenyak.
Saya mohon maaf kepada Bapak Amien Rais yang juga dengan sabar mendengar kebohongan saya kemarin dan ikut jumpa pers, saya minta maaf kepada teman-teman seperjuangan di koalisi 02,
Sekarang ini saya melukai hati kalian, saya ini membuat kalian marah, demi Allah saya tidak berniat seperti itu dan saya berharap Tuhan memberi saya kekuatan kepada kita semua agar kejadian ini tidak mempengaruhi perjuangan kita.
Saya juga minta maaf kepada ibu-ibu, emak-emak, yang selalu menyebut nama saya di dalam perjuangannya.
Aku tahu kalian kecewa, tetapi begitulah hidup kita lihat, bukan bagaimana Anda melihat aku, tetapi bagaimana kita melihat rakyat. Saya ingin tetap emak-emak berjuang di garis itu. Ratna could be somebody, could be nobody, tetapi kalian adalah emak-emak Indonesia yang terus berjuang.
Aku juga meminta maaf kepada semua pihak, semua yang terkena dampak dari apa yang saya lakukan, saya juga meminta maaf kepada semua pihak yang selama ini mungkin dengan suara keras saya kritik, kali ini berbalik ke saya. Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan sebuah negeri.
Mari kita semua mengambil pelajaran dari semua ini, bangsa kita ini sedang dalam keadaan tidak baik. Seperti yang saya lakukan ini, seperti yang kita hebohkan selama ini, adalah sesuatu yang tidak penting, mari kita hentikan.
Saya minta maaf saya tidak akan memberikan kesempatan tanya-jawab karena sensitifnya persoalan ini dan saya takut kita jadi salah mengerti.
Saya sudah memberikan pernyataan, tolong itu diterima dengan baik. Dengan adanya klarifikasi ini, saya meminta agar tidak ada lagi polemik setelah hari ini.
(Sumber: tribunnews.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »