BENTENGSUMBAR. COM - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggratiskan Jembatan Suramadu, menuai polemik pro-kontra. Banyak yang menilai, keputusan itu bersifat politis.
Pasalnya, keputusan itu dilakukan saat mendekati gelaran Pilpres 2019.
Menanggapi pelbagai ‘serangan’ tersebut, Joko Widodo sepertinya mulai gerah. Ia pun blak-blakan alasan di balik keputusan tersebut.
Ia menegaskan, jembatan Suramadu yang kini digratiskan itu tidak lain untuk memenuhi rasa keadilan sekaligus agar Pulau Madura bisa lebih berkembang.
Demikian disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu di depan ribuan kader Partai Nasdem di JIexpo, Surabaya, Minggu, 28 Oktober 2018.
Ia menilai, Pulau Madura sendiri cukup tertinggal dibanding daerah lain di Jawa Timur.
“Ini bukan untung rugi, tapi kalkulasi kita adalah keadilan, agar madura bisa lebih maju,” tegasnya.
Dengan digratiskannya jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura itu, bisa ikut mengangkat perekonomian di Madura.
“Sebab dari hal itu, ada dampak ekonomi yang bertambah di Madura,” tutup Jokowi.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja memberikan pembelaan atas anggapan politis tersebut.
“Kami selalu menggunakan narasi positif dalam kampanye,” ujar Verry dilansir Rmol, Minggu, 28 Oktober 2018.
Verry melihat penggratisan itu sebagai hal yang wajar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Madura.
Pasalnya dengan dikenakannnya tarif selama ini mengurangi pendapatan masyarakat Madura, terutama yang bekerja di Surabaya.
“Ini kebijakan yang berpihak pada rakyat di mana tentunya Pak Presiden Jokowi ingin melihat efek ekonomi yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut,” terangnya.
Dengan digratiskan, sambung Verry, peredaran barang dan manusia menjadi lancar di antara kedua wilayah tersebut.
Sehingga Surabaya sebagai kota pusat pertumbuhan bisa memberikan keuntungan menetesnya kepada Madura.
“Tentu saja pergerakan barang dan manusia akan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan perekonomi,” tutup Verry.
(Sumber: pojoksatu.id)
Pasalnya, keputusan itu dilakukan saat mendekati gelaran Pilpres 2019.
Menanggapi pelbagai ‘serangan’ tersebut, Joko Widodo sepertinya mulai gerah. Ia pun blak-blakan alasan di balik keputusan tersebut.
Ia menegaskan, jembatan Suramadu yang kini digratiskan itu tidak lain untuk memenuhi rasa keadilan sekaligus agar Pulau Madura bisa lebih berkembang.
Demikian disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu di depan ribuan kader Partai Nasdem di JIexpo, Surabaya, Minggu, 28 Oktober 2018.
Ia menilai, Pulau Madura sendiri cukup tertinggal dibanding daerah lain di Jawa Timur.
“Ini bukan untung rugi, tapi kalkulasi kita adalah keadilan, agar madura bisa lebih maju,” tegasnya.
Dengan digratiskannya jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura itu, bisa ikut mengangkat perekonomian di Madura.
“Sebab dari hal itu, ada dampak ekonomi yang bertambah di Madura,” tutup Jokowi.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja memberikan pembelaan atas anggapan politis tersebut.
“Kami selalu menggunakan narasi positif dalam kampanye,” ujar Verry dilansir Rmol, Minggu, 28 Oktober 2018.
Verry melihat penggratisan itu sebagai hal yang wajar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Madura.
Pasalnya dengan dikenakannnya tarif selama ini mengurangi pendapatan masyarakat Madura, terutama yang bekerja di Surabaya.
“Ini kebijakan yang berpihak pada rakyat di mana tentunya Pak Presiden Jokowi ingin melihat efek ekonomi yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut,” terangnya.
Dengan digratiskan, sambung Verry, peredaran barang dan manusia menjadi lancar di antara kedua wilayah tersebut.
Sehingga Surabaya sebagai kota pusat pertumbuhan bisa memberikan keuntungan menetesnya kepada Madura.
“Tentu saja pergerakan barang dan manusia akan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan perekonomi,” tutup Verry.
(Sumber: pojoksatu.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »