Golkar: Mungkin Prabowo Bercanda soal 'Tampang Boyolali' tapi Tak Lucu

Golkar: Mungkin Prabowo Bercanda soal 'Tampang Boyolali' tapi Tak Lucu
BENTENGSUMBAR. COM - Partai Golkar menyebut pidato capres Prabowo Subianto soal 'tampang Boyolali' yang tersebar melalui potongan video merupakan suatu candaan. Meski demikian, Golkar tetap mengingatkan Prabowo.

"Konteksnya mungkin Pak Prabowo sedang bercanda, tapi tidak lucu. Beliau mengatakan di Jakarta itu gedung-gedungnya tinggi-tinggi dan mewah sehingga bagi orang yang biasa-biasa tidak bisa masuk ke gedung-gedung itu," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Jumat, 2 November 2018.

Menurut Ace, candaan Prabowo kurang pas. Baginya, siapa pun bisa masuk hotel mewah.

"Tapi sebenarnya, bagi seorang calon presiden, bercanda dengan mengatakan bahwa tampang orang Boyolali bukan tampang orang kaya rasanya tidak tepat," tegas Ace.

"Jangan menganggap bahwa orang Boyolali tak layak masuk hotel-hotel yang ada di Jakarta. Tidak tepat mengatakan seperti itu," imbuh anggota DPR itu.

Video itu diunggah beberapa akun di Twitter. Salah salah video yang viral berdurasi 20 detik. Dalam pidato di depan pendukungnya, Prabowo berbicara tentang kesejahteraan dengan membandingkan 'wajah Boyolali' dengan masuk hotel mewah.

"Saya yakin kalian tidak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Betul?" kata Prabowo dalam video tersebut dan disambut jawaban "betul" dari hadirin acara.

"Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Kalian... tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang-tampang kalian ya tampang Boyolali ini," lanjut Prabowo.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Faldo Maldini, telah melihat dan menanggapi video yang viral tersebut. Ia mengatakan Prabowo sebenarnya berbicara tentang akses kesejahteraan.

"Ini soal akses kesejahteraan. Di Jakarta pun, ada orang yang tidak tampang Jakarta. Tentu maksudnya, Jakarta sebagai pusat segalanya, masih banyak yang belum sejahtera. Itu yang sedang dibenahi terus, semakin baik sampai hari ini," kata Faldo saat dimintai konfirmasi hari ini.

Faldo lalu membahas konteks pernyataan yang disampaikan Prabowo dalam video terpotong tersebut. Intinya, kata Faldo, Prabowo ingin mengangkat derajat kesejahteraan orang-orang yang masih tergolong miskin di Indonesia.

"Orang miskin tidak boleh masuk hotel mewah, ini metafora, pemerintah selama ini gagal membuat orang lebih sejahtera. Bukan hotel mewahnya yang harus dibuka untuk orang miskin, tetapi orang miskinnya yang harus diangkat kesejahteraannya. Kayak tinju saja, kalau berat badan tidak cukup, bukan kelasnya yang diturunkan, tetapi berat petinjunya yang dinaikkan," tegas Faldo.

(Sumber: detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »