BENTENGSUMBAR. COM - Safari kebangsaan yang dilakukan DPP PDIP, dilanjutkan di Karawang, Jawa Barat. Dicsana, Ketua DPC-nya menargetkan meraih 60 persen suara untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Mendengar target tersebut, Ketua DPP Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat, menyebut kalau target 60 persen, kerjanya tak maksimal.
"Tadi bung Karda (Ketua DPC PDIP Karawang, Karda Wiranata) menyampaikan Pak Jokowi ditargetkan menang 60 persen. Kalau 60 persen, kerja Anda tidak maksimal," ucap Djarot di kantor DPC PDIP Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 17 November 2018.
Dia pun menjelaskan alasannya. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, banyak pekerjaan yang sudah dilakukan Jokowi sudah dinikmati masyarakat. Dari Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, serta pembangunan infrastruktur lainnya.
"Tolong kader turun ke bawah, sampaikan itu. Bahwa Pembangunan paling pesat adalah di masa Jokowi sebagai Presiden Indonesia. Pak Jokowi sudah punya pengalaman. Wali Kota sudah dua kali, Gubernur, Presiden sudah teruji. Kalau tidak disampaikan kepada warga, rugi aja. Maka saya pikir kalau 60 persen, anda tidak kerja," jelas Djarot.
Menurut dia, selain diuntungkan dengan program Jokowi, juga Karawang merupakan basis. Karenanya, target minimal harus 65 persen suara untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf.
"Untuk Karawang ya. Saya pikir minimal 65 persen kalian bisa menang untuk Pilpres. Bekasi saja 60 persen. Masa di sini 60 persen. Padahal ini adalah basis dari kaum nasionalis. Dan semua sudah merasakan manfaat. Sehingga tahun 2019 DPR dan Ketua DPR ada di tangan PDI Perjuangan. Tinggal 2020 tinggal kita rebut jabatan Bupati atau Wakil Bupati Karawang. Sehingga program yang pro rakyat yang nyambung dengan pusat itu bisa berjalan dengan lancar," ungkap Djarot.
Dia pun meminta, semua kader harus kompak, bersatu dan turun ke bawah. "Bergerak semua bersama-sama, besok kita akan diberikan kemenangan dan akan membikin sejarah bahwa tahun 2019 pemenangnya adalah PDI Perjuangan," kata Djarot.
Perkataan ini lalu diamini oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut dia, solidaritas di kita sangat penting.
"Di antara caleg tidak boleh saling bertengkar bertengkar untuk mengatakan, "hanya saya yang baik', tidak boleh. Semua caleg harus bekerjasama. Karena yang kita menangkan adalah Bapak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," jelas dia.
Tak lama, para pengurus DPP mengajak para kader partai berlambang banteng bermoncong putih itu, untuk melakukan Goyang 'Jokowi 1 Kali Lagi'. Hasto dan Djarot bergoyang di atas panggung, sementara ratusan kader mengikutinya.
Lagu dari yang dinyanyikan Sandrina itu diubah, membuat semua kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, asyik bergoyang sambil mengepalkan 1 jempol jari, simbol pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Hasto dan Djarot tak canggung dan turut larut bergoyang bersama-sama.
(merdeka.com)
Mendengar target tersebut, Ketua DPP Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat, menyebut kalau target 60 persen, kerjanya tak maksimal.
"Tadi bung Karda (Ketua DPC PDIP Karawang, Karda Wiranata) menyampaikan Pak Jokowi ditargetkan menang 60 persen. Kalau 60 persen, kerja Anda tidak maksimal," ucap Djarot di kantor DPC PDIP Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 17 November 2018.
Dia pun menjelaskan alasannya. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, banyak pekerjaan yang sudah dilakukan Jokowi sudah dinikmati masyarakat. Dari Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, serta pembangunan infrastruktur lainnya.
"Tolong kader turun ke bawah, sampaikan itu. Bahwa Pembangunan paling pesat adalah di masa Jokowi sebagai Presiden Indonesia. Pak Jokowi sudah punya pengalaman. Wali Kota sudah dua kali, Gubernur, Presiden sudah teruji. Kalau tidak disampaikan kepada warga, rugi aja. Maka saya pikir kalau 60 persen, anda tidak kerja," jelas Djarot.
Menurut dia, selain diuntungkan dengan program Jokowi, juga Karawang merupakan basis. Karenanya, target minimal harus 65 persen suara untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf.
"Untuk Karawang ya. Saya pikir minimal 65 persen kalian bisa menang untuk Pilpres. Bekasi saja 60 persen. Masa di sini 60 persen. Padahal ini adalah basis dari kaum nasionalis. Dan semua sudah merasakan manfaat. Sehingga tahun 2019 DPR dan Ketua DPR ada di tangan PDI Perjuangan. Tinggal 2020 tinggal kita rebut jabatan Bupati atau Wakil Bupati Karawang. Sehingga program yang pro rakyat yang nyambung dengan pusat itu bisa berjalan dengan lancar," ungkap Djarot.
Dia pun meminta, semua kader harus kompak, bersatu dan turun ke bawah. "Bergerak semua bersama-sama, besok kita akan diberikan kemenangan dan akan membikin sejarah bahwa tahun 2019 pemenangnya adalah PDI Perjuangan," kata Djarot.
Perkataan ini lalu diamini oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut dia, solidaritas di kita sangat penting.
"Di antara caleg tidak boleh saling bertengkar bertengkar untuk mengatakan, "hanya saya yang baik', tidak boleh. Semua caleg harus bekerjasama. Karena yang kita menangkan adalah Bapak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," jelas dia.
Tak lama, para pengurus DPP mengajak para kader partai berlambang banteng bermoncong putih itu, untuk melakukan Goyang 'Jokowi 1 Kali Lagi'. Hasto dan Djarot bergoyang di atas panggung, sementara ratusan kader mengikutinya.
Lagu dari yang dinyanyikan Sandrina itu diubah, membuat semua kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, asyik bergoyang sambil mengepalkan 1 jempol jari, simbol pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Hasto dan Djarot tak canggung dan turut larut bergoyang bersama-sama.
(merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »