Setop! Politik Medsos Makan Nyawa di Madura

Setop! Politik Medsos Makan Nyawa di Madura
BENTENGSUMBAR. COM - Posting-an tentang politik di media sosial menewaskan Subaidi (40). Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Sampang, Madura, Jawa Timur, itu tewas ditembak Idris (30).

Penembakan terjadi pada Rabu, 21 November 2018 pukul 13.00 WIB. Cekcok bermula saat akun Idris berkomentar di laman Facebook seseorang yang mem-posting 'Siapa pendukung Jokowi yang ingin merasakan pedang ini'. Akun milik Idris memberikan komentar 'Saya pingin merasakan tajamnya pedang tersebut'.

Keesokan harinya, Idris didatangi oleh seseorang yang tidak terima atas komentar Idris. Kepada orang yang mendatangi itu, Idris mengatakan akun Facebook miliknya sudah tidak bisa dia kendalikan karena ponselnya sudah dijual.

Sehari kemudian, beredar video yang memperlihatkan Idris saat didatangi oleh orang tersebut. Polisi menyatakan posting-an di video itu dibumbui kalimat yang menyudutkan dan mengancam Idris.

Idris, yang tidak terima dengan video itu, kemudian menghampiri Subaidi, yang diketahui merupakan pengunggah video itu. Idris menembak Subaidi di dada kiri hingga akhirnya tewas. 

Polisi menduga Idris merencanakan pembunuhan tersebut. Polisi menduga Idris melakukan persiapan, yakni membawa senjata api dan mencegat korban. Berarti ada tenggang waktu yang disiapkan pelaku.

"Ini adalah masalah yang sudah jelas, adakah pembunuhan berencana? Karena ada persiapan yang dilakukan oleh tersangka terhadap korban itu, yaitu dengan mempersiapkan senjata api rakitan dengan pelurunya itu, dengan melakukan pencegatan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera saat dihubungi detikcom, Selasa, 27 November 2018.

Terkait kasus ini, timses dari kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengimbau para pendukung agar tak mudah terprovokasi.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengajak para pendukung Jokowi-Ma'ruf mengisi masa kampanye dengan kegiatan menggembirakan, substantif, dan bersifat positif.

"Kepada para pendukung capres nomor 01, kami mengajak selalu waspada atas provokasi dan intimidasi," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, lewat pesan singkat, Selasa, 27 November 2018.

Hal senada disampaikan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade. Andre berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi seluruh pihak tanpa kecuali untuk berhenti melakukan provokasi.

"Ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa harus mengakhiri dan mengurangi diksi yang menghina pribadi dan memprovokasi alias jadi 'kompor'," kata Andre kepada wartawan, Selasa, 27 November 2018.

(dtk)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »