Dirut RSUD Serang Mengaku Kecolongan Terkait Pungli Pemulangan Jenazah

Dirut RSUD Serang Mengaku Kecolongan Terkait Pungli Pemulangan Jenazah
BENTENGSUMBAR. COM - Pelaksana tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit dr. Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang dr Sri Nurhayati mengaku kecolongan dengan tindakan pegawai yang mengambil pungutan saat pemulangan jenazah korban bencana tsunami Banten.

"Terus terang kami menyayangkan dan kami sendiri tentu terpukul dengan kejadian ini. Sangat sedih dan hancur dalam kasus ini. SOP dalam bencana tidak boleh dipungut biaya," kata Sri di Mapolda Banten, Minggu, 30 Desember 2018.

Dia mengatakan, bahwa pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran di rumah sakit milik pemkab itu pelayanan untuk pemulangan jenazah tidak dipungut biaya. Dia menambahkan, saat kejadian, situasi di rumah sakit termasuk di kamar jenazah sangat ramai. "Situasinya sedang crowded, kami tahu pungli setelah itu ada di media. Kami terkejut," ujarnya.

Berdasarkan hasil evaluasi, pihaknya menemukan bahwa pihak IKFM memungut biaya dari keluarga korban tsunami. "Ada beberapa keluarga meminta dilakukan suntikan formalin. Dengan sangat menyesal ternyata dibebankan kepada keluarga. Padahal tidak boleh," tandasnya.

Terkait praktik pungli tersebut, Polda Banten telah menetapkan tiga orang tersangka pengurusan jenazah korban tsunami Selat Sunda oleh Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang.

Ketiga tersangka yakni seorang aparatur sipil negara (ASN) berinisial F, dan dua karyawan dari sebuah perusahaan swasta berinisal I dan B.

(Sumber: merdeka.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »