Habib Bahar Khawatir Murid-muridnya Tak Terima Lantas Kepung Kantor Polisi

Habib Bahar Khawatir Murid-muridnya Tak Terima Lantas Kepung Kantor Polisi
BENTENGSUMBAR. COM - Sebelum datang memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Mabes Polri hari ini, Kamis 6 Desember 2018, penceramah atau dai Muhammad Bahar bin Smith sudah bicara tentang kemungkinan penahanan dirinya. Hari ini dia diminta keterangannya sebagai saksi terlapor terkait isi ceramah yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Dikhawatirkan kalau saya dipenjara nanti banyak murid-murid yang tidak terima lantas buat kerusuhan atau kepung kantor polisi," kata Bahar ketika dihubungi Rabu malam, 5 Desember 2018.

Pria berusia 33 tahun yang menyebut diri Habib Bahar itu mengaku melarang adanya kerusuhan atau pengepungan itu. Sebelumnya dia bahkan menyatakan siap datang sendiri hanya ditemani pengacara. "Saya larang, saya bilang tidak boleh begitu,” tutur dia.

Bahar bin Smith terbukti datang dengan massa terdiri dari ratusan orang dari sejumlah ormas Islam. Massa berkumpul di depan Gedung Bareskrim di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.“Estimasi sekitar 1000-an. Mungkin bisa lebih dan akan bertambah terus,” ujar Maman Suryadi, Panglima Laskar FPI.

Selain di Bareskrim, Bahar bin Smith masih menghadapi dua pelaporan di Polda Metro Jaya. Isinya senada, menganggap dai berambut pirang itu telah melakukan penghinaan terhadap simbol negara atau pencemaran nama presiden serta menyebarkan kebencian terhadap ras atau etnis tertentu.

Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Prabowo Argo Yuwono, telah menyebut kalau pemeriksaan di tempat itu sudah naik ke tahap penyidikan. Penyidik polda, kata dia, akan segera memanggil untuk memintai keterangan Bahar bin Smith.

Demo Mendukung Habib Bahar

Menjelang pemeriksaan, massa FPI menggelar demonstrasi di depan kantor Bareskrim.

Pantauan detikcom, massa tiba pukul 10.00 WIB. Ada satu mobil komando yang datang bersama massa. Setiba di lokasi, massa sempat membaca zikir.

Tampak beberapa orang membawa poster yang menyatakan dukungan moral kepada Habib Bahar. Selain itu, ada massa yang membawa poster. Terlihat dari poster-poster yang dibawa, ada beberapa judul berita terkait kasus penghinaan presiden.

Satu di antaranya kasus ABG berinisial S (16) di Kembangan, Jakarta Barat, yang menghina serta mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi). Video S menghina dan mengancam Jokowi sempat viral di media sosial. S lalu menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Kepada polisi, dia mengaku membuat video tersebut untuk bercanda dan mengetes kemampuan polisi.

Selain itu, ada soal penangkapan siswa SMK yang menghina Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menggunakan kata-kata kasar lewat media sosial.

Panglima Laskar Pembela Islam (LPI) Maman Suryadi mengatakan massa berasal dari Jawara Betawi, FPI, LPI, dan majelis taklim yang ada di Jabodetabek. Menurut dia, aksi ini untuk mendukung Habib Bahar.

"Cuma mengawal aja (Habib Bahar). Jadi nggak ada aksi yang lain. Kita hanya mendukung, men-support Habib Bahar," kata Maman di lokasi, Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018.

Maman berharap Habib Bahar bebas tanpa ada tuntutan apa-apa. Dia lalu mengungkit soal poster-poster yang dibawa yang berisikan soal kasus penghinaan presiden lainnya.

(by/tempo.co/detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »