BENTENGSUMBAR. COM - Partai Gerindra membuat video politik yang isinya menampilkan kesulitan seorang pemuda mencari kerja sesuai dengan cita-citanya. Video 'kerja kerja kerja' yang diposting di akun Twitter resmi @Gerindra pada 14 Desember 2018 itu ramai menjadi perbincangan.
Isi video itu berisi soal kesulitan seorang sarjana yang kesulitan mencari kerja sesuai cita-citanya. Awalnya pemuda itu yakin setelah lulus kuliah bakal mendapat kerja sesuai jurusan arsitek yang ditempuhnya.
Namun, setelah lulus dan melamar di sejumlah perusahaan dia tak juga dipanggil untuk kerja. Alhasil, dia bekerja sampingan sebagai seorang fotografer.
"Akses pekerjaan harus terbuka luas, agar kelak tidak ada lagi gelar sarjana yang sia-sia. #PrabowoSandi #AdilMakmur," demikian kicauan akun Twitter Gerindra.
Namun, video tersebut dinilai Pengamat Komunikasi dari Universitas Bung Karno, Cecep Handoko terkesan menakut-nakuti para pemuda yang baru lulus atau pun belum lulus kuliah.
"Secara keseluruhan konsep kampanye tim Prabowo cenderung menakuti dan menanamkan pesimisme masyarakat," katanya, Selasa, 18 Desember 2018.
Dia menilai, tim dari kubu Prabowo-Sandi terus menerus menebar pesan yang cenderung mengajak publik untuk pesimis.
"Menanamkan jiwa pesimis pada generasi muda, tim Prabowo enggak tahu kalau sekarang para konglomerat dunia didominasi oleh orang-orang yang mampu memanfaatkan teknologi sebut saja Ali Baba, Mark Zukenberg dan sederet nama lainnya," kata dia.
Menurutnya, di era digital seperti sekarang ini peluang usaha dari berbagai sektor terbuka lebar, baik sebagai pekerja atau wirausaha. Menurutnya, anak muda kreatif punya peluang untuk berwirausaha meski tidak mempunyai modal besar.
"Misal seperti menjadi reseller sebuah produk, generasi milenial memanfaatkan media sosial untuk berjualan, dengan tidak perlu mengeluarkan modal. Asal ada kemauan dan kesungguhan berusaha," katanya.
(Sumber: merdeka.com)
Isi video itu berisi soal kesulitan seorang sarjana yang kesulitan mencari kerja sesuai cita-citanya. Awalnya pemuda itu yakin setelah lulus kuliah bakal mendapat kerja sesuai jurusan arsitek yang ditempuhnya.
Namun, setelah lulus dan melamar di sejumlah perusahaan dia tak juga dipanggil untuk kerja. Alhasil, dia bekerja sampingan sebagai seorang fotografer.
"Akses pekerjaan harus terbuka luas, agar kelak tidak ada lagi gelar sarjana yang sia-sia. #PrabowoSandi #AdilMakmur," demikian kicauan akun Twitter Gerindra.
Namun, video tersebut dinilai Pengamat Komunikasi dari Universitas Bung Karno, Cecep Handoko terkesan menakut-nakuti para pemuda yang baru lulus atau pun belum lulus kuliah.
"Secara keseluruhan konsep kampanye tim Prabowo cenderung menakuti dan menanamkan pesimisme masyarakat," katanya, Selasa, 18 Desember 2018.
Dia menilai, tim dari kubu Prabowo-Sandi terus menerus menebar pesan yang cenderung mengajak publik untuk pesimis.
"Menanamkan jiwa pesimis pada generasi muda, tim Prabowo enggak tahu kalau sekarang para konglomerat dunia didominasi oleh orang-orang yang mampu memanfaatkan teknologi sebut saja Ali Baba, Mark Zukenberg dan sederet nama lainnya," kata dia.
Menurutnya, di era digital seperti sekarang ini peluang usaha dari berbagai sektor terbuka lebar, baik sebagai pekerja atau wirausaha. Menurutnya, anak muda kreatif punya peluang untuk berwirausaha meski tidak mempunyai modal besar.
"Misal seperti menjadi reseller sebuah produk, generasi milenial memanfaatkan media sosial untuk berjualan, dengan tidak perlu mengeluarkan modal. Asal ada kemauan dan kesungguhan berusaha," katanya.
(Sumber: merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »