BENTENGSUMBAR. COM - Tokoh Agama Romo Benny menyarankan kepada kedua calon presiden untuk mengedepankan adu program dan lebih mengutamakan bicara konstitusi. Dia menyarankan perdebatan antara keduanya untuk lebih mengutamakan Pancasila.
"Masing-masing kontestan, calon presiden bicaralah konstitusi, gimana mewujudkan konstitusi itu. Itu yang sekarang dikedepankan," ujar Romo Benny di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 29 Desember 2018.
Dia juga mengatakan kedua capres seharusnya mewujudkan bagaimana menjaga pancasila untuk menyejahterahkan rakyat, bukan memperdebatkan mengenai politik identitas.
"Jadi harusnya debatnya mengenai persoalan di mana pemerataan. Bagaimana Pancasila menjadi kebijakan publik dalam atasi kemiskinan, bagaimana Pancasila bisa mengatasi masalah kesenjangan, bagaimana Pancasila bisa merasakan pendidikan bermutu dan berkualitas. Jadi ideologi bangsa itu yang diperdebatkan dalam kebijakan publik, bukan lagi isu agama dan identitas," tegasnya.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat itu memahami situasi pendidikan saat ini. Dia berharap masyarakat itu menjadi pemutus kata bukan pengiya kata, maksudnya adalah, masyarakat itu harus cerdas ketika mendapat suatu informasi. Masyarakat juga diminta kritis terhadap informasi yang diterimanya.
"Maka masyarakat harus jadi komunitas pemutus kata bukan pengiya kata. Selama pengiya kata, seperti ini lah kita menghadapi situasi pendidikan kita, ini pendidikan yang tidak kritis, tapi pendidikan kita yang mengiyakan," ucapnya.
Benny juga meminta kepada semua pemuka agama jangan menyebarkan kebencian di tengah-tengah masyarakat. Dia juga meminta rumah ibadah dan agama jangan dicampur adukkan dengan politik.
"Otoritas agama jangan menyebarkan kebencian. Jadi komunitas agama akan berdusta menyebarkan kebencian, maka pemimpin agama semua punya kewajiban mendidik rakyatnya agar rakyat itu beragama. Agama jadi sumber inspirasi di batin, maka agama harus netral dari politik kekuasaan, maka rumah-rumah ibadah harus netral dari politisasi agama," tegasnya.
(Sumber: detik.com)
"Masing-masing kontestan, calon presiden bicaralah konstitusi, gimana mewujudkan konstitusi itu. Itu yang sekarang dikedepankan," ujar Romo Benny di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 29 Desember 2018.
Dia juga mengatakan kedua capres seharusnya mewujudkan bagaimana menjaga pancasila untuk menyejahterahkan rakyat, bukan memperdebatkan mengenai politik identitas.
"Jadi harusnya debatnya mengenai persoalan di mana pemerataan. Bagaimana Pancasila menjadi kebijakan publik dalam atasi kemiskinan, bagaimana Pancasila bisa mengatasi masalah kesenjangan, bagaimana Pancasila bisa merasakan pendidikan bermutu dan berkualitas. Jadi ideologi bangsa itu yang diperdebatkan dalam kebijakan publik, bukan lagi isu agama dan identitas," tegasnya.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat itu memahami situasi pendidikan saat ini. Dia berharap masyarakat itu menjadi pemutus kata bukan pengiya kata, maksudnya adalah, masyarakat itu harus cerdas ketika mendapat suatu informasi. Masyarakat juga diminta kritis terhadap informasi yang diterimanya.
"Maka masyarakat harus jadi komunitas pemutus kata bukan pengiya kata. Selama pengiya kata, seperti ini lah kita menghadapi situasi pendidikan kita, ini pendidikan yang tidak kritis, tapi pendidikan kita yang mengiyakan," ucapnya.
Benny juga meminta kepada semua pemuka agama jangan menyebarkan kebencian di tengah-tengah masyarakat. Dia juga meminta rumah ibadah dan agama jangan dicampur adukkan dengan politik.
"Otoritas agama jangan menyebarkan kebencian. Jadi komunitas agama akan berdusta menyebarkan kebencian, maka pemimpin agama semua punya kewajiban mendidik rakyatnya agar rakyat itu beragama. Agama jadi sumber inspirasi di batin, maka agama harus netral dari politik kekuasaan, maka rumah-rumah ibadah harus netral dari politisasi agama," tegasnya.
(Sumber: detik.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »