BENTENGSUMBAR. COM - Partai Demokrat keberatan jika kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin melaporkan Andi Arief ke polisi terkait kabar 7 kontainer berisi surat suara tercoblos. Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai kubu Jokowi harusnya berterima kasih pada Andi Arief.
"Jadi kalau tim Jokowi-Ma'ruf mau laporkan Andi Arief ke polisi, mereka salah, mereka justru zalim. Mereka harusnya terima kasih pada Andi Arief yang justru telah berjasa menyelamatkan muka Jokowi dari tuduhan fitnah dan dugaan-dugaan kecurangan yang terjadi," kata Ferdinand pada wartawan, Kamis, 3 Januari 2019.
Menurut Ferdinand, Andi Arief memiliki niat baik dengan memberikan imbauan pada lembaga penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Tambahnya, cuitan di akun Twitter Andi Arief juga tidak memberikan narasi hoaks.
"Tapi justru membuka sinyal informasi yang diterima dan sudah beredar luas di tengah masyarakat. Bahkan KPU sendiri sudah mendengar informasi itu dari sore, artinya informasi ini sudah beredar luas dan Andi sudah mengambil posisi ingin membuka kebenaran di sini," ungkapnya.
Juru Debat kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno ini juga menilai Andi berusaha menjaga demokrasi di Indonesia jelang Pemilu 2019. Sehingga, lanjut dia, jika memang benar ada potensi kecurangan pemilu bisa segera diatasi.
"Itu yang kita tak mau, kita mau semua informasi begini harus disampaikan ke tengah publik. Dan harus ditindaklanjuti aparat, kalau tak terbukti ya bagus. Kalau terbukti artinya kita turut bantu negara untuk jaga demokrasi dan menyelamatkan republik ini, itu yang harus dilihat," ucapnya.
Sebelumnya, Andi melalui Twitternya memberikan kabar 7 kontainer dari China membawa surat suara tercoblos untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf. Andi meminta KPU mengecek kebenaran tersebut. Setelah dicek, ternyata informasi tersebut macet.
Hal ini membuat kubu Jokowi mengevaluasi. Andi Arief dituding telah menebar hoaks dan berhasil Pemilu 2019.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, membantah keras terhadap Andi Arief. Dia menyebut menganggap Andi berbahaya.
"Pernyataan saudara Andi sangat provokatif, cermin kekerdilan jiwa, prasangka mental, dan sangat berbahaya. Pernyataan jalanan tanpa dasar ini, sudah memenuhi hukum delik untuk dipersoalkan," ucap Hasto.
Dia pun meminta Andi untuk tidak berhalusinasi. Beranggapan Pemilu 2019 sama dengan Pemilu 2009 yang diklaimnya penuh kecurangan.
"Saudara Andi Arief juga harus mengingat ini tahun 2019, jadi jangan berhalusinasi terjadi kecurangan masif seperti tahun 2009, kompilasi pimpinan KPU saat itupun ditawari masuk ke dalam jajaran teras elite. Jadi, cari tahu apa saja yang cocok dengan masa lalu," ungkap Hasto.
(Source: merdeka.com)
"Jadi kalau tim Jokowi-Ma'ruf mau laporkan Andi Arief ke polisi, mereka salah, mereka justru zalim. Mereka harusnya terima kasih pada Andi Arief yang justru telah berjasa menyelamatkan muka Jokowi dari tuduhan fitnah dan dugaan-dugaan kecurangan yang terjadi," kata Ferdinand pada wartawan, Kamis, 3 Januari 2019.
Menurut Ferdinand, Andi Arief memiliki niat baik dengan memberikan imbauan pada lembaga penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Tambahnya, cuitan di akun Twitter Andi Arief juga tidak memberikan narasi hoaks.
"Tapi justru membuka sinyal informasi yang diterima dan sudah beredar luas di tengah masyarakat. Bahkan KPU sendiri sudah mendengar informasi itu dari sore, artinya informasi ini sudah beredar luas dan Andi sudah mengambil posisi ingin membuka kebenaran di sini," ungkapnya.
Juru Debat kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno ini juga menilai Andi berusaha menjaga demokrasi di Indonesia jelang Pemilu 2019. Sehingga, lanjut dia, jika memang benar ada potensi kecurangan pemilu bisa segera diatasi.
"Itu yang kita tak mau, kita mau semua informasi begini harus disampaikan ke tengah publik. Dan harus ditindaklanjuti aparat, kalau tak terbukti ya bagus. Kalau terbukti artinya kita turut bantu negara untuk jaga demokrasi dan menyelamatkan republik ini, itu yang harus dilihat," ucapnya.
Sebelumnya, Andi melalui Twitternya memberikan kabar 7 kontainer dari China membawa surat suara tercoblos untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf. Andi meminta KPU mengecek kebenaran tersebut. Setelah dicek, ternyata informasi tersebut macet.
Hal ini membuat kubu Jokowi mengevaluasi. Andi Arief dituding telah menebar hoaks dan berhasil Pemilu 2019.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, membantah keras terhadap Andi Arief. Dia menyebut menganggap Andi berbahaya.
"Pernyataan saudara Andi sangat provokatif, cermin kekerdilan jiwa, prasangka mental, dan sangat berbahaya. Pernyataan jalanan tanpa dasar ini, sudah memenuhi hukum delik untuk dipersoalkan," ucap Hasto.
Dia pun meminta Andi untuk tidak berhalusinasi. Beranggapan Pemilu 2019 sama dengan Pemilu 2009 yang diklaimnya penuh kecurangan.
"Saudara Andi Arief juga harus mengingat ini tahun 2019, jadi jangan berhalusinasi terjadi kecurangan masif seperti tahun 2009, kompilasi pimpinan KPU saat itupun ditawari masuk ke dalam jajaran teras elite. Jadi, cari tahu apa saja yang cocok dengan masa lalu," ungkap Hasto.
(Source: merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »