Ditanya Soal Cara Wudhunya, Sandiaga Enggan Menanggapi

Ditanya Soal Cara Wudhunya, Sandiaga Enggan Menanggapi
BENTENGSUMBAR. COM - Ditanya soal cara berwudhunya yang ramai dibicarakan warganet karena menggunakan hadist yang selama ini digunakan ulama Wahabi, Cawapres urut 02, Sandiaga S Uno bilang isu-isu tentang ekonomi jauh lebih esensial dan strategis.

"Isu-isu di luar isu ekonomi, tentunya tidak akan kami tanggapi," kata Sandi usai menghadiri Dialog Ekonomi Awal Tahun bersama UMKM dan pengusaha se- Surabaya di Food Court Urip Sumoharjo, Surabaya, Selasa, 1 Januari 2018.

"Tapi Alhamdulillah itu menjadi diskursus, ada yang membenarkan itu memang cara yang benar, ada yang bilang itu harus diperbaiki," dalihnya lagi.

Menurut mantan Wagub DKI Jakarta ini, sebagai manusia dia penuh dengan kesalahan dan masih perlu belajar. Tapi, katanya, Isu-isu tentang ekonomi yang jauh lebih esensial dan strategis untuk dibicarakan.

Sebelumnya, cara berwudhu Sandi yang mengambil air wudhu dengan cara mencelupkan tangannya ke dalam gayung menjadi perbincangan netizen. Saat itu, Sandi usai berziarah ke makam KH Muhammad Thoha atau Imam Lapeo di Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Selesai mengambil wudhu dengan air yang hanya segayung, Sandi lalu melakukan Salat Sunah di Masjid Nurut Taubah yang masih satu kompleks dengan makam Imam Lapeo.

Persitiwa ini kemudian terekam dan videonya viral di media sosial (medsos) dan WhatsApp. Lantaran cara wudhu Sandi tak lazim bagi umat Islam di Indonesia yang mayoritas Sunni, video inipun ramai jadi pembicaraan.

Bahkan, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD juga turut mengomentari cara berwudhu Sandi lewat akun twitternya @mohmahfudmd.

"Kalau air mustakmal tak blh dipakai wudhu. Seharusnya air di gayung dituangkan ke tangan, bukan tangan yg dicelupkan ke gayung. Eh, tp air mustakmal itu tdk najis ya, hny tak bisa mensucikan. Kalau mau diminum, apalagi dicampur sirup dan es, itu halal. Halal dan menyegarkan spt Yaqult," tulis Mahfud di salah satu cuitannya pada 31 Desember 2018 lalu.

Memakai Hadist Ulama Wahabi

Pun begitu dengan kiai muda Nahdlatul Ulama ( NU), KH Zahrul Azhar As'ad yang akrab disapa Gus Hans, juga turut berkomentar. Namun, Gus Hans lebih mengajak publik untuk tidak menghakimi Sandi. Karena menurutnya, cara berwudhu Sandi juga ada dasarnya. Yaitu hadits yang selama ini dipakai ulama Wahabi dan Salafi, bukan yang umum digunakan ulama Ahlussunah wal Jamaah.

"Ya biarkan saja Mas Sandi seperti itu, karena merujuk dasar yang dipakai ulama Wahabi atau Salafi. Berarti selama ini dia tidak mengikuti Islam mainstream di Indonesia," kata Gus Hans.

Apa yang dilakukan Sandi, ucap pengasuh Ponpes Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang itu, sudah cukup menjelaskan siapa Sandi sebenarnya. Karena itu tidak perlu dibahas lagi. Soal mau berpaham Wahabi, Salafi atau Sunni itu hak Sandi.

"Menurut Sandi cara wudhu seperti itu sah karena dasarnya Wahabi, dan kita tidak boleh merasa paling benar sendiri. Cuma kalau santri Sunni, air disiramkan pakai gayung. Bukan diobok-obok di dalam gayung begitu," paparnya.

Karena itu, Gus Hans yang juga Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) mempertegas, "Tugas kita tinggal menegaskan kepada umat, maukah negara yang mayoritas Sunni dipimpin orang-orang yang beraliran seperti itu?" tandasnya. 

(by/merdeka.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »