BENTENGSUMBAR. COM - Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengaku memberi bantuan dana hingga miliaran rupiah untuk Joko Widodo (Jokowi) saat maju di Pilgub DKI Jakarta 2012. PDIP mengatakan tak hanya Hashim seorang yang keluar duit.
PDIP awalnya meluruskan pernyataan Jokowi di debat perdana capres-cawapres, Kamis, 17 Januari 2019, yang mengaku tak mengeluarkan uang sepeser pun saat maju di Pilgub DKI Jakarta 2012. Pernyataan itu, disebut terkait rekomendasi parpol bukannya kampanye.
"Yang dimaksud Jokowi saat debat itu uang mahar untuk dapat rekom dari parpol. Bukan uang untuk sosialisasi, kampanye, dan aktivasi politik pilkada," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada wartawan, Selasa, 22 Januari 2019.
Hendrawan mengatakan PDIP juga keluar uang untuk biaya sosialisasi dan kampanye Jokowi yang kala itu berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurut Hendrawan, biaya itu memang ditanggung secara gotong-royong.
"Untuk yang terakhir, jumlahnya besar dan ditanggung secara gotong royong. Kami juga keluar dana. There is no free lunch," sebutnya.
Karena itu, Hendrawan tak setuju jika Jokowi diibaratkan 'kacang lupa kulit'. Malah, lanjut dia, pernyataan Jokowi itu bermakna positif untuk capres sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Jadi tolong dilihat konteks pernyataannya. Bukan 'kacang lupa kulit'. Pernyataan Jokowi dalam debat tersebut malah menunjukkan Prabowo sesungguhnya bukan 'jenderal kardus' yang suka bikin rekomendasi atas pertimbangan besaran upeti," ujar Hendrawan.
Jokowi sempat bercerita soal dirinya yang tak menggunakan uang untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dia menyebutkan hal itu saat bicara soal besarnya biaya politik untuk menjadi kepala daerah yang kemudian berpotensi menimbulkan korupsi.
"Tadi sudah saya sampaikan, rekrutmen berbasis kompetensi, bukan finansial. Itu kunci," kata Jokowi di panggung debat Pilpres Hotel Bidakara, Jaksel, Kamis, 17 Januari 2019.
"Saya saat pemilihan wali kota, anggaran kecil, waktu gubernur di DKI saya tidak gunakan uang sama sekali. Pak Prabowo juga tahu mengenai itu. Ketua partai tahu," sambungnya.
Kini, Hashim Djojohadikusumo mengungkap adanya pemberian bantuan dana kepada Jokowi saat maju di Pilgub DKI Jakarta 2012. Meski tak menyebut angka, Hashim mengatakan jumlah dana yang diberikannya besar sekali. Pernyataan Jokowi soal tak keluar uang untuk Pilkada DKI pun menuai kritik dari Gerindra karena menganggap Jokowi seperti kacang lupa kulitnya.
"Kader Gerindra saweran untuk kemenangan beliau. Tapi beliau seenak udel gitu lho, bilang tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Seperti kami tidak ada artinya gotong royong. Kacang lupa kulit. Bahkan di 2014 maju sebagai presiden, padahal belum selesai masa jabatan gubernurnya, lalu sekarang bilang seperti itu. Ini seperti segala cara dihalalkan dan men-downgrade peran Partai Gerindra di Pilgub DKI 2012," kata Anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa, 22 Januari 2019.
(Source: detik.com)
PDIP awalnya meluruskan pernyataan Jokowi di debat perdana capres-cawapres, Kamis, 17 Januari 2019, yang mengaku tak mengeluarkan uang sepeser pun saat maju di Pilgub DKI Jakarta 2012. Pernyataan itu, disebut terkait rekomendasi parpol bukannya kampanye.
"Yang dimaksud Jokowi saat debat itu uang mahar untuk dapat rekom dari parpol. Bukan uang untuk sosialisasi, kampanye, dan aktivasi politik pilkada," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada wartawan, Selasa, 22 Januari 2019.
Hendrawan mengatakan PDIP juga keluar uang untuk biaya sosialisasi dan kampanye Jokowi yang kala itu berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurut Hendrawan, biaya itu memang ditanggung secara gotong-royong.
"Untuk yang terakhir, jumlahnya besar dan ditanggung secara gotong royong. Kami juga keluar dana. There is no free lunch," sebutnya.
Karena itu, Hendrawan tak setuju jika Jokowi diibaratkan 'kacang lupa kulit'. Malah, lanjut dia, pernyataan Jokowi itu bermakna positif untuk capres sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Jadi tolong dilihat konteks pernyataannya. Bukan 'kacang lupa kulit'. Pernyataan Jokowi dalam debat tersebut malah menunjukkan Prabowo sesungguhnya bukan 'jenderal kardus' yang suka bikin rekomendasi atas pertimbangan besaran upeti," ujar Hendrawan.
Jokowi sempat bercerita soal dirinya yang tak menggunakan uang untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dia menyebutkan hal itu saat bicara soal besarnya biaya politik untuk menjadi kepala daerah yang kemudian berpotensi menimbulkan korupsi.
"Tadi sudah saya sampaikan, rekrutmen berbasis kompetensi, bukan finansial. Itu kunci," kata Jokowi di panggung debat Pilpres Hotel Bidakara, Jaksel, Kamis, 17 Januari 2019.
"Saya saat pemilihan wali kota, anggaran kecil, waktu gubernur di DKI saya tidak gunakan uang sama sekali. Pak Prabowo juga tahu mengenai itu. Ketua partai tahu," sambungnya.
Kini, Hashim Djojohadikusumo mengungkap adanya pemberian bantuan dana kepada Jokowi saat maju di Pilgub DKI Jakarta 2012. Meski tak menyebut angka, Hashim mengatakan jumlah dana yang diberikannya besar sekali. Pernyataan Jokowi soal tak keluar uang untuk Pilkada DKI pun menuai kritik dari Gerindra karena menganggap Jokowi seperti kacang lupa kulitnya.
"Kader Gerindra saweran untuk kemenangan beliau. Tapi beliau seenak udel gitu lho, bilang tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Seperti kami tidak ada artinya gotong royong. Kacang lupa kulit. Bahkan di 2014 maju sebagai presiden, padahal belum selesai masa jabatan gubernurnya, lalu sekarang bilang seperti itu. Ini seperti segala cara dihalalkan dan men-downgrade peran Partai Gerindra di Pilgub DKI 2012," kata Anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa, 22 Januari 2019.
(Source: detik.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »