BENTENGSUMBAR. COM - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie tidak bisa menyembunyikan kemarahan saat partainya disebut berada di balik tabloid Indonesia Barokah. Kemarahannya ditujukan kepada politikus Demokrat, Andi Arief yang menduga PSI sebagai salah satu pihak di balik penerbitan tabloid Indonesia Barokah.
"Ya ini mas Andi Arief, mungkin lagi habis ngimpi ya, habis dapat wangsit. Itu dari mana asal menunjuk. Saya bisa menuntut Mas Andi Arief loh. Kalau memberikan tuduhan palsu tidak berdasar," katanya saat dikonfirmasi di Kota Malang, Senin, 28 Januari 2019.
Sebelumnya, Andi Arief menduga tiga kemungkinan dalang penerbitan dan peredaran tabloid Indonesia Barokah. Tiga pihak itu berasal dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo- Ma'ruf Amin yakni Hasto Kristiyanto, Ali Ngabalin, dan anak muda PSI.
Dia menegaskan, PSI tidak memiliki uang untuk memproduksi buletin-buletin tersebut. Kalau pun memilikinya tidak akan digunakan untuk mencetak tabloid Indonesia Barokah.
"Kita kalau punya budget buat nyetak sebanyak itu, mendingan untuk atribut kampanye. Kita lihat, atribut anak-anak kami itu masih berjuang sampai hari ini," jelasnya.
Grace juga mengingatkan, Andi Arief harusnya malu dengan usia kalau kerap menuduhkan kebohongan. Seharusnya kebijaksanaan yang harus diperlihatkan.
"Anda umurnya lebih lho dari kami-kami di PSI. Semakin umur harusnya semakin bijaksana, tidak sembarangan bisa menunjuk begitu saja," ungkapnya.
Dia menegaskan PSI tidak terlibat dalam tabloid Indonesia Barokah, baik itu produksi ataupun penyeberangan. Begitupun Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma'ruf Amin sama sekali tidak terlibat.
"PSI sama sekali tidak terlibat dalam Indonesia Barokah, baik proses produksi sampai penyeberangan. TKN juga tidak punya kontribusi dalam hal ini," tutupnya.
(Source: merdeka.com)
"Ya ini mas Andi Arief, mungkin lagi habis ngimpi ya, habis dapat wangsit. Itu dari mana asal menunjuk. Saya bisa menuntut Mas Andi Arief loh. Kalau memberikan tuduhan palsu tidak berdasar," katanya saat dikonfirmasi di Kota Malang, Senin, 28 Januari 2019.
Sebelumnya, Andi Arief menduga tiga kemungkinan dalang penerbitan dan peredaran tabloid Indonesia Barokah. Tiga pihak itu berasal dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo- Ma'ruf Amin yakni Hasto Kristiyanto, Ali Ngabalin, dan anak muda PSI.
Dia menegaskan, PSI tidak memiliki uang untuk memproduksi buletin-buletin tersebut. Kalau pun memilikinya tidak akan digunakan untuk mencetak tabloid Indonesia Barokah.
"Kita kalau punya budget buat nyetak sebanyak itu, mendingan untuk atribut kampanye. Kita lihat, atribut anak-anak kami itu masih berjuang sampai hari ini," jelasnya.
Grace juga mengingatkan, Andi Arief harusnya malu dengan usia kalau kerap menuduhkan kebohongan. Seharusnya kebijaksanaan yang harus diperlihatkan.
"Anda umurnya lebih lho dari kami-kami di PSI. Semakin umur harusnya semakin bijaksana, tidak sembarangan bisa menunjuk begitu saja," ungkapnya.
Dia menegaskan PSI tidak terlibat dalam tabloid Indonesia Barokah, baik itu produksi ataupun penyeberangan. Begitupun Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma'ruf Amin sama sekali tidak terlibat.
"PSI sama sekali tidak terlibat dalam Indonesia Barokah, baik proses produksi sampai penyeberangan. TKN juga tidak punya kontribusi dalam hal ini," tutupnya.
(Source: merdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »