Beredar Video Prabowo 'Marah ke Ulama' di Sumenep, Ini Penjelasan BPN

Beredar Video Prabowo 'Marah ke Ulama' di Sumenep, Ini Penjelasan BPN
BENTENGSUMBAR. COM - Video capres Prabowo Subianto diduga marah-marah di hadapan ulama dan tokoh masyarakat di Sumenep beredar di media sosial. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno memberi penjelasan. 

Berdasarkan potongan video yang beredar, Prabowo, yang tengah berbicara di mimbar, bertanya kepada seseorang yang diduga tengah berbicara sendiri. Awalnya Prabowo bicara soal duit WNI di luar negeri yang mencapai Rp 11 ribu triliun lebih. Prabowo menghentikan pidatonya. Sembari menunjuk, Prabowo bertanya apakah pihak tersebut ingin menggantikannya bicara di atas mimbar. 

"Diwawancara....," ujar Prabowo, yang kemudian menghentikan kalimatnya. 

"Kenapa kok? Ada apa you bicara sendiri di situ? Apa you aja yang mau bicara di sini?" lanjut Prabowo.

"Kalau nggak, kamu aja yang bicara di sini," sambungnya lagi.

"Nggak, Pak, terus, Pak, lanjut, Pak. Lanjut," timpal para hadirin. 

Video tersebut juga disertai narasi yang menunjukkan seolah Prabowo tengah marah di depan ulama Madura. 

"BREAKING NEWS: PRABOWO MARAH DI DPN ULAMA MADURA ----------------------- Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, ngambek dan marah di hadapan para kiai dan tokoh masyarakat di PP. Assadad, Ambunten, Sumenep, pada Selasa, 26 Februari 2019. Prabowo (ngambek): "Ada apa bicara sendiri di situ? Apa kamu aja yang mau bicara di sini?" begitu isi narasi yang beredar.

Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Viva Yoga, menegaskan sang capres tidak marah kepada ulama ataupun tokoh masyarakat yang ada. Viva mengatakan Prabowo saat itu menegur warga yang ikut hadir dalam acara silaturahmi di Ponpes Assadad di Sumenep, Jawa Timur. 

"Dalam video itu, sikap Prabowo menegur audiens, bukan ulama, hanya menegur sayang, tidak menegur dengan kemarahan," ujar Viva. 

Viva mengatakan tidak mungkin Prabowo marah kepada ulama. Sebab, capres nomor urut 02 itu sangat menghormati dan mencintai ulama.

"Pak Prabowo sangat menghormati dan mencintai ulama, kiai, habaib, habib, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat. Sikap Prabowo seperti itulah yang menyebabkan dirinya dekat dengan ulama dan juga dicintai ulama," katanya. 

"Jadi, tidak mungkin jika Pak Prabowo memarahi ulama. Justru yang terjadi Prabowo sering dimarahi, dinasihati, dan dibimbing para ulama. Hal itulah yang menyebabkan dukungan sebagian besar ulama Indonesia ke Prabowo. Gerakan populisme Islam yang dimotori ulama itu adalah menjadi gerakan mendukung Prabowo di Pilpres 2019," imbuh Viva.

Politikus PAN itu juga menegaskan 'the new Prabowo' adalah sosok yang matang, tegas tapi santun, bijak, dan ikhlas. Adegan Prabowo meminta audiens tidak berbicara sendiri hanyalah teguran semata, tanpa emosi. 

"Jiwa militer Prabowo belum pudar. Prabowo ingin menegaskan bahwa dalam setiap forum dan acara apa pun harus menjaga budaya bangsa Indonesia, yakni berdisiplin dan saling menghormati jika ada yang bicara sebaiknya didengar dan disimak. Prabowo hanya ingin agar budaya bangsa dijunjung tinggi," tuturnya. 

"(Jadi) tidak benar jika Pak Prabowo memarahi ulama. Karena itu bukan sikap dan tingkah pola Pak Prabowo," imbuh Viva. 

Viva kembali menegaskan Prabowo tak akan berani marah kepada ulama di Sumenep. Mengingat, saat debat capres pun Prabowo bersikap bijak meski 'diserang' oleh capres petahana Joko Widodo. 

"New Prabowo adalah pribadi yang matang, tegas tapi santun, bijak, dan ikhlas. Buktinya, sewaktu mendapat 'serangan' di debat capres, Prabowo tetap cool dan bijak. Tidak membalas serangan. Bahkan memuji lawan debatnya. Hal ini adalah pribadi yang baik dari Pak Prabowo," katanya.

(Source: detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »