Ingin Perang Total, Dahnil Anzar Simanjuntak Nilai TKN Jokowi Sedang Panik

Ingin Perang Total, Dahnil Anzar Simanjuntak Nilai TKN Jokowi Sedang Panik
BENTENGSUMBAR. COM - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak merespon Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang bakal perang total untuk memenangkan Pilpres 2019. Menurut Dahnil istilah perang total tak cocok untuk pesta demokrasi.

"Kita enggak perang total lah, kita cuman gembira lah menggembirakan demokrasi, kita enggak mau terang-terangan," kata Dahnil kepada merdeka.com, Kamis, 14 Februari 2019.

Menurutnya, TKN sudah terdesak karena elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mandek. Sehingga mengeluarkan narasi yang agak arogan.

"Mungkin merasa sudah terjepit segala macam, biasalah kalau orang dalami kondisi panik. Biasanya narasi, diksinya agak emosional. Yang jelas kami tetep mengedepankan kegembiraan dalam demokrasi," terang Dahnil.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Arsul Sani menjelaskan makna dari strategi pemenangan 'perang total'. Kata Arsul, dengan strategi itu TKN akan bekerja secara lebih konkret.

"Perang total itu artinya kami melakukan kegiatan-kegiatan infranti dalam bentuk mikro targeting micro canvasing tapi dengan target yang jelas ya dan juga kerja sama yang benar-benar lebih kongkrit yang jelas," kata Arsul.

Arsul menjelaskan, nantinya proses pemenangan akan dilakukan secara detil hingga ke plosok desa. Selain itu, akan lebih didetilkan tentang target rumah yang akan menjadi sasaran kampanye.

"Misalnya suatu hari seorang caleglah dari satu partai atau struktur partai dan juga relawan itu berapa ratus rumah berapaan RT gitu target itu sudah mulai kami petakan juga gitu ya dan bagaimana kami melakukan pembagian jangan sampai misalkan disatukan daerah ya akhirnya overlaping," ungkapnya.

Politikus PPP ini juga mengungkap beberapa daerah yang akan menjadi sasaran 'perang total'. Diantaranya adalah daerah-daerah yang pada Pilpres 2014 Jokowi kalah telak atau unggul tipis dari lawannya terdahulu yakni Prabowo-Hatta.

"Ya tentu di daerah dimana terutama Pak Jokowi Pak Jokowi dulu kalah. Itu satu dulu kalau itungannya provinsi. Kemudian yang kedua di daerah kalau pun Pak Jokowi Pak JK dulu menang itu tingkat selisih kemenangannya tidak banyak," ujarnya.

Arsul juga mengungkap alasan mengapa menggunakan sebutan 'perang total'. Kata dia, semua itu hanya istilah untuk membuat kinerja TKN semakin maksimal.

"Itu untuk kita bisa kerja total dan kerja keras dan Tak berleha-leha lagi itu maknanya di situ. itu tadi intensifnya dan sinerginya ya," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua TKN yang juga merangkap sebagai Ketua Harian TKN Moeldoko menyampaikan, saat ini strategi yang digunakan pihaknya diistilahkan dengan perang total.

"Strategi, saat ini kita menyebutnya dengan istilah perang total. Di mana hal-hal yang kita kenali adalah menentukan center of gravity dari sebuah pertempuran itu. Kita sudah memiliki center of gravity itu, sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali center of gravity itu," ucap Moeldoko di Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019.

(Source: merdeka.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »