Mahfud MD: Hoaks Dibuat untuk Mengacaukan Pemilu

Mahfud MD: Hoaks Dibuat untuk Mengacaukan Pemilu
BENTENGSUMBAR. COM - Kabar bohong atau hoaks beredar cukup masif di media sosial (Medsos), dengan tujuan untuk mengacaukan Pemilu. Mirisnya, banyak rakyat yang langsung percaya tanpa perlu menganalisa kebenarannya lebih dulu.

Menurut Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD, hoaks dibuat oleh pihak ketiga menjelang pesta demokrasi digelar. Tentu saja ini sangat merugikan, karena bisa memecah belah bangsa di tengah euforia Pemilu.

"Hoaks masih berkembang. Itu saya rasa untuk menggagalkan Pemilu, karena sudah tahu salah masih diproduksi secara terus menerus. Hoaks pengacau Pemilu!" tegas Mahfud di sela acara Jelajah Kebangsaan di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis, 21 Februari 2019.

Misalnya, Mahfud menyontohkan, kabar soal Cawapres urut 01, KH Ma'ruf Amin akan diganti dengan mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Itu hoaks! Sebab hal itu tidak mungkin karena ada UU yang melarang," tegas mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Dalam Undang-Undang (UU) Pemilu yang dimaksud Mahfud, menyebut bahwa Capres-Cawapres tidak boleh mengundurkan diri. "Bila itu terjadi didenda Rp 5 miliar dan penjara 5 tahun," katanya.

Untuk itu, Mahfud mengimbau agar masyarakat waspada, dan harus bisa menangkal peredaran hoaks ini. Karena itu Gerakan Jelajah Kebangsaan digagas. "Gerakan ini berangkat dari kesadaran akan pentingnya demokrasi," ucap pria asal Madura ini.

Kembali Mahfud menegaskan, Pemilu adalah wujud nyata dari pesta demokrasi. "Biasanya pesta itu menyenangkan, silahkan pilih Caleg mana yang sesuai dengan hati. Pada dasarnya Pemilu untuk memilih pemimpin bersama, jauhi hoaks, hindari golput," tandasnya.

Sekadar informasi, di acara Jelajah Kebangsaan ini, selain Mahfud MD, juga hadir tokoh nasional seperti istri mediang Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), Sinta Nuriyah Wahid; Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar; Alissa Wahid; Abdul Ala; dan Wagub Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.

Manajer Humas Daop 8 Surabaya, Suprapto selaku tuan rumah mengatakan, kegiatan ini dikemas dalam format dialog antara para tokoh nasional yang hadir dengan para peserta seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, seniman, budayawan, akademisi, dan lainnya. "Tema yang diangkat adalah Mengokohkan Kebangsaan: Meneladani Patriotisme Arek Surabaya Bagi Indonesia Emas 2045," kata Suprapto.

Dengan kegiatan ini, lanjutnya, diharapkan bisa lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. "Serta menyebarluaskan semangat positif kebangsaan Indonesia melalui jalur kereta api," tandasnya.

(Source: merdeka.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »