Kelompok Teroris Bajak Bus di Bandara Makassar

Kelompok Teroris Bajak Bus di Bandara Makassar
BENTENGSUMBAR. COM - Kelompok teroris bersenjata membajak sebuah bus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Hal tersebut merupakan latihan simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) pertama dari enam latihan PKD yang rencananya akan digelar oleh Angkasa Pura I di Tahun 2019.

Latihan yang dimaksudkan untuk melatih dan menguji kemampuan personel ketika terjadi keadaan darurat. Simulasi digelar di terminal Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu, 13 Maret 2019 sore hingga malam.

"Pelaksanaan rangkaian latihan PKD ini dilakukan pada sore hingga malam hari guna melatih kesigapan para personel serta kesiapan peralatan pendukung, mengingat kejadian darurat dapat terjadi kapanpun,” jelas Direktur Operasi PT Angkasa Pura I (Persero) Wendo Asrul Rose.

Dalam kegiatan ini, fungsi koordinasi, komunikasi, komando, serta sinkronisasi antar unit dan instansi akan dilatih dan diuji sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.

Latihan PKD ini terdiri dari tiga rangkaian kegiatan simulasi, yaitu latihan terkait penanganan ancaman keamanan bandara (aviation security exercise), latihan terkait penanganan kebakaran gedung (fire building exercise), dan latihan terkait penanganan kecelakaan pesawat udara (aircraft accident exercise).

Dalam fire building exercise, dilakukan simulasi kebakaran di Hotel Ibis Budget Bandara Sultan Hasanuddin yang berasal dari lantai satu.

Sedangkan dalam aircraft accident exercise, disimulasikan pesawat Samalona Air mengalami pecah main wheel kiri sesaat sebelum lepas landas sehingga pilot memutuskan untuk membatalkan lepas landas (abort take off), namun pesawat mengalami swing ke kiri hingga menabrak pagar perimeter Bandara dan kemudian terbakar.

Digambarkan bahwa dari total 219 penumpang/passenger on board, kecelakaan tersebut mengakibatkan 164 orang mengalami luka-luka dan 55 lainnya meninggal.

Penanganan terhadap kejadian ini dilakukan sesuai dengan Airport Emergency Plan (AEP) bandara.

"Suasana simulasi dirancang sedemikian rupa seperti kondisi nyata, dimana korban jiwa, korban luka, api, dan semua kondisi darurat yang terjadi ditangani sesuai dengan pedoman yang tertuang di dalam AEP Bandara Sultan Hasanuddin Makassar," imbuh Wendo.

Tak hanya menguji penanganan saat kejadian darurat, latihan PKD ini juga melatih penanganan pasca kejadian, misalnya penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters dan meeters serta penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling.

Sebagai Bandara pusat transit, bisnis, dan logistik untuk wilayah timur Indonesia, Sultan Hasanuddin senantiasa memastikan dan menjaga kualitas pada seluruh sektor layanan yang mendukung operasional Bandara sebagaimana prinsip 3S & 1C, yakni Safety, Security, Service, dan Compliance.

"Aspek keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama karena terkait dengan keselamatan jiwa manusia. Untuk itulah latihan semacam ini dilakukan," terang Wendo.

Sebagai informasi, setiap dua tahun sekali, setiap bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I akan melaksanakan latihan PKD.

PKD ke-102 di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ini merupakan PKD pertama di Tahun 2019, lalu berikutnya akan digelar di Bandara Internasional Lombok, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Frans Kaisiepo Biak, serta terakhir di Bandara Pattimura Ambon pada Bulan Oktober mendatang.

(Source: okezone.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »