Kubu Jokowi Sebut Kampanye Hitam Hanya Dilakukan Orang Tidak Berprestasi

Kubu Jokowi Sebut Kampanye Hitam Hanya Dilakukan Orang Tidak Berprestasi
BENTENGSUMBAR. COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) Budiman Soejatmiko menilai kampanye hitam yang dilakukan ibu-ibu di Karawang, Jawa Barat hanya dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai prestasi.

"Kampanye hitam itu, hanya dilakukan oleh mereka yang tidak punya prestasi," "ujar Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, saat menjadi pembicara talkshow 'Smart Millennials For NKRI' yang digelar Komunitas Srikandi Indonesia (KSI) menggelar di Aston Hotel Solo, Kamis, 28 Februari 2019 malam.

Sebelumnya, baru-baru ini beredar video di media sosial sejumlah ibu-ibu menyebarkan kabar tak akan ada lagi azan sampai legalnya pernikahan sesama jenis jika Jokowi terpilih di Pilpres. Polisi bergerak cepat dan menangkap tiga ibu-ibu terkait video tersebut di Karawang, Jawa Barat.

Sementara itu saat berbicara di depan ratusan kaum milenial, aktivis 98 itu juga menyinggung soal perannya dalam menggulingkan Orde Baru Era Presiden Soeharto yang berkuasa 32 tahun.

"Saya ikut mengacak-acak Orde Baru. Karena saat itu manusia harus bebas, jangan di bawah bayang-bayang ketakutan," katanya.

Budiman mengemukakan, kemunculan Jokowi dalam konstelasi politik nasional sejak 2014 lalu, adalah bentuk do braking. Jokowi, lanjut dia, mengawali dari nol, sehingga memberikan hal yang baru.

"Karena sekarang era disruption, maka imajinasilah yang akan menentukan," ujarnya.

Selain Budiman dalam kegiatan tersebut juga menghadirkan penulis sekaligus enterpreneur, Zarry Hendrik. Sedikitnya 600 milenial atau pemilih pemula se Kota Solo hadir dalam acara tersebut. Diharapkan dengan adanya seminar ini bisa menghapus sikap skeptis milenial terhadap dunia politik.

Ketua KSI Jokowi Solo, Yanti Rukmana menyampaikan, selama ini anak muda atau kaum milenial mempunyai sikap skeptis terhadap politik. Dengan adanya seminar ini, para generasi muda diharapkan bisa mengerti bahkan mau terjun ke dunia politik.

"Kami berharap setelah mengikuti seminar ini milenial semakin mengerti mengenai politik dan tidak skeptis lagi dengan politik," terang Yanti.

Yanti menambahkan, sikap skeptis milenial terhadap politik sangat tidak baik terhadap masa depan bangsa. Mengingat, nantinya para milenial itu adalah para pemimpin bangsa. Maka dari itu, sebisanya sikap skeptis harus dihapus dan berganti dengan harapan.

(Source: merdeka.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »