Sampel C1 Versi UKRI dari Daerah Kantong Suara Prabowo-Sandi

Sampel C1 Versi UKRI dari Daerah Kantong Suara Prabowo-Sandi
BENTENGSUMBAR.COM - Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiag Uno memperoleh 62,20 persen suara Pilpres 2019, versi penghitungan Lembaga Afiliasi Pengetahuan Ilmu dan Teknologi, Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (Lapitek UKRI).

Direktur Lapitek UKRI, Rohmanizar Setiadi, mengakui bahwa penghitungan tersebut berdasarkan formulir C1 plano dari berbagai daerah dengan prioritas Jawa Barat. Seperti disebutkan dalam hasil quick count sejumlah lembaga survei kredibel, Provinsi Jawa Barat adalah salah satu kantong suara pasangan Prabowo-Sandi.

Diungkapkan Rohmanizar, sampel penghitungan suara berdasarkan formulir C1 plano dari 8.000 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia. Namun, saat ditanya sampel paling banyak dari wilayah mana, Rohmanizar mengaku memprioritaskan sampel formulir C1 plano dari Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, serta wilayah Sumatera.

“Kami prioritas Jawa Barat. Dari awal kami survei sudah tentukan titik. Kami mulai survei elektabilitas survei exit poll kami mulai Jabar, Banten, DKI. Jawa Tengah, dan Jawa Timur terakhir,” imbuhnya sembari menekankan penentuan sampel TPS itu menggunakan metode acak.

Menurut Rohmanizar, hasil survei terakhirnya memperlihatkan pasangan Prabowo-Sandi unggul dengan perolehan 62,20 persen suara atas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin yang mendapat 35,90 persen. Sementara suara tidak sah mencapai 1,9 persen. Margin error 2,46 persen. Tingkat kepercayaan sekitar 95 persen.

“Kami sebenarnya tidak bicara masalah menang kalah, tapi harapan pada sosok pimpinan nasional. Kami tidak berkait pada masalah politis. Kami dari akademisi, dari kajian, kami mau lihat seperti apa harapan publik soal pimpinan ke depan,” kata Rohmanizar seusai mempresentasikan hasil surveinya di Bandung, Kamis, 25 April 2019.

Survei memperlihatkan harapan masyarakat soal calon pemimpin Indonesia ke depan yang cukup beragam. “Sebanyak 11 provinsi itu berharap Pak Jokowi menjadi pimpinan nasional dan sisanya 23 provinsi berharap sosok baru untuk memimpin ke depan. Angkanya pun cukup unik, ada yang njomplang cukup jauh, atau rapat. Perbedaan ini jadi temuan yang kami dapatkan,” imbuh Rohmanizar.

Penentuan jumlah sampel ini menjadi yang terbesar dibandingkan dengan lembaga survei lain yang melakukan quick count pasca pemungutan suara tanggal 17 April 2019 lalu. Rata-rata lembaga survei lain menggunakan sekitar 2.000 TPS sebagai sampelnya.

(Source: BeritaSatu.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »