Dibubarkan Paksa, Ternyata Ini Tujuan Demo Mahasiswa Papua di Bali

Dibubarkan Paksa, Ternyata Ini Tujuan Demo Mahasiswa Papua di Bali
BENTENGSUMBAR.COM - Aksi demo mahasiswa Papua di Bali sempat dihadang dan dibubarkan paksa oleh pecalang Desa Adat Tanjung Bungkak bersama polisi, Sabtu, 7 Juli 2019.

Meski sempat terjadi kericuhan dan dibubarkan paksa, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bali tetap bersikukuh melakukan aksi demonstrasi di parkiran timur, Lapangan Renon, Denpasar.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 09.30 pagi ini awalnya akan digelar di depan Konsulat Jenderal Amerika di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.

Namun, aksi mereka terpaksa hanya dilakukan di parkiran timur Lapangan Renon. Demonstrasi ini sendiri bertujuan untuk memperingati Peristiwa Biak Berdarah.

Peristiwa Biak Berdarah terjadi pada 6 Juli 1998 di Kota Biak, Papua.

Koordinator Aksi, Yesaya menuturkan bahwa dalam peristiwa berdarah itu, aparat melakukan aksi berlebihan saat ratusan masyarakat mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Akibatnya 8 orang dinyatakan tewas, 8 orang dinyatakan hilang dan 4 orang lainnya mengalami luka berat, 33 orang ditahan sewenang wenang.

Selain itu, kata dia, sebanyak 150 orang mengalami penyiksaan dan 32 mayat misterius ditemukan terdampar di perairan Papua New Guinewa.

“Hari ini genap 21 tahun berlalu tanpa proses penyelesaian kasus dan pembiaran terhadap aparat negara sebagai pelaku pembantaian tersebut,” kata Yesasa usai aksi.

Menurutnya, tindakan memelihara dan melindungi pelaku pelanggaran HAM justru melanggengi kepentingan akses eksploitasi sumber daya alam.

Masifnya perampasan tanah-tanah adat disertai masifnya aksi penangkapan terhadap aktivis Papua.

“Militer di bawah kontrol negara juga terus melakukan pelanggaran HAM, hingga pembunuhan,” tudingnya.

Aksi demonstrasi yang melibatkan lebih dari 40 orang mahasiswa Papua ini mendapatkan penjagaan ketat dari aparat kepolisian.

Kabagops Polresta Denpasar Kompol Nyoman Gatra menuturkan, aksi demonstrasi ini telah diiberitahukan kepada aparat kepolisian lewat surat yang dikirim sebelum aksi.

“Di surat pemberitahuannya ada 40 orang tetapi yang datang lebih. Kami sebagai aparat mengimbau agar mereka ini di Bali ikut menjaga kondisi, apalagi Bali adalah daerah tujuan pariwisata dunia,” paparnya.

(Source: pojoksatu.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »