BENTENGSUMBAR.COM - Peneliti LIPI Syamsuddin Haris menyebut bahwa alotnya proses pengisian kursi wakil gubernur DKI dikarenakan adanya niatan tak baik dari partai politik khususnya Gerindra. Faktor lainnya, juga karena adanya indikasi politik transaksional dalam pengisian kursi nomor dua di DKI itu.
Terkait tudingan Syamsuddin, Gerindra membantah. Wakil Ketua DPD DKI Partai Gerindra, Syarif, menyebut bahwa Gerindra justru merupakan partai yang paling niat menempatkan kader PKS menempati kursi peninggalan Sandiaga Uno tersebut.
"Statement saya sama kaya yang lain kalau ditanya, Syamsuddin Haris itu ketinggalan kereta, ketinggalan informasi. Bagaimana mungkin dibilang enggak punya niat, molor, dia enggak tau dinamika di dalam kemudian enggak tau hasil terakhir yang sudah bisa banyak dibaca di media," kata Syarif saat dihubungi kumparan, Minggu, 21 Juli 2019.
Ia menyebut komitmen Gerindra sudah sangat jelas terlihat dengan mengajukan dua nama kandidat dari PKS kepada Anies Baswedan selaku Gubernur di awal tahun. Ia menyebut, saat ini masalah wagub bukan lagi hanya tugas Gerindra, tetapi semua fraksi partai politik di DPRD, sebab prosesnya saat ini ada di sana.
"Sejak akhir Januari kita sudah selesai, sudah serahkan dua nama kepada gubernur. Kan itu bukan ranahnya Gerindra lagi, itu ranahnya di DPRD. Fakta sebenarnya sejak akhir februari kita serahkan dua nama kemudian di DPRD sedang dibahas," ungkapnya.
Terkait indikasi politik transaksional, Syarif tak ingin menanggapi lebih jauh. Ia menyebut pandangan itu tak penting dan jauh dari fakta di lapangan. Jika pun benar, ia meminta Syamsuddin menyertakan bukti.
Wasekjen Gerindra, Andre Rosiade, menyampakan hal serupa. Menurutnya, bola panas saat ini ada di ranah DPRD DKI. Ia pun kembali menegaskan bahwa Gerindra berkomitmen mengamankan dua nama calon dari PKS tersebut sebagai kandidat pengisi kursi Wagub DKI.
"Kemarin kan pemilu, setelah pemilu kan prosesnya berjalan ya. Yang jelas DPP Gerindra, DPD Gerindra DKI punya komitmen lah mengamankan dua nama ini. Tapi kalau partai lain menolak kami enggak punya ini lah, enggak punya prevensi ngelobi partai lain," ungkapnya kepada kumparan.
Syarif dan Andre juga menyebut proses pencalonan masih berjalan. Meski banyak diterpa dinamika, Syarif menegaskan bahwa hubungan Gerindra dan PKS saat ini baik-baik saja.
"Bagus, bagus, selalu berkomunikasi apalagi program-program yang berkaitan dengan gubernur ya, dengan yang jadi kerjaan pak Anies Baswedan kita masih solid dengan PKS," pungkas Syarif.
(Source: kumparan.com)
Terkait tudingan Syamsuddin, Gerindra membantah. Wakil Ketua DPD DKI Partai Gerindra, Syarif, menyebut bahwa Gerindra justru merupakan partai yang paling niat menempatkan kader PKS menempati kursi peninggalan Sandiaga Uno tersebut.
"Statement saya sama kaya yang lain kalau ditanya, Syamsuddin Haris itu ketinggalan kereta, ketinggalan informasi. Bagaimana mungkin dibilang enggak punya niat, molor, dia enggak tau dinamika di dalam kemudian enggak tau hasil terakhir yang sudah bisa banyak dibaca di media," kata Syarif saat dihubungi kumparan, Minggu, 21 Juli 2019.
Ia menyebut komitmen Gerindra sudah sangat jelas terlihat dengan mengajukan dua nama kandidat dari PKS kepada Anies Baswedan selaku Gubernur di awal tahun. Ia menyebut, saat ini masalah wagub bukan lagi hanya tugas Gerindra, tetapi semua fraksi partai politik di DPRD, sebab prosesnya saat ini ada di sana.
"Sejak akhir Januari kita sudah selesai, sudah serahkan dua nama kepada gubernur. Kan itu bukan ranahnya Gerindra lagi, itu ranahnya di DPRD. Fakta sebenarnya sejak akhir februari kita serahkan dua nama kemudian di DPRD sedang dibahas," ungkapnya.
Terkait indikasi politik transaksional, Syarif tak ingin menanggapi lebih jauh. Ia menyebut pandangan itu tak penting dan jauh dari fakta di lapangan. Jika pun benar, ia meminta Syamsuddin menyertakan bukti.
Wasekjen Gerindra, Andre Rosiade, menyampakan hal serupa. Menurutnya, bola panas saat ini ada di ranah DPRD DKI. Ia pun kembali menegaskan bahwa Gerindra berkomitmen mengamankan dua nama calon dari PKS tersebut sebagai kandidat pengisi kursi Wagub DKI.
"Kemarin kan pemilu, setelah pemilu kan prosesnya berjalan ya. Yang jelas DPP Gerindra, DPD Gerindra DKI punya komitmen lah mengamankan dua nama ini. Tapi kalau partai lain menolak kami enggak punya ini lah, enggak punya prevensi ngelobi partai lain," ungkapnya kepada kumparan.
Syarif dan Andre juga menyebut proses pencalonan masih berjalan. Meski banyak diterpa dinamika, Syarif menegaskan bahwa hubungan Gerindra dan PKS saat ini baik-baik saja.
"Bagus, bagus, selalu berkomunikasi apalagi program-program yang berkaitan dengan gubernur ya, dengan yang jadi kerjaan pak Anies Baswedan kita masih solid dengan PKS," pungkas Syarif.
(Source: kumparan.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »