BENTENGSUMBAR.COM - Polri telah mengetahui oknum asing yang mengkondisikan Papua yang tadinya kondusif menjadi sangat mengkhawatirkan.
Namun, Polri belum dapat membuka siapa oknum asing tersebut lantaran masih terus didalami oleh beberapa lembaga dan kementrian terkait.
Begitu yang disampaikan oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri Irjen Mohammad Iqbal di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin, 2 September 2019.
"Kami sedang melakukan pendalaman, pendalaman itu bukan hanya kepolisian. Kepolisian tidak optimal melakukan pendalaman, ada seperti Kemenlu, BIN, dan instansi dan lembaga terkait," terang Iqbal.
Ditegaskan, masyarakat asli Papua yang ikut-ikut dalam rusuh beberapa minggu terakhir mungkin tidak mengetahui adanya pengkondisian alias setting yang dilakukan oleh pihak luar.
"Kita sudah petakan itu, orang-orangnya sudah kita petakan. Tunggu saja kita sedang bekerja untuk hal itu," tekan Iqbal.
Dari informasi yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, hari ini telah dilakukan pendeportasian empat orang WNA dari Australia yang diduga kuat mengikuti aksi demonstrasi di kantor Walikota Sorong pada 27 Agustus 2019 lalu. Dalam aksi yang berujung ricuh itu massa menuntut Papua merdeka.
Adapun empat WNA tersebut yakni Baxter Tom (37), Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31) dan Cobbold Ruth Irene (25). Keempatnya telah dideportasi melalui Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong dengan menggunakan pesawat Batik Air ID 6197.
(Source: rmol.id)
Namun, Polri belum dapat membuka siapa oknum asing tersebut lantaran masih terus didalami oleh beberapa lembaga dan kementrian terkait.
Begitu yang disampaikan oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri Irjen Mohammad Iqbal di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin, 2 September 2019.
"Kami sedang melakukan pendalaman, pendalaman itu bukan hanya kepolisian. Kepolisian tidak optimal melakukan pendalaman, ada seperti Kemenlu, BIN, dan instansi dan lembaga terkait," terang Iqbal.
Ditegaskan, masyarakat asli Papua yang ikut-ikut dalam rusuh beberapa minggu terakhir mungkin tidak mengetahui adanya pengkondisian alias setting yang dilakukan oleh pihak luar.
"Kita sudah petakan itu, orang-orangnya sudah kita petakan. Tunggu saja kita sedang bekerja untuk hal itu," tekan Iqbal.
Dari informasi yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, hari ini telah dilakukan pendeportasian empat orang WNA dari Australia yang diduga kuat mengikuti aksi demonstrasi di kantor Walikota Sorong pada 27 Agustus 2019 lalu. Dalam aksi yang berujung ricuh itu massa menuntut Papua merdeka.
Adapun empat WNA tersebut yakni Baxter Tom (37), Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31) dan Cobbold Ruth Irene (25). Keempatnya telah dideportasi melalui Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong dengan menggunakan pesawat Batik Air ID 6197.
(Source: rmol.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »