Ranitidin, Obat Asam Lambung yang Diduga Picu Kanker

Ranitidin, Obat Asam Lambung yang Diduga Picu Kanker
BENTENGSUMBAR.COM - Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) telah meminta perusahaan farmasi untuk menghentikan dan menarik obat Ranitidin karena mengandung N-Nitrosodimethylamine atau NDMA.

NDMA merupakan zat yang sebenarnya tidak berbahaya jika dikonsumsi sesuai ambang batas. Namun BPOM menemukan pencemaran di atas ambang batas yang menyebabkan NDMA bersifat karsinogenik atau memicu kanker.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Ari Fahrial menjelaskan bahwa sesungguhnya kandungan di dalam sebuah obat harusnya bersifat aman. Namun temuan dari BPOM atas Ranitidin telah mengindikasikan ada kandungan karsinogen yang levelnya tidak bisa ditolerir.

"Contohnya depan mata sebenarnya rokok itu karsinogen. Tapi orang sudah tahu karsinogen masih juga menghisap rokok. Tapi prinsipnya temuan BPOM dalam bentuk obat yang kita konsumsi itu (Ranitidin) memang harus disikapi masyarakat," kata Ari kepada CNN Indonesia TV, 8 Oktober 2019.

Dari segi kegunaan, kata Ari, Ranitidin sebenarnya tak melulu manjur mengatasi problem lambung. Ia menyebut Ranitidin hanya bertugas untuk menekan angka produksi asam lambung.

"Sementara itu lambung itu mempunya tiga varietal. Ranitidine hanya bisa memblok satu varietal saja. Ada obat lain yang bisa menghambat tiga blok sekaligus," jelas dia.

(Source: cnnindonesia.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »