Jadi Narasumber Sosialisasi Seni Tradisional, Irwan Basir Obati Kerinduan Warga Pasar Ambacang

Jadi Narasumber Sosialisasi Seni Tradisional,  Irwan Basir Obati Kerinduan Warga Pasar Ambacang
BENTENGSUMBAR. COM - Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial (Bajamsos)  Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat,  Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH,  MM., diundang sebagai narasumber Sosialisasi Seni Tradisional Tingkat Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang,  Selasa,  10 Desember 2019.

Kedatangan Irwan Basir pada acara tersebut disambut oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang,  Arfian,  Camat Kuranji Eka Putra Buchari,  Lurah Pasar Ambacang Dali Usman, LMPK Pasar Ambacang Syahrul dan segenap tokoh masyarakat setempat.

Sebagai narasumber pada kegiatan tersebut, Irwan Basir Datuk Rajo Alam mampu mengobati kerinduan warga terhadap sosoknya yang selama ini dikenal sebagai tokoh dan dekat dengan semua kalangan.

Apatah lagi,  kini Irwan Basir hadir di tengah-tengah mereka di sela kesibukan sebagai pejabat teras di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat.

"Kami sudah lama menanti kedatangan Pak Datuk.  Sudah lama kita tak berjumpa,  kini Pak Datuk hadir sebagai narasumber kegiatan kami," ujar Martias Sarjani,  salah seorang pengurus LPMK Pasar Ambacang.

Martias berharap,  Irwan Basir Datuk Rajo Alam memberikan pencerahan terkait kearifan lokal dalam mengentaskan permasalahan sosial di tengah-tengah masyarakat.

"Banyak generasi milenial yang tak lagi mengenali seni budaya nenek moyang mereka,  sehingga mereka tercerabut dari identitas mereka sebagai anak Minangkabau.  Kita harap,  Pak Datuk dapat memberikan pencerahan," tukuknya.

Jadi Narasumber Sosialisasi Seni Tradisional,  Irwan Basir Obati Kerinduan Warga Pasar Ambacang
Irwan Basir Datuk Rajo Alam,  SH,  MM (kanan) salam kompak bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang,  Arfian. 
Sesuai dengan permintaan panitia,  pada kesempatan itu Irwan Basir Datuk Rajo Alam memaparkan bagaimana cara mengelola kearifan lokal untuk mengatasi permasalahan sosial kemasyaratan.

Menurutnya,  generasi muda atau milenial harus diperkenalkan dengan seni dan budaya lokal warisan nenek moyang mereka,  seperti Silek Pauh sebagai ilmu beladiri yang mematikan dan telah mendunia,  randai,  sepak rago,  tari rantak kudo dan lain sebagainya.

"Jika generasi muda kita diperkenalkan dengan warisan leluhur ini,  maka mereka akan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.  Maka, persoalan sosial kemasyarakatan yang saat ini kita hadapi,  akan selesai dengan sendirinya.  Kenapa?  Karena kearifan lokal di tengah-tengah masyarakat sudah diaktifkan," terangnya.

Menurutnya,  dengan kondisi milenial sekarang,  potensi-potensi kearifan lokal dibangkitkan untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.

"Dengan adanya kegiatan semacam ini,  terbangun dengan sendiri potensi yang ada.  Baik dalam sasaran penerima program kearifan lokal yang bermuara pada ketahanan masyarakat," urainya.

Tentu perananan ninik mamak,  tokoh masyarakat,  tokoh pemuda, dan bundo kanduang di tingkat keluarahan bisa membuat pemetaan masing-masing titik lokasi terhadap permasalahan sosial yang ada, jelasnya.

"Dengan adanya urutan aktivitas berbalik ke nagari,  kita hidupkan pranata sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat.  Mengaktifkan pemuda lingkungan untuk mengawasi lingkungan mereka terhadap bahaya narkoba,  penyakit masyarakat,  LGBT dan lain sebagainya," tukuk Ketua MPA KAN Pauh IX ini.

(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »