Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye mempertanyakan siapa orang-orang yang memperbolehkan mereka berjualan di kawasan Jalan Sandang Pangan.
"Kenapa selama ini mereka bisa jualan disana. Orang-orang yang membuat mereka bisa jualan disana harus juga dibuka ke publik," ujarnya kepada BentengSumbar.com, Sabtu malam, 28 Desember 2019.
Pria yang akrab disapa Aye ini mengatakan, mereka yang tergusur pasti tahu siapa pelakunya. Ia meminta agar PKL buka-bukaan, sehingga tidak menjadi korban.
"Saya yakin mereka yang tergusur pasti tahu siapa pelakunya. Mari kita buka-bukaan. Jangan hanya pedagang yang jadi korban," tukuknya.
Aye mengingatkan, Dinas Perdagangan jangan asal menggusur saja, tetapi harus mencarikan solusi terbaik bagi PKL. Pasalnya, kata Aye, PKL juga butuh tempat berjualan yang layak dan nyaman.
"Kita juga harus mencarikan solusi untuk mereka. Karena mereka juga butuh tempat berjualan yang layak dan nyaman," tegas Bendahara DPC Partai Gerindra Kota Padang ini.
Sebelumnya diberitakan, Ikatan Pedagang Kecil (IPK) menolak penggusuran Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di jalan Sandang Pangan. Hal itu disampaikan Haji Ramli usai rapat dengan PKL jalan Sandang Pangan Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Kamis, 26 Desember 2019.
"Tadi siang ada penggusuran yang dilakukan tanpa pemberitahuan kepada pedagang. Biasanya kan ada pemberitahuan, ini tidak," cakap Haji Ramli.
Dikatakan Haji Ramli, dirinya selaku Ketua IPK tetap mempertahankan PKL yang berjualan di jalan Sandang Pangan tanpa membeda-bedakan siapa pun yang berjualan.
"Tadi itu ada yang dikatakan boleh berjualan, ada yang harus dikosongkan. Ini kan namanya mulai memecah belah kami," katanya.
(ads/by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
