BENTENGSUMBAR.COM - Kinerja 100 hari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (wapres) Ma'ruf Amin dapat dikatakan berhasil. Walau keberhasilan suatu pemerintahan tentu tidak mengacu pada 100 hari pertama kerja.
Demikian disampaikan pengamat politik, sosial, dan kemasyarakatan John N Palinggi dalam keterangannya, Kamis, 30 Januari 2020.
Menurut John, pemerintah banyak membuat program-program strategis yang diputuskan bersama DPR. Selain itu, ide dan gagasan lainnya yang bermuara pada kemajuan bangsa dan bertujuan meningkatkan kemakmuran di segala bidang, telah memberi nilai tambah yang positif.
“Saya salut, menghormati, menghargai, sekaligus bangga bila mencermati langkah-langkah Presiden Jokowi selama 100 hari kepemimpinannya. Berbeda dengan 5 tahun lalu, di mana kerjanya 100%, sekarang sepertinya kekuatan kerja dan tataran konsep Pak Presiden mencapai 300%,” kata John.
Menurut John, Jokowi dan Ma'ruf serta jajaran Kabinet Indonesia Maju memang masih disibukkan dengan konsep-konsep untuk meletakkan dasar-dasar kebijakan yang harus dilaksanakan sampai 5 tahun mendatang. John menyatakan, persiapan itu sangat tepat.
Di sisi lain, John menuturkan, komitmen Jokowi dalam hal penyerapan tenaga kerja juga sepatutnya diapresiasi. Konsep itu, lanjut John, pernah dijalankan oleh Tiongkok di awal-awal membuka diri dengan prinsip, berapa pun anggaran yang dikeluarkan harus mampu menambah tenaga kerja.
John menambahkan, Jokowi menerapkannya dalam bentuk reformasi regulasi melalui omnibus law cipta lapangan kerja dan perpajakan. Jon pun menyoroti pernyataan Jokowi yang telah mengetahui kelompok penggarong uang negara lewat mafia minyak dan gas (migas).
“Dengan segala kerendahan hatinya, saya lihat, Pak Presiden Jokowi sangat berharap si mafia minyak ini betul-betul bisa bertobat. Tapi kalaupun tidak bisa, pasti dengan terpaksa akan diambil tindakan hukum tegas,” ucap John.
Menurut John. banyak cara agar seseorang dapat menjadi kaya raya. Tidak harus dengan merampok uang rakyat. John pun menyatakan, Jokowi mempunyai keinginan kuat agar orang-orang yang selama ini gemar korupsi untuk segera berhenti dan sadar diri.
John berharap pejabat negara sebagai pelayan masyarakat agar tidak sombong. Pejabat semestinya rajin turun kebawah, mendengar keluhan masyarakat dan memperjuangkannya lewat mekanisme yang ada. “Banyak pejabat di negeri ini kesannya lebih hebat dari raja dan kaisar. Susah ditemui,” tukas John.
John menambahkan, Jokowi kerap mengingatkan bahwa tugas utama pejabat negara yaitu melayani rakyat. “Ini negara demokrasi, tapi seringkali produk-produk hukum yang dikeluarkan terkesan seperti negara diktator. Indikatornya, kemacetan di Jakarta yang tidak bisa diatasi,” kata John.
“Mari kita dukung tugas dan kerja berat yang dilakukan Pak Presiden, Wakil Presiden, dan kabinetnya. Jangan justru diobok-obok dengan hal-hal yang tidak perlu. Mari kita doakan Presiden dan Wapres agar selalu sehat mengemban amanah rakyat," pungkas John.
(Source: beritasatu.com)
Demikian disampaikan pengamat politik, sosial, dan kemasyarakatan John N Palinggi dalam keterangannya, Kamis, 30 Januari 2020.
Menurut John, pemerintah banyak membuat program-program strategis yang diputuskan bersama DPR. Selain itu, ide dan gagasan lainnya yang bermuara pada kemajuan bangsa dan bertujuan meningkatkan kemakmuran di segala bidang, telah memberi nilai tambah yang positif.
“Saya salut, menghormati, menghargai, sekaligus bangga bila mencermati langkah-langkah Presiden Jokowi selama 100 hari kepemimpinannya. Berbeda dengan 5 tahun lalu, di mana kerjanya 100%, sekarang sepertinya kekuatan kerja dan tataran konsep Pak Presiden mencapai 300%,” kata John.
Menurut John, Jokowi dan Ma'ruf serta jajaran Kabinet Indonesia Maju memang masih disibukkan dengan konsep-konsep untuk meletakkan dasar-dasar kebijakan yang harus dilaksanakan sampai 5 tahun mendatang. John menyatakan, persiapan itu sangat tepat.
Di sisi lain, John menuturkan, komitmen Jokowi dalam hal penyerapan tenaga kerja juga sepatutnya diapresiasi. Konsep itu, lanjut John, pernah dijalankan oleh Tiongkok di awal-awal membuka diri dengan prinsip, berapa pun anggaran yang dikeluarkan harus mampu menambah tenaga kerja.
John menambahkan, Jokowi menerapkannya dalam bentuk reformasi regulasi melalui omnibus law cipta lapangan kerja dan perpajakan. Jon pun menyoroti pernyataan Jokowi yang telah mengetahui kelompok penggarong uang negara lewat mafia minyak dan gas (migas).
“Dengan segala kerendahan hatinya, saya lihat, Pak Presiden Jokowi sangat berharap si mafia minyak ini betul-betul bisa bertobat. Tapi kalaupun tidak bisa, pasti dengan terpaksa akan diambil tindakan hukum tegas,” ucap John.
Menurut John. banyak cara agar seseorang dapat menjadi kaya raya. Tidak harus dengan merampok uang rakyat. John pun menyatakan, Jokowi mempunyai keinginan kuat agar orang-orang yang selama ini gemar korupsi untuk segera berhenti dan sadar diri.
John berharap pejabat negara sebagai pelayan masyarakat agar tidak sombong. Pejabat semestinya rajin turun kebawah, mendengar keluhan masyarakat dan memperjuangkannya lewat mekanisme yang ada. “Banyak pejabat di negeri ini kesannya lebih hebat dari raja dan kaisar. Susah ditemui,” tukas John.
John menambahkan, Jokowi kerap mengingatkan bahwa tugas utama pejabat negara yaitu melayani rakyat. “Ini negara demokrasi, tapi seringkali produk-produk hukum yang dikeluarkan terkesan seperti negara diktator. Indikatornya, kemacetan di Jakarta yang tidak bisa diatasi,” kata John.
“Mari kita dukung tugas dan kerja berat yang dilakukan Pak Presiden, Wakil Presiden, dan kabinetnya. Jangan justru diobok-obok dengan hal-hal yang tidak perlu. Mari kita doakan Presiden dan Wapres agar selalu sehat mengemban amanah rakyat," pungkas John.
(Source: beritasatu.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »