Rasio Kematian Akibat Covid-19 di Jatim Turun Drastis

BENTENGSUMBAR.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengumumkan peta penyebaran wabah Covid-19. Yang terbaru, ada yang menggantikan orang yang terpapar Covid-19 pada semua kategori.

Angkanya, sebanyak 59 orang dinyatakan positif Covid-19. Delapan dari 59 ini adalah orang yang dinyatakan positif per hari ini, Rabu, 26 Maret 2020 dan berdomisili di Surabaya, Kabupaten Kediri, Sidoarjo, dan Gresik.

Sementara itu, pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) memulihkan bertambah 79 pasien, menjadi 221 orang. Sementara, pada kategori orang dalam pengawasan (ODP) bertambah menjadi 3055 orang.

Semakin banyak jumlah orang yang terpapar, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya telah menerima konfirmasi terkait rumah sakit rujukan. Konfirmasi tersebut datang dari RSU dr. Soewandhie Surabaya dan RS TNI AU di Madiun.

“Ada tambahan dua rumah sakit rujukan Covid-19. Jadi ada 65 rumah sakit rujukan. RS TNI AU di Madiun dan RSU dr. Soewandhie milik Pemkot Surabaya, Kamis, 26 Maret 2020.

Berdasar data tersebut, Khofifah kembali mengimbau masyarakat agar dikembalikan diri. Prioritas kebersihan dan ketahanan tubuh. Penyebab, dirinya tidak dapat memastikan jika tidak ada lagi orang yang terpapar Covid-19.

"Yang aman tinggal di rumah. Tidak keluar rumah. Sampai nanti terkonfirmasi pindah Covid-19 ini sudah berhenti. Saya tidak melihat tidak ada (penularan lagi). Siapa yang tahu penyebarannya berhenti," tutur Khofifah.

Di sisi lain, data tersebut juga merujuk pada pasien yang dinyatakan pulih setelah sebelumnya positif Covid-19. Sebanyak 7 orang yang sempat diterjemahkan di RSU Universitas Airlangga (Unair) dan RSU dr. Saiful Anwar, dinyatakan diselesaikan.

Direktur Utama RSU Saiful Anwar Malang dr. Kohar Hari Santoso menjelaskan, berdasarkan data tersebut, ada penurunan fatality case atau rasio kematian. Penurunannya cukup signifikan.

Yakni, dari 12,5 persen, menjadi hanya 5, 08 persen terhadap 59 pasien yang menyatakan positif tersebut. Pilih, turun itu tren tren penularan Covid-19 yang memilih stagnan atau tetap.

"Jadi, upaya-upaya penyemprotan dan imbauan jarak fisik, dukungan sudah menyediakan angka yang stationer (tidak berubah). Mudah-bisa pertanda baik," kata Kohar.

Hal itu juga terjadi pada tren kematian akibat Covid-19. Kohar mengatakan, korban Covid-19 per hari ini memang bertambah satu orang. Dirinya menghargai hal itu sebagai penurunan karena sebelumnya, Covid-19 pernah menerima korban meninggal hingga 2 orang.

Begitu pula jumlah PDP yang memang ada sejak Rabu lalu, 18 Maret 2020. Terima kasih, jumlah orang yang diumumkan PDP, trennya menurun. "(Angka PDP) memang ada tambahan. Tapi, sudah mulai berkurang. Sudah mulai melandai," ucapnya.

(Sumber: Gatra.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »