Catatan Ascot Amir: Bantuan

INNALILAHI wa inaillahiroji'un. Datang dari Allah kembali kepada Allah. 

Berangkat dari landasan kalimah Allah di atas yang demikian pasti, kita menyadari bahwa kita hidup dalam perantauan, bak kata pepatah-petitih: sejauh- jauh terbangnya bangau, pasti kembali kehabitatnya. 

Dekat..!  Begitu dekat !..tidaklah jauh berbeda dengan kehidupan kita diatas dunia yang fana ini.

Berdasarkan acuan yang demikian kita patut mengintrospeksi diri dan mengucapkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa di era virus corona alias covid-19 bertubi-tubi menyerang siapa saja, tak pandang umur dan usia tetap jadi intaian virus corona.

Alhamdulillah sebahagian kita masih diberikan Tuhan nikmat kesehatan dan kekuatan serta rezeki. 

Lihatlah..! 

Di era corona yang melanda bumi ranah minang saat ini, betapa banyak saudara kita yang kehidupannya lebih mapan meluncurkan dana yang tidak terhitung jumlahnya buat saudara-saudara kita yang terkena wabah virus covid nain tin tersebut. 

Kita salut dan penuh rasa haru dan rasa syukur atas keikhlasan mereka memberikan bantuan untuk sanak saudara kita yang terkena musibah. 

Berdasarkan acuan yang demikian hendaknya kita menghargai apa yang telah mereka perbuat demi kebaikan dan kesehatan kita bersama terutama sekali adalah kesehatan diri kita pribadi dan keluarga. 

Tentu kita semua paham dan tentu sangat paham marilah kita patuhi imbauan yang baik ini, walaupun masih saja kita dengar imbauan itu tidak digubris sama sekali alias dilecehkan dan dimarginalkan.

Prihatin..!!!

Kematian bagaikan film layar terbuka saat ini. Sekali lagi kita cukup prihatin, rasanya pengorbanan para relawan, aparat terkait dalam membantu dan menghadang virus corona akan jadi sia-sia...tak lain tak bukan semua berlatarbelakang dari kelalaian dan ketidakpedulian sebahagian masyarakat kita.

Kenapa..? 

Angka kematian dan terkapar terus bertambah. Wallahu'alam !!! Bukan mustahil...! 

Bantuan itu tidak akan selamanya terus mengalir. Tanpa angkat telur dan ambil muka, didorong rasa kebersamaan dan juga demi kebaikan dan kesehatan kita bersama tidaklah salah kiranya tulisan ini tampil dihadapan sanak saudara, dan maaf beribu maaf, jika kita boleh berandai-andai...andaikan penulis salah atau tidak tepat sasaran mengungkap hal ini, mohon bisa dimaafkan, karena penulis bukanlah pandai dari yang pandai dan bukan pintar dari yang pintar, tidak lain tidak bukan karena : " Almuqminunaichwatu " kita bersaudara...apa salahnya ?

Salam buat semua..semoga kita terhindar dari virus corona yang  sangat berbahaya ini.

Alhamdulillah !  Disisi lain : " Pemerintah dengan segala jajaran terkait telah berusaha dan berbuat tanpa pamrih untuk mereka-mereka yang sangat memerlukannya. 

Tiada gading yang tidak retak, tentu tanpa didustai dan diingkari, kelalaian, keteledoran itu pasti ada.
Marilah kita terima bantuan itu dengan rasa syukur dan istiqfar kehadirat Tuhan  Yang Maha Kuasa. 

Tetesan keringat tidak mereka hiraukan dan mereka malahan tidak peduli dengan semua itu, nyawa pun mereka pertaruhkan buat kita. Corona...Oh corona...pergilah kau kehabitatmu semula...jangan lagi ganggu kami....lihatlah saudara kami telah mengucurkan dana bantuan yang tidak terhingga banyaknya...semua itu adalah akibat yang tidak lain tidak bukan, semua adalah akibat virusmu corona. 

Akhir kata kami semua bersujud syukur dan berdoa..agar engkau cepat tinggalkan kami..!!! Memang kami menyadari bahwa kami juga lalai dan abai terhadap ganasnya seranganmu. Tapi kami juga meyakini seyakin-yakinya bahwa Allah mendengar ratapan dan rintihan hati kami.

Semoga saja. kedatanganmu menjadi hikmah buat kami semua didunia yang fana ini..bahwa dunia ini tidak seindah akhirat yang kekal dan abadi.

Terima kasih bantuannya saudaraku dan juga buat bapak-bapak kami yang telah mengorbankan jiwa dan raga buat keselamatan kami.. Wassalam.

Dari kami "anak bangsa".

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »