BENTENGSUMBAR.COM - Usulan anggota Komisi I DPRD Kota Padang Budi Syahrial yang meminta Pemerintah Kota Padang untuk menyiapkan lahan pemakaman baru untuk mengantisipasi lonjakan korban virus corona atau Covid-19, mendapat kritik keras dari beberapa kalangan.
Salah satunya dari Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Padang Haji Maidestal Hari Mahesa. Mantan anggota DPRD Kota Padang menyampaikan kritiknya kepada Budi Syahrial di berbagai WhatsApp Group.
"Ini anggota dewannya ga pake otak utk mikir kalau ngomong...??? Kok malah minta siapkan lahan Pemukiman Kuburan ??? Apa anda tidak mikir jika ini makin membuat masyarakat resah...???takuttt???
Seburuk apapun kondisi anda harusnya berupaya tenangkan masyarakat bung..!!! Ini malah anda bikin semakin panik rakyat..!!! Kalau pun akan takut atau antisipasi, apakah anda tidak bisa bicara kan didalam rapat saja dgn eksekutif...? Anda panggil wako atau utusan atau dinas terkait, bincangkan, rapat kan, tanya data dan segala macamnya...atau jika anda tdk punya waktu utk rapat, Tulisakan dalam surat , bisa lewat fraksi anda, komisi anda atau ketua dprd anda Bung..!!!
Bukan malah hal ini yg anda BLOW UP dam sampaikan ke media..!!! Malah buat rakyat makin resah bung..!!
Harus nya juga anda berikan ketenangan, bimbingan antisipasi, sosialisasi bgmn agar korban tidak ada, ini malah anda SEAKAN Banyak yg Jadi Korban...!!! Dilain sisi Para Tim Medis, Relawan, Pemerintah, Aparatur keamanan, dan bahkan seluruh profesi, organisasi hingga masyarakat kalangangan terendah berupaya dan berdoa tidak adanya lagi korban dan terus sosialisasi...
Ini malah KUBURAN yg diBLOW UP ke Media Massa...??? Pemikiran apa ini? Sehingga membuat masyarakat jadi panik dan resah..!!! Pengen tenar dgn Statemen bukan ini yg diangkat Bung..!!!
Seperti ndak bisa bicara dgn Eksekutif lewat yg lebih elegan saja.. kenapa harus persiapan lahan kuburan pun disampaikan untuk pemko lewat media..?" demikian kritik keras Maidestal Hari Mahesa yang dikutip BentengSumbar.com dj Group WhatsApp Padang Bicara, Senin, 13 April 2020.
Lantas bagaimana reaksi anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang Budi Syahrial?
Melalui akun facebooknya pada Selasa, 14 April 2020, Budi Syahrial menulis surat terbuka yang khusus ditujukan kepada Haji Maidestal Hari Mahesa.
Berikut isi surat terbuka tersebut:
SURAT TERBUKA UNTUK H Maidestal Hari Mahesa
Saya pribadi berterimakasih atas apresiasi saudara merespon apa yang jadi pendapat pribadi saya tentang perlunya Pemko Padang memikirkan lokasi tempat pemakaman umum baru lewat pemberitaan media online dan adanya respon pro dan kontra soal itu adalah hal yang biasa tanda setiap orang tidak sama pemikirannya.
TPU baru dibutuhkan dgn pertimbangan sbb :
1. Bahwa resiko penularan massif sangat mungkin terjadi karena masyarakat kita masih belum disiplin dalam menerapkan social distancing dan physical distancing dan itu ditandai dengan semakin meningkatnya angka pasien positif covid-19 dari hari ke hari bahkan hari ini telah mencapai 32 orang dengan data 3 meninggal dunia untuk Kota Padang. Sedangkan data Sumbar total perhari ini 48 positif terpapar covid-19 dan 7 meninggal dunia.
2. Bahwa belajar dari kondisi negara maju seperti Italia, Jerman, Inggris, Prancis, Brasil, Amerika yang telat melakukan lockdown ditambah warganya yang kurang disiplin menerapkan social distancing dan physical distancing mengakibatkan timbul RIBUAN korban jiwa dan mereka kesulitan untuk menguburkan jenazah dan mengambil opsi membakar jenazah dan membuat kuburan massal untuk mengatasi masalah yang terjadi.
3. Bahwa kondisi TPU Tunggul Hitam sudah tumpang sari alias kuburan sudah mengalami gali ulang dan di isi kembali yang kuburannya sudah di atas 20 tahun dan TPU anak air yang luasnya 2,7 Hektare juga sudah mulai penuh dan terakhir terjadi penolakan masyarakat ketika warga Lubuk Buaya yang meninggal karena positif covid-19 yang sedianya dikuburkan kesana, sehingga mengakibatkan jenazah korban terpaksa dibawa pulang kampung ke Pasaman yang merupakan kampung pak H Maidesral Hari Mahesa sendiri. Korban adalah istri salah seorang ketua rw di lubuk buaya dan silahkan kontak lurah Lubuk Buaya mengenai kebenaran kasus tersebut.
4. Bahwa dalam menghadapi KLB (Kondisi Luar Biasa), maka pilihan persiapan terbaik adalah dengan siapkan langkah-langkah berdasarkan skenario paling terburuk dengan memperhitungkan atau memperkirakan jika 20% dari penduduk terpapar dan berdasarkan data kematian kasus covid-19, maka Pemko Padang harus mempersiapkan areal pemakaman untuk 8000 orang. Perkalian dari 1.000.000 penduduk, terjangkit 200.000,maka 4 persen kematian mencapai angka 8000 orang.
5. Nabi Muhammad SAW saja memberikan kabar pertakut dan diperintah ALLAH SWT menceritakan tentang neraka dan siksanya agar masyarakat dapat dibentuk menerapkan Islam dan mengimani 6 rukun Iman dan menjalankan 5 rukun Islam sementara kita sama-sama belum pernah melihat neraka tersebut termasuk Nabi Muhammad SAW sebelum Isra' dan Mikraj.
Jadi tidak ada salahnya memberikan kabar pertakut selama itu membentuk masyarakat agar patuh dan menjalankan apa yang diinstruksikan pemerintah demi menghindari resiko terburuk.
MESKIPUN KITA TIDAK BERHARAP KONDISI INI TERJADI, NAMUN DEMIKIAN, PERSIAPAN TPU DENGAN SKENARIO TERBURUK INI HARUS DIPIKIRKAN DAN DICARIKAN JALAN KELUARNYA, JANGAN SUDAH MEREBAK DAN MASSIF KARENA MASYARAKAT KITA KURANG DISIPLIN PHYSICAL DISTANCING KEMUDIAN RIBUT KEMANA WAKIL RAKYAT TIDAK MENYUARAKAN HAL-HAL YANG PERLU DISUARAKAN SEMENTARA SUDAH DIPILIH KONSTITUEN.
SAYA SENYUM SAJA KALAU ADA YANG KOMENTAR MACAM-MACAM KARENA NENURUT SAYA ADALAH HAL YANG LEBIH GILA KALAU KITA YANG DIBERIKAN KARUNIA OLEH ALLAH SWT KEMAMPUAN BERFIKIR DAN DIPERCAYA PEMILIH JUSTRU TIDAK MEMIKIRKAN MENGHADAPI MASALAH DENGAN KESIAPAN MENGATASI KONDISI PALING TERBURUK.
WASSALAM
TTD
BUDI S SH DT RAJO BATUAH
(by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »