SUDAH atau belum, itu lah suara anak-anak disebelah rumah sedang bermain intip-intipan. Mereka gembira nya luar biasa, seringkali mereka tidak menghiraukan entah sudah makan atau belum ?
Wajah mereka terlihat ceria, hembusan nafas kelelahan karena berlari hilir mudik kesana kemari bagaikan suara lokomotif bara api nampak nya tidak lah jadi kepedulian mereka.
Mereka terus berlari dan terus bermain. Akhir dari permainan ini mereka kumpul bersama, bercerita dan bergurau. Entah apa yang mereka perbincangkan, semua pada tertawa.
Ya ! Itu lah alam mereka. Ya ! Itu lah kepandaian mereka untuk menghibur diri bersama-sama. Kita maklum ! Kita paham.
Akan tetapi yang tidak masuk akal dan tidak bisa kita pahami sedikit pun jua adalah keadaan negeri ini yang membingungkan kita semua, para napi dibebaskan demi kebaikan dan kesehatan untuk mereka, asimilasi nama nya. Akan tetapi setelah keluar dari penjara dan menghirup udara bebas, ternyata bukan mereka sadar untuk berbuat kebajikan malahan berbuat sebaliknya, kejahatan dengan menggunakan tangan besi kembali mereka lakukan, seperti begal, rampok dan pembunuhan.
Di lain pihak para pedagang kecil di suruh tutup, sedangkan di sisi lain pedagang atau katakanlah pengusaha besar buka seperti biasanya tanpa memperdulikan imbauan pemerintah. Sungguh pemandangan yang menyedihkan, ada juga, kita semua tahu dibelahan sana republik ini masuknya TKA lebih kurang 500 orang.
Bukankah ini menjadi sebuah keprihatinan bagi kita semua, khusus nya penduduk pribumi, yang mana TKI kita dirumahkan. Nauzubillah !
Keprihatinan tinggal keprihatinan, tanda larangan seakan-akan tidak berarti apa-apa, tidak lagi punya makna, tidak lagi punya arti, itu lah yang kita rasa kan saat ini.
Corona tinggal corona, virus dan wabahnya terus merangkak mendekati kita semua penghuni negeri ini.
Hal demikian, kenyataan demi kenyataan semakin terlihat jelas dari perilaku dan etika yang tidak lagi memperdulikan imbauan ini. Ke aroganan pun sengaja diperlihatkan di era wabah yang melanda negeri ini ?
Tepuk dada tanya selera ! Karena kita punya mata punya telinga untuk melihat dan mendengar apa yang sedang terjadi dan akan terjadi esok harinya. Wallahu'alam !!!
Sadarilah ! Bahwa kejadian demi kejadian ini tidak bisa kita lepaskan sedikitpun juga dari yang namanya cobaan dan ujian dari Allah Yang Maha Kuasa, bukan untuk menjadikan kita bisa tertawa, akan tetapi, sekali lagi !
Sadarilah, bahwa dengan kejadian ini, episode demi episode yang nyata kita terima, disana terkapar tak bernyawa, disini terbaring tanpa bisa didampingi orang tua dan sanak keluarga hendaknya membuat kita menyadari betapa ganasnya virus corona !
Untuk itu marilah kita sama-sama berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar wabah ini tidak berdiam lama di negeri ini.
Selanjutnya, semoga kita bisa mengambil sebuah pelajaran yang sangat berharga buat anak cucu kita dikemudian hari. Maaf ! Tidak lah mungkin tempua bersarang rendah, kalau tidak ada apa-apanya.
Ya ! Mencari kesempatan dalam kesempitan ? Kenapa ? Kita bukan membenarkan diri sendiri, tetapi layar lebar itu dihadapan kita semua dan dipertontonkan untuk kita, bukan untuk anak-anak seperti cerita diatas.
Pelajaran ini membuat kita tambah dewasa membaca, melihat dan memperhatikan serta menimbulkan tanda tanya : " Akan kah negara kita akan terus begini ???
Tentu dan jelas sekali, kita tidak menginginkan sedikit pun juga hal-hal buruk muncul kepermukaan bumi yang kita huni ini, azab Tuhan amat lah pedih, jika ke murkaan Allah datang kepada mereka- mereka yang zalim, pengkhianat, dan munafik, yang tidak bersalah ikut jadi korban. Sungguh tragis !
Hendaknya jangan lah kita membiasakan diri menangguk di air keruh. Rakyat sudah pasrah, dan kepasrahan itu jangan lah dipergunakan untuk kita berbuat leluasa kepada mereka.
Oh ya ! Perlu di cam kan, doa yang paling makbul dan dijabbah oleh Allah, adalah doa mereka-mereka yang teraniaya.. Nauzubillah..!
Negara kita dalam keadaan darurat Corona ?
Presiden kita, Bapak Joko Widodo telah berjuang sekuat tenaga, upaya dan daya mengucurkan dana yang tidak tanggung-tanggung, semua itu berlatarbelakang demi kebaikan bangsa dan negara. Tentu !
Dilain pihak dengan adanya kuncuran dana ini dalam menangkal wabah virus corona, jelas dan pasti ada yang menuai kecewa. THR dan gaji ke 13 salah satu diantaranya.
Tulisan ini bukan mencari-cari kesalahan dan bukan menyalahkan siapa-siapa, pulang maklum kepada pembaca semua. Wassalam
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »