Soal Halal bi Halal di Rumah Dinas Ketua DPRD Sumbar, Sekwan: Tidak Kita Menej Secara Lembaga

BENTENGSUMBAR.COM - Meskipun tidak mengadakan open house, namun ketua DPRD Sumbar Supardi menyempatkan diri untuk melakukan halal bi halal dengan wartawan parlemen dan wartawan politik serta beberapa seniman di rumah dinasnta yang terletak di jalan Sudirman kota Padang, Senin, 25 Mei 2020.

Namun, Sekretaris DPRD Sumbar, Raflis menegaskan, kegiatan halal bi halal Ketua DPRD Sumbar dengan segenap wartawan parlemen, wartawan politik dan seniman, bukan kegiatan secara lembaga.

"Saya selaku kepala sekretariat menegaskan, DPRD secara kelembagaan tidak ada menggelar halal bi halal. Kalau pun itu ada, tentu ada pengumuman dari kita, malah kita sampaikan kepada anggota DPRD. Dan kita pasang tenda di situ, seperti biasa," tegasnya kepada BentengSumbar.com melalui telepon selular, Selasa malam, 26 Mei 2020.

Raflis malah melihat sendiri rumah Ketua DPRD Sumbar pada saat itu tertutup, tidak dibuka.

"Malah saya melihat, saat lewat ke sana, rumah Pak Ketua malah tutup. Ketika itu terlaksana, tentu beliau tak bisa menolak, ketika ada tamu-tamu pribadi beliau. Misalnya cleaning service yang datang. Tapi secara kelembagaan, saya pastikan tidak ada," ungkapnya.

Mengenai ruangan, meja dan kursi di rumah dinas Ketua DPRD Sumbar, Raflis mengatakan, sama halnya di Gubernuran, kursi dan meja tersebut standbay seperti biasa.

"Kalau mengenai ruangan, ruangan itu kan standbay dibelakang itu. Sama dengan gubernuran. Meja standbay. Kalau ada orang yang datang, beliau tahu, tentu tidak mungkin pula tak dilayani. Tapi pintu depan ditutup, tanda rumah tidak dibuka, hanya ruangan belakang yang standbay," cakapnya.

Kalau memang ada kegiatan halal bi halal secara lembaga, kata Raflis, tentu pihaknya mengumumkan ke publik melalui media dan staf disiapkan di rumah dinas Ketua DPRD Sumbar.

"Kalau pun ada, itu kita umumkan dan staf kita siapkan menanti di muka, bahkan pakai backdrop," ujarnya.

Ia menegaskan, yang bertugas di rumah dinas Ketua DPRD pada saat itu hanya cleaning service, sopir dan Satpam. Pihaknya tidak ada menugaskan Kabag atau Kasubag pada saat itu.

"Kalaupun ada, anak cleaning yang bertugas di situ. Ada sopir tiga orang, Satpam lima orang. Hanya itu yang bekerja. Saya tidak ada menugaskan Kabag atau Kasubag. Itu normal," pungkasnya.

Kalau pun ada tamu, jelas Raflis, perlu dicatat, sesuai juga dengan protokol Covid-19, memakai standar PSBB. 

"Kalau ruangan itu berkapasitas 100 orang, paling yang datang, 2, 3 dan 5 orang. Yakin saya itu, tidak akan lebih dari 10 orang itu. Malah saat saya lewat, malah ditutup pintunya. Kalau ada orang yang mengetok-ngetok, baru dibuka oleh Satpam," pungkasnya menyakinkan.

Raflis bersikukuh kegiatan tersebut bukan kegiatan DPRD Sumbar secara lembaga.

"Bukan, kegiatan beliau sebagai ketua. Kalau datang orang, anak cleaning, kawan, dilayani. Tapi tetap sesuai protokol Covid, diukur suhunya, rumah Ketua DPRD sudah memakai bilik antiseptik, abis itu cuci tangan, baru dibolehkan masuk. Dia kan takut pula keluarganya kena," tegasnya.

Tapi, kata Raflis, cukup sulit membedakan antara kegiatan Supardi pribadi dan sebagai Ketua DPRD Sumbar.

"Kalau saya melihat, bagaimana ya bahasanya? Kan susah juga melihat, mana Pak Supardi, mana yang Ketua DPRD. Kan susah juga, karena di rumah dinas. Kalau kita lihat secara lembaga, bisa juga kita lihat seperti itu, tapi yang jelas tidak kita menej secara lembaga, karena Pak Gubernur dan Pak Wagub tidak menggelar open house. Kalau dia open house, berarti sepaket itu," katanya.

(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »