Investasi di Sektor Pariwisata Sangat Terpukul, Gubernur Irwan Minta Pemangku Kepentingan Siapkan Konsep Medical Tourism

BENTENGSUMBAR.COM - Investasi di sektor pariwisata sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Usaha perhotelan, traveling dan kuliner mengalami kerugian yang tak terhingga, termasuk di Sumatera Barat.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, sampai dengan ditemukannya Vaksin, virus corona atau Covid-19 akan tetap ada, ini adalah suatu realitas. Menyikapi hal ini tentu dibutuhkan kebijakan yang realistis dan terukur. Menurutnya upaya-upaya dalam mengendalikan Covid-19 telah, sedang dan akan terus dilakukan.

“Penguatan sistem kesehatan, upaya tracking dan peningkatan kapasitas laboratorium terus kita dukung, untuk tahun 2021 pun saya telah perintahkan agar alokasi anggaran penanganan Covid-19 tetap disediakan,” sebut Gubernur Irwan ketika memimpin pertemuan via video conference dengan berbagai stake holder kepariwisataan Sumbar di Rumah Bagonjong, Kamis, 4 Juni 2020.

Terkait dengan sektor pariwisata, Gubernur mengatakan,  Kota Bukittinggi telah memulai membuka sejumlah destiwisata unggulan, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

“InsyaAllah sebagian besar kabupaten/kota lain akan menyusul pada 8 Juni, artinya target kita adalah produktif dan aman Covid-19,” ucapnya.

Menyikapi hal ini, Gubernur mengimbau agar seluruh pemangku kepentingan kepariwisataan seyogyanya segera merumuskan konsep medical tourism secara menyeluruh.

“Menyangkut pembukaan kembali destinasi wisata, Dinas Pariwisata telah menyusun SOP-SOP yang detail,” ungkap Gubernur.

Akademisi yang juga pakar pariwisata dari Universitas Andalas, Sari Lenggogeni yang turut memberikan masukan menyebutkan bahwa Provinsi Sumbar memiliki berbagai keunggulan dibanding wilayah lain di Indonesia.

“Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Sumbar nomor satu se-Indonesia, yakni pada angka 47,7%,” katanya.

Selain itu laboratorium Fakultas Kedokteran UNAND unggul dengan skala swab terbanyak di Indonesia, serta adanya transformasi perubahan prilaku masyarakat melalui pemberlakuan PSBB secara serentak di 19 kabupaten/kota.

Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat Alan Maulana Yusran mengatakan pihaknya cukup terpukul dengan adanya wabah Covid-19

“Ini kami cukup ngos-ngosan juga, karena tidak ada income sama sekali,” ujarnya.

Disamping memberikan sejumlah masukan, dia juga mengharapkan lahirnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang bisa mengakomodir dunia pariwisata agar kembali menggeliat.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua DPD Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumbar, Ian Hanafiah. Menurutnya bagaimana merangsang wisatawan untuk kembali mengunjungi Sumatera Barat mesti dipersiapkan secara matang.

“Bagaimana mempersiapkan paket-paket wisata yang aman Covid-19, tentu dengan harapan adanya subsidi dari pemerintah,” terangnya.

(by/hms-sumbar)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »