BENTENGSUMBAR.COM - Gara-gara mewawancarai kursi kosong, Najwa Shihab pun dilaporkan ke polisi oleh pihak yang mengatasnamakan Relawan Jokowi Bersatu, Selasa, 6 Oktober 2020.
Penggiat Media Sosial, Denny Siregar pun angkat suara terkait pelaporan tersebut melalui akun twitternya Denny siregar @Dennysiregar7 pada Selasa, 6 Oktober 2020.
Denny Siregar menyebut pihak yang melaporkan Najwa Shihab tersebut sebagai Pansos.
Pansos adalah istilah gaul dan merupakan singkatan dari Panjat Sosial.
Sesuai namanya, arti pansos adalah untuk merujuk kepada orang-orang yang suka mencari perhatian banyak orang, terutama di Media Sosial.
"Yang melaporkan
@NajwaShihab
ke polisi hanya gara2 acara kursi kosong, sini ye gua bilangin..
ELU PANSOS !!" cuit Denny Siregar, seperti dikutip BentengSumbar.com, Selasa malam, 6 Oktober 2020.
Sementara itu, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya menyarankan pelapor untuk lebih dahulu berkoordinasi dengan Dewan Pers.
“Kami ke SPKT, diskusi laporan dan diarahkan ke (unit) siber karena menyangkut ITE. Karena ini lex spesialis artinya bersentuhan langsung ke pers, harus ke Dewan Pers. Hanya Dewan Pers yang akan memberikan pertimbangan tentang kode etiknya," ujar Silvia Devi Soembarto, Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Selasa, 6 Oktober 2020.
Alasan pelaporan lantaran melukai hati jajarannya sebagai pembela presiden, karena Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo. Silvia takut kejadian itu berulang, maka ia mengadukan ke polisi.
Aksi Najwa mewawancarai bangku kosong membuat pandangan buruk kepada pemerintah saat ini, kata Silvia.
"Jika ada pembiaran, wartawan lain akan berlaku sama (yakni) melakukan wawancara kosong kepada narasumber dan itu memberikan preseden buruk pada wartawan sendiri," jelas Silvia.
Pada tayangan itu, Najwa mempersilakan Terawan untuk merespons pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan. Namun Najwa saat itu hanya monolog. Tiada Terawan dalam episode tersebut.
Pada kolom penjelasan video, tertulis "Meneruskan berbagai permintaan itu, undangan ini kami sampaikan. Undangan ini bukanlah tantangan atau sejenisnya, tapi benar-benar harapan agar info dan kebijakan penanganan pandemi ini bisa diperoleh langsung dari pemegang kewenangan."
(by)
Penggiat Media Sosial, Denny Siregar pun angkat suara terkait pelaporan tersebut melalui akun twitternya Denny siregar @Dennysiregar7 pada Selasa, 6 Oktober 2020.
Denny Siregar menyebut pihak yang melaporkan Najwa Shihab tersebut sebagai Pansos.
Pansos adalah istilah gaul dan merupakan singkatan dari Panjat Sosial.
Sesuai namanya, arti pansos adalah untuk merujuk kepada orang-orang yang suka mencari perhatian banyak orang, terutama di Media Sosial.
"Yang melaporkan
@NajwaShihab
ke polisi hanya gara2 acara kursi kosong, sini ye gua bilangin..
ELU PANSOS !!" cuit Denny Siregar, seperti dikutip BentengSumbar.com, Selasa malam, 6 Oktober 2020.
Sementara itu, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya menyarankan pelapor untuk lebih dahulu berkoordinasi dengan Dewan Pers.
“Kami ke SPKT, diskusi laporan dan diarahkan ke (unit) siber karena menyangkut ITE. Karena ini lex spesialis artinya bersentuhan langsung ke pers, harus ke Dewan Pers. Hanya Dewan Pers yang akan memberikan pertimbangan tentang kode etiknya," ujar Silvia Devi Soembarto, Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Selasa, 6 Oktober 2020.
Alasan pelaporan lantaran melukai hati jajarannya sebagai pembela presiden, karena Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo. Silvia takut kejadian itu berulang, maka ia mengadukan ke polisi.
Aksi Najwa mewawancarai bangku kosong membuat pandangan buruk kepada pemerintah saat ini, kata Silvia.
"Jika ada pembiaran, wartawan lain akan berlaku sama (yakni) melakukan wawancara kosong kepada narasumber dan itu memberikan preseden buruk pada wartawan sendiri," jelas Silvia.
Pada tayangan itu, Najwa mempersilakan Terawan untuk merespons pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan. Namun Najwa saat itu hanya monolog. Tiada Terawan dalam episode tersebut.
Pada kolom penjelasan video, tertulis "Meneruskan berbagai permintaan itu, undangan ini kami sampaikan. Undangan ini bukanlah tantangan atau sejenisnya, tapi benar-benar harapan agar info dan kebijakan penanganan pandemi ini bisa diperoleh langsung dari pemegang kewenangan."
(by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »