Indra Catri Puji Penampilan Randai Nago Sati Batu Busuk Pauh: Menuju Kesempurnaan

BENTENGSUMBAR.COM - Calon Wakil Gubenur Sumbar dari Partai Gerindra DR Indra Catri Datuk Malako Nan Putih menghadiri undangan kelompok Randai Nago Sati Batu Busuk. Undangan tersebut dalam rangka siraturahim dan pertunjukan seni tradisi menghibur masyarakat Batu Busuk. 

Dalam kesempatan tersebut, kelompok randai Nago Sati menampilkan cerita randai Sagan Badayuang Anyuik Sarantau. 

Melihat penampilan pertunjukan randai ini, Indra Catri  memuuji transformasi yang dilakukan Nago Sati beberapa tahun belakangan ini. 

"Dulu judul randainyo Sutan Sarialam kini baganti dengan Sagan Badayuang Hayuik Sarantau. Personilnya muda dan semangat, kompak, sehati, dan chemestrinya sangat kelihatan. Salut kepada pelatih dan pengurus yang sudah melakukan benyak perbaikan." terang Indra Catri yang pernah menjabat Kepala Dinas Pariwisata Budaya Kota Padang ini.

Indra Catri menambahkan, saat ini rasanya group randai Nago Sati sudah menuju kesempurnaaan. Para pesilatnya terampil, pedendang hebat, pemain musik lengkap dan piawai.

"Kalau ada yang perlu disempurnakan mungkin dibidang seni peran atau teater. Saya katakan demikian karena randai merupakan kesenian tradisi Minang yang di dalamnya mengandung seluruh unsur kesenian, baik silek, tari, musik dan laku," ungkapnya.

Melihat penampilan yang disuguhkan Nago Sati, Indra Catri semakin yakin bahwa randai bisa dijadikan salah satu intrumen pendidikan berkarakter di tengah-tengah masyarakat. 

"Randai bisa diangap sebagai salah satu modal sosial atau sosio capital cultural yang diwariskan nenek moyang kita bagi generasi penerusnya. Rasanya kita mengembangkan dan merawat warisan ini dengan sebaik-baiknya guna diwariskan lagi bagi generasi muda dan anak kamanakan kita. Hal ini sangat tepat dan sesuai pada konsep kami bersama Pak Nasrul Abit untuk menciptakan generasi muda dan sumber daya unggul Sumbar,"  terang Indra Catri.  

Indra Catri menambahkan, pewarisan seni tradisi Minangkabau menghadapi berbagai tantangan. Tentu di perlukan strategi dan program yang tepat untuk pewarisanya kepada generasi muda Sumatera Barat. Dibutuhkan metode pengajaran dan infrastuktur pendukung.

Untuk itu, katanya lagi, keberadaan dinas terkait akan difungsikan untuk merancang dan memprogram ini, koordinasi antar SKPD terkait dengan pemerintah kab/kota akan ditegaskan untuk ke depanya. 

"Metode pengajaran yang tersistem yang disesuaikan perkembangan psikologis generasi muda merupakan suatu keharusan yang perlu kita rancang. Penguatan lembaga atau komunitas budaya juga harus dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan," urainya.

Lebih jauh Bupati Agam dua periode ini menekankan, randai sudah mendunia, buktinya seniman randai diundang ke Haway University mengajarkan seni tradisi khas orang Minang ini. 

"Di sana, mahasiswa berbagai dunia belajar randai kepada Mak Katik, Saparman, Jasrial, dan Hasanawi yang merupakan seniman-seniman randai dan seni tradisi Minang," ulasnya.

Indra Catri mengimbau kepada seluruh anak-anak milineal dan generasi muda Sumbar agar tetap fokus mempelajari randai. "Jangan gengsi, jadikan ini sebagai kebangaan kita bersama," tutupnya.

Editor: Zamri Yahya
Laporan: Dasrul

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »