BENTENGSUMBAR.COM - Penggiat Media Sosial Denny Siregar menyentil Ustad Muhammad Yahya Waloni yang menantang Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin untuk berkelahi sampai mati.
Denny menyebut Ustad Muhammad Yahya Waloni sebagai ustad para kadrun.
Bahkan ia menyarankan Ustad Muhammad Yahya Waloni untuk banyak belajar.
"Ustad para kadrun si Waloni, ilmu kagak ada otot mulu digedein..Mualap itu banyak belajar, ni.. ente ustad apa kang parkir tanah abang ?" tulis Denny Siregar di akun twitternya @Dennysiregar7 pada Jumat, 6 November 2020, seperti dikutip BentengSumbar.com.
Dilansir dari PojokSatu, perseteruan antara Ustad Muhammad Yahya Waloni dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin memasuki babak baru.
Ustad Yahya Waloni menantang Ali Mochtar Ngabalin untuk berkelahi sampai mati.
Tantangan itu disampaikan Yahya Waloni menanggapi cuitan Ngabalin yang berharap aparat kepolisian menangkap Yahya.
Tantangan Yahya Waloni terekam dalam video berjudul “USTADZ YAHYA WALONI TANGGAPI UCAPAN NGABALIN CERAMAH VIRAL TEEBARU” yang dibagikan di chanel YouTube zhinyal Islam.
Dalam video itu, Yahya Waloni menyebut nama Ngabalin sebagai Kibulin. Ia mengatakan Kibulin kerap mengklaim dirinya sebagai mubalig terkenal dan terbesar di Indonesia.
“Begitu Gus Nur ditangkap si munafik ngomong, namanya, mubaliq terkenal di Indonesia, mubaliq terbesar, Kibulin,” Ucap Yahya Waloni, dikutip FIN, Kamis, 5 November 2020.
Yahya Waloni mengatakan, dia mengetahui ucapan Ngabalin melalui internet.
“Dia ngomong juga di Google, setelah Gus Nur, upayakan polisi tangkap, Refly Harun dan Ustad Waloni,” katanya.
Penceramah kelahiran Manado ini bahkan mengundang Ngabalin untuk berkelahi sampai mati.
“Sudahlah Kibulin, kau kalau tidak senang dengan Yahyah Waloni tinggal tentukan di mana kita ketemu, kita baku pukul sampai mati. Artinya berkelahi secara fisik. Kita figth,” tantang Yahya Waloni.
Lebih lanjut Waloni menjelaskan, Sugi Nur Raharja alias Gus Nur dianggap bersalah kerena polisi punya kemampuan secara hukum.
“Kepolisian ini punya kemampuan secara hukum pidana, mereka menguasai hal kriminalitas dalam kompleksifitas kehidupan masyarakat,” Katanya.
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin memberikan apresiasi kepada Polri yang telah menangkap Sugi Nur Raharja atau Gus Nur terkait dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Nahdatul Ulama (NU).
“Sugi selamat datang di Hotel Prodeo. mulutmu adalah harimau kau, tahukah kau wahai Sugi semua org memberi apresiasi pada Bareskrim Polri kita.” Ujar Ngabalin dikutip dari akun Instagram resminya, Senin, 26 Oktober 2020 lalu.
Ngabalin berharap, Polri juga bisa menangkap Refly Harun selaku pemilik kanal YouTube dan Ustad Muhammad Yahya Waloni yang kerap memberikan kritik keras keada pemerintah.
“Kami juga mendoakan agar sahabatmu Waloni dan Refly bisa nyusul kau. biar klian tahu inilah demokrasi, pancasila azas negeri ini,” kata Ngabalin.
(by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »