Jika Usul Golkar Ini Dilakukan Jokowi, Hasilnya Mengerikan!

Jika Usul Golkar Ini Dilakukan Jokowi, Hasilnya Mengerikan!
BENTENGSUMBAR.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menjabat selama 2 periode. Artinya, dia tidak bisa mencalonkan diri pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.  


Akan tetapi petinggi Partai Golkar Leo Nababan justru mengusung Jokowi sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.


Jabatan Jokowi sebagai Cawapres tersebut hanya untuk menerobos ketidakbolehan untuk menjabat Presiden lebih dari dua periode berturut-turut.


Harapannya, Jokowi dapat maju kembali dalam perebutan kekuasaan di Pilpres 2024 mendatang.


Terkait hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung mengomentari hal tersebut melalui kanal YouTube-nya. 


Baca kuy...


"Jika Usul Golkar Ini Dilakukan Jokowi, Hasilnya Mengerikan!",


Menurut Rocky ada kecurigaan bahwa Jokowi yang menginginkan hal tersebut. 


"Jangan-jangan sebetulnya pak Jokowi yang menginginkan itu, lalu pakai nama petinggi Golkar Leo Nababan," katanya seperti dikutip GenPI.co, Sabtu, 31 Oktober 2020.  


Lebih lanjut, Rocky mengatakan publik makin lama akan menyaksikan politik yang kehabisan stok pemimpin. 


"Kalau Airlangga jadi presiden ya ok, itu bagian dalam kompetisi elektoral, tapi kalo pak Jokowi turun jadi wakil presiden, itu artinya kita kehilangan stok kaderisasi politik," bebernya.


Baca kuy...


"Jika Usul Golkar Ini Dilakukan Jokowi, Hasilnya Mengerikan!",


Menurutnya hal tersebut akan memicu sirkulasi pemimpin yang nantinya politik hanya dikuasai oleh sejumlah elite tertentu. 


Hal itu membuat Rocky akhirnya memberikan sindiran, jika ada teknologi yang bisa menghidupkan pemimpin zaman dulu, maka bisa nanti 2024, Gadjah Mada, Raden Wijaya turut serta.


 "Supaya tersambung warisan politik, walaupun sifatnya dinasti, tetapi itulah yang namanya hiburan politik ketika Indonesia mengalami jalan buntu karena diolok-olok oleh dunia," kata Rocky Gerung.  


Rocky pun mewanti-wanti, jika hal itu terjadi, yakni pengendalian politik oleh pihak tertentu, perubahan di luar sistem parlementer, dan presidensial.


Maka pada akhirnya akan memicu amarah rakyat Indonesia.


(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »