Luhut Ditegur Presiden, Ruhut Sitompul Sebut Para Pencemburu Bermodalkan Omdo Kegirangan

BENTENGSUMBAR.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendapat teguran dari Presiden Joko Wido (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 2 November 2020.

Politisi Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) Luhut Sitompul pun pasang badan membela Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Ruhut, LBP ditegur Presiden Jokowi dalam rapat kabinet, yang tidak senang dengan kepercayaan Presiden Jokowi selama ini kepada Luhut adalah para pencemburu.

Ruhut menegaskan, para pencemburu itu tidak tahu kerja dan hanya bermodalkan omdo atau omong doang. Mereka kegirangan Luhut mendapat teguran.

"Pak LBP ditegor Bpk Joko Widodo dlm Rapat Kabinet, yg tdk senang dgn kepercayaan Presiden RI ke 7 selama ini pada Pak Luhut para pencemburu yg tdk ta’u kerja bermodalkan Omdo Omong Doang kegirangan nggak ta’u LBP Jend Pur TNI Tokoh yg diberkati Tuhan makin Trengginas MERDEKA🙏🇮🇩." tulis Ruhut Sitompul di akun twitternya, @ruhutsitompul, seperti dikutip BentengSumbar.com, Kamis, 5 November 2020.

Selain Luhut, Presiden Jokowi juga menegur Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia lantaran investasi pada kuartal III 2020 terkontraksi hingga minus 6 persen.

"Jadi investasi kita juga di kuartal III masih minusnya di atas 5. Tapi nanti kita tunggu hitungan dari BPS (Badan Pusat Statistik). Kurang lebih nanti minus 6," kata Jokowi

Padahal, Jokowi menargetkan investasi bisa tumbuh di bawah minus 5 persen pada kuartal III.

Jokowi pun meminta Luhut dan Bahlil meningkatkan investasi yang masuk ke Indonesia di kuartal IV sehingga tidak terlalu negatif pertumbuhannya.

"Saya sudah mewanti-wanti kepada Kepala BKPM dan Menko Marves agar paling tidak di kuartal III ini bisa minus di bawah 5 tapi ternyata belum bisa," tutur dia.

Ia menambahkan, saat ini Indonesia mendapat fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat (AS).

Untuk itu, ia meminta jajarannya memanfaatkan fasilitas tersebut untuk meningkatkan ekspor dan menarik sebanyak-banyaknya investor AS ke Indonesia.

"Ini menjadi kesempatan karena kita adalah satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan fasilitas ini dan kita harapkan ekspor kita akan bisa naik, melompat karena fasilitas GSP diberikan kepada kita," ucap Jokowi.

"Dan syukur-syukur ini juga dipakai sebagai kesempatan untuk menarik investasi karena orang ingin mendirikan industri pabrik perusahaan di Indonesia akan menjadi lebih menarik," ujar dia.

Adapun, Jokowi memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 diperkirakan masih minus.

Setelah mencapai minus 5,32 persen pada kuartal II, diperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III berada di angka minus 3 persen.

"Di kuartal ketiga ini juga mungkin sehari, dua hari, tiga hari akan diumumkan BPS juga masih berada di minus, perkiraan kita masih di angka minus 3 naik sedikit," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini menunjukkan tren yang positif.

Sebab, ekonomi telah bergerak ke angka yang lebih baik.

"Itu trennya membaik, trennya positif. Ini yang harus ditekankan nanti kalau ada pengumuman di BPS trennya membaik, trennya positif," ujar Jokowi.

Bahkan, kata Jokowi, angka pertumbuhan ekonomi Tanah Air masih jauh lebih baik dibandingkan negara lain.

"Dan ini memang kalau dibandingkan negara lain masih jauh lebih baik," tutur dia.

(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »